Semua Bab L'Automne Du Coeur (Autumn's Heart): Bab 21 - Bab 30
136 Bab
L'Automne Du Coeur/XX
Richard’s Ini buruk! Benar-benar buruk! Seharusnya hari ini agenda kami adalah berpamitan ke Istana sebelum ke rumah peristirahatan di Ardennes. Jika sesuai rencana, kami bahkan hanya butuh tidak sampai setengah jam disini. Tapi ini sudah lewat tengah hari dan belum ada tanda - tanda kami akan pulang. Kulihat Pak Tua itu gelisah. Yah, tidak heran, berita yang datang subuh tadi memang menyerangnya secara pribadi. Dan aku juga mulai merasa tidak tenang, takut akan dampaknya pada Mira. Berita tersebut ditulis oleh koran yang dikenal tidak pro dengan kerajaan. Bukan tentang Pak Tua Goureille, tapi tentang… Mira. PUTRI GELAP ORANG KEPERCAYAAN RATU (A.G) Begitu judul beritanya, dicetak besar dan ditampilkan di halaman utama. Di bawahnya, ada foro Mira di ARBA,
Baca selengkapnya
L'AUTOMNE DU COEUR/ XXI
Richard’s Nyaris, nyaris saja aku berteriak frustasi keluar dari kamarnya ketika mendadak dia muncul entah dari mana di selasar ruang tamu. Rasanya sudah campur aduk, marah, geregetan, tapi yang paling mendominasi adalah kelegaan. Sebelum otakku bisa memproses apapun, aku berjalan kearahnya dan memeluknya. Tubuhnya yang kecil dan kurus, dia marah kalau dibilang pendek, tenggelam di lenganku. Begini lebih baik. Sebentar saja seperti ini, batinku menolak melepaskan Mira. Aku terlalu ketakutan kalau terjadi sesuatu padanya. Sesaat tadi rasanya seperti ada bor melubangi dadaku, belum pernah aku merasa ketakutan dan khawatir sekaligus seperti itu. Bahkan tidak saat Arlaine pergi. Kepergiannya hanya meninggalkan kesedihan yang dalam, tapi yang barusan itu… ah, tidak mau aku mengingatnya! “Richard… sesak!” Sepasang tangan kecil mend
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXII
Malam ini, Daddy mengetuk pintu kamarku pelan malam itu. Sudah agak malam, dan aku juga sudah bersiap untuk tidur dan membereskan semua sketsa yang kucorat coret sedari tadi aku meninggalkan Richard di selasar depan. “Dad?” “Hai Cherie.” Daddy tersenyum kecil, yang anehnya, terlihat menambah tua bayangan di wajahnya. “Maaf mengganggumu. Boleh Daddy masuk?” Aku menepi memberinya jalan. Dia masuk ke kamarku dan duduk di kursi meja belajarku. Kursi dan meja yang tidak pernah kupakai karena aku lebih suka melakukan kegiatanku di atas kasur atau di balkon kamar. Yah, di mana saja, tapi tidak di sana. Entahlah. Membayangkan melukis sambil duduk sementara ada kasur yang empuk tak jauh darimu.... terasa penuh dosa. “Duduklah, temani Daddy ngobrol sebentar.” Katanya menunjuk tepian kasurku. Aku menurut. Hari ini, aku sedang dalam mode malaikat. Tidak ingin membantah, tidak ingin juga melawan. Aku akan melakukan apa saja yang tidak mengur
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXIII
Aku sengaja mendiamkan Richard sepanjang perjalanan. Inginnya tidak begitu. Tapi aku terlanjur malu tadi pagi. Dia membelikanku menstrual pads! Kenapa Daddy tidak membangunkanku dan membiarkanku turun untuk membelinya sendiri saat kami sampai di pharmacy? Dan herannya, yang dibelinya sesuai dengan yang kubutuhkan! Coba, bagaimana dia tau?! Ugh, mengingatnya masih membuat wajahku panas! Kami tiba sore harinya di Ardennes. Villa ini tidak begitu besar, jika dibandingkan dengan Maison Guireille di ibu kota. Tapi cukup luas. Terdiri dari dua lantai, dengan empat kamar tidur yang kesemuanya ada di lantai dua. Di bawah, dapur yang merangkap ruang makan, ruang keluarga, ruang kerja Daddy, gudang, dan kamar penjaga Villa. Biasanya, Villa ini ditinggali dan dirawat oleh seseorang, tapi jika Daddy di sini, maka mereka akan dipulangkan, libur. Stock makanan di lemari dan di kulkas penuh. Mungkin bisa untuk persediaan selama seminggu, dan jika habis, tak j
Baca selengkapnya
L'Automne de Coeur/XXIV
Huft! Gara - gara tadi pagi dia membeli menstrual pad untukku dan memergokiku ngiler setelah tidur sore yang, harus kuakui amat sangat lelap, aku jadi malu sendiri dan sekarang malah menghindari Richard. Mari pikirkan alasan bagus untuknya jika bertemu besok. Karena dia terlalu peka untuk tahu aku menghindarinya sepanjang hari. Dan sebenarnya aku sama sekali tidak mengantuk dan perutku sudah jauh lebih baik.Aku mengambil buku yang sengaja aku bawa untuk dibaca dari Maison, dan menata bantalku agar posisiku lebih nyaman. Meraih ponselku untuk mengecek apakah ada pesan yang masuk atau sesuatu yang lain yang terlewatkan. Itu bukan kebiasaanku, mengecek ponsel dan sebagainya. Lagipula, aku tidak punya teman sebelumnya atau seseorang yang akan bertukar pesan denganku. Tapi Corrine dan Sonia selalu m
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXV
Richard lebih banyak diam sepanjang perjalanan. Dia hanya membukakanku pintu dan menyetir, membuatku hampir tenggelam dalam keheningan. Rasanya hampir seperti saat  pertemuan pertama kami dulu saat dia mengantarku ke ARBA. Huh, mengingatnya saja membuatku sebal.“Ada apa?” Tanyanya tiba - tiba.“Kau yang ada apa.”“Kenapa aku?”“Kau yang mendiamkanku selama perjalanan! Sebenarnya kau mau menculikku kemana?” Dia tersenyum mendengarku merajuk.“Maaf, tidak bermaksud mendiamkanmu. Hanya saja, mengunjungi tempat ini selalu menjadi sesuatu yang emosional bagiku.” Jawabnya pelan.“Jadi?”
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXVI
Richard’sKami sampai villa sekitar jam tiga sore. Dan Mira langsung beranjak naik sejak saat itu tanpa berkata apapun. Dia bahkan tidak turun untuk makan malam. Dia sudah melewatkan makan siangnya dan sekarang dