Semua Bab Queen for the King: Bab 31 - Bab 40
60 Bab
30. Nightmare
Chapter 30 Nightmare Nick melepaskan jas yang melekat di tubuhnya, meletakkannya di tempat pakaian kotor lalu menggulung lengan kemejanya. Sorot matanya lembut mengawasi Vanilla yang duduk di tepi tempat tidur, istrinya sedang berbicara melalui panggilan telefon.  Vanilla membalas tatapan Nick lalu beberapa detik kemudian ia memilih mengakhiri obrolannya. Ia meletakkan ponselnya ke atas nakas di sisi tempat tidur. "Baby," panggilannya. Nick mendekat, ia mendaratkan kecupan di kening dan bibir istrinya. Tangannya mengusap perut Vanilla yang telah membesar dengan gerakan penuh kasih sayang.  "Maaf, aku pulang terlambat hari ini," ucap Nick sembari melingkar lengan Vanilla di pinggangnya.  "Bagaimana pertemuan tadi?"  "Semuanya berjalan dengan baik."  "Syukurlah. Apa kau ingin kubuatkan sesuatu u
Baca selengkapnya
31. Studying & Teaching
Chapter 31   Studying & Teaching Meski ketus, tetapi ucapan Sunshine tidak kasar. Lexy tahu jika Sunshine kecewa karena kencan pertama mereka yang tidak sesuai dengan keinginan Sunshine. Ia bangkit dan menyusul langkah Sunshine dengan langkah panjang lalu menangkap pergelangan tangan Sunshine. "Amor, maafkan aku." Sunshine menghela napasnya, ia menghentikan langkahnya dan menatap Lexy dengan tatapan datar. "Akulah yang mengacaukan kencannya." Lexy menggeleng. "Tidak, sama sekali tidak. Aku yang salah." Ia tersenyum lalu berucap, "bagaimana jika kita mengunjungi tempat lain?" Sunshine masih menatap Lexy dengan tatapan datar, tetapi tampaknya ia juga mempertimbangkan tawaran Lexy. Ia melirik jam tangannya dan waktu menunjukkan pukul tujuh malam, masih t
Baca selengkapnya
32. Mine
Chapter 32 Mine Clara membuka pintu tempat tinggalnya untuk Poppy, gadis itu datang dengan wajah yang tampak kuyu. "Maaf, aku merepotkanmu karena datang selarut ini," ucap Poppy. "Aku justru bersyukur kau datang, aku kebetulan sedang memikirkanmu." Clara melemparkan senyum ramah. "Ayo masuklah."  "Boleh aku menginap di sini?" tanya Poppy dengan suara pelan sembari melangkah masuk. Clara menutup pintu tempat tinggalnya seraya tersenyum. "Ya Tuhan, kau tidak perlu bertanya. Kau bisa tinggal di sini kapan pun kau mau."  Poppy tersenyum. "Terima kasih."  "Jangan berterima kasih. Lagi pula kita di sini sama-sama sebatang kara, rasanya sangat menyenangkan tiba-tiba memiliki teman yang berasal dari Spanyol," ucap Clara dengan nada sangat manis.  "Aku benar-benar beruntung mengenalmu d
Baca selengkapnya
33. Another Prince
Chapter 33 Another PrinceSetelah terbangun dari koma, Lexy mengenal Nick dari cerita yang dituturkan oleh Jessie dan ibunya juga foto yang Jessie tunjukkan, kali ini ia bisa menatap langsung pria di depannya, nyaris masih tidak percaya jika ayahnya pernah memberikan kehidupan lain di luar pernikahan sebelum akhirnya menikahi Marina. Pria yang baru saja memeluknya itu memiliki rupa wajah dan perawakannya seperti dirinya, tentu saja ada perbedaan yang jelas jika dilihat lebih dekat dan teliti. Terutama warna mata."Aku masih enggan percaya jika aku bukan satu-satunya anak laki-laki ayahku," ucap Lexy dengan nada yang ringan."Tenang saja, aku tetap menggunakan nama Knight di belakang namaku," sahut Nick tidak kalah ringan. "Nah, ini istriku, Vanilla.""Jadi ini Kakak ipark
Baca selengkapnya
34. The Naked
Chapter 34   The Naked Suara lembut Sabrina Claudio mengalun melalui audio car dari mobil Audi yang bergerak perlahan membelah jalanan kota Madrid. Di dalamnya Lexy dan Sunshine duduk dengan kedua telapak tangan saling menggenggam erat. Sesekali Lexy mengelus kulit tangan Sunshine menggunakan ibu jarinya. "Apa yang kalian bicarakan tadi?" tanya Sunshine. Entah karena murni rasa ingin tahu atau sekedar berbasa-basi untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung. "Bukan hal penting," jawab Lexy dengan nada lembut. "Kakakku memberitahu jika dia tetap tidak bersedia datang di pesta ulang tahun ibuku." Sunshine mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pelan. "Kulihat hubungan Nick dan ibumu cukup baik." "Jika aku jadi kak
Baca selengkapnya
35. Shower Movies
Chapter 35   Shower Movies Sunshine menjilat bibirnya, ia menarik lengan untuk menjauhkan le dari Lexy. Tetapi, pria itu menahannya. Tatapannya terlihat gugup dan berucap, "Kau...." Lexy tersenyum seraya mengangkat kedua alisnya. "Ya, aku." Sunshine mundur satu langkah. "Lexy...," desahnya seraya semakin mencoba membebaskan pergelangan tangannya dari cengkeraman Lexy. "Ada apa?" tanya Lexy yang ekspresinya berubah datar. "S-sejak kapan ingatanmu kembali?" Suara Sunshine bergetar, nyaris terbata-bata. Lexy mengeratkan cengkeramannya di pergelangan tangan Sunshine, ia maju satu langkah dan menatap langsung mata Sunshine. "Kenapa kau sangat takut?" Sunshine menggeleng pelan, sangat pelan hingga nyaris tidak terlih
Baca selengkapnya
36. A Thousand Rose Petals
Chapter 36   A Thousand Rose Petals   Kembali Sunshine terperanjat karena Lexy yang telah berada di depannya dengan tubuh dan rambut yang masih dipenuhi busa sabun. "A-aku...."    "Airnya nyaris meluap." Lexy mematikan kran air lalu mengulurkan tangannya. "Bergabung denganku sepertinya lebih baik dari pada melamun."   Entah dorongan dari mana, Sunshine menurut. Ia menerima uluran tangan Lexy. Mereka berada di bawah pancuran shower dengan posisi saling memeluk.    "Mau kubantu menggunakan sampo dan sabun?" tanya Lexy setelah mematikan kran.   Dibantu menggunakan sabun? Berarti....   Tidak! Itu adalah fantasi paling gila yang tiba-tiba muncul di otak Sunshine. "Aku bisa sendiri," sahutnya seraya melepaskan lengannya dari pinggang Lexy dan kembali menutupi dadanya menggunakan lengannya.    Lexy tersenyum,
Baca selengkapnya
37. Kiss
Chapter 37   A Kiss Penjagaan di istana sangat ketat, seluruh tamu undangan yang hadir diperiksa harus melewati pemeriksaan dengan sangat detail. Seharusnya tidak akan ada bahaya di tengah pesta yang sebentar lagi akan dimulai. "Apa akan ada sesuatu terjadi?" tanya Sunshine dengan kedua alis yang berkerut. Bibir Lexy membentuk lengkungan senyum. "Karena akan ada beberapa pejabat muda dan putra pejabat yang hadir mewakili orang tua mereka, aku tidak ingin kau menarik perhatian mereka jika kau menjauh dariku." Sunshine terkekeh karena jawaban Lexy. "Seluruh daratan Spanyol atau mungkin Eropa tahu jika aku adalah calon menantu di sini." Lexy menyentuh anak rambut di kening Sunshine menggunakan ujung jemarinya. "Pria yang menginginkanmu tidak peduli
Baca selengkapnya
38. Big Deal
Chapter 38   Big Deal Memang benar jika Lexy bersikap selayaknya orang yang tidak mengenal Poppy, tetapi hal itu tidak lantas membuat Sunshine dapat bernapas lega. Bahkan membuat setiap detak jantung yang berdenyut di dadanya seolah harus melalui keresahan yang sangat mengganggu hidupnya. Poppy dan Lexy akan sering bertemu karena mereka kini dalam lingkungan kerja yang sama. Lexy bisa bersikap biasa saja di depan seluruh staf dan orang-orang yang ia hadapi, tetapi di depan Poppy, dipastikan hal itu tidak akan bekerja. Poppy akan menaruh curiga jika Lexy terus mengabaikannya dan gadis mana yang akan terima jika kisah cintanya berakhir begitu saja tanpa kesepakatan dari kedua belah pihak. Lagi pula bukankah kisah cinta Lexy dan Poppy bukannya menang belum berakhir?
Baca selengkapnya
39. Don't Care
Chapter 39   Don't Care   Sunshine tersenyum ramah ke arah Lexy lalu mengalihkan pandangannya kepada Jessie dan kembali ke arah Lexy.  "Yang Mulia," sapanya dengan nada yang sangat sopan.   "Kami berencana minum kopi di sini, apa kau mau bergabung?" tanya Lexy.    Sunshine tersenyum. "Tidak," jawabannya singkat.   "Kalau begitu biar aku mengantarkanmu kembali," ucap Lexy seraya mengulurkan tangannya kepada Sunshine.    Namun, Sunshine tidak menerima uluran tangan Lexy. Gadis itu mengangguk ramah lalu berucap, "Silakan nikmati waktu kalian, sampai jumpa."    "Amor, tunggu...." Lexy menyusul langkah Sunshine yang menjauhinya. "Mi Amor...."    Sunshine sama sekali tidak memperlambat langkahnya, ia tetap melangkah bahkan cenderung mempercepat langkahnya. "Aku sudah mendengarnya, kau ingin menikmat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status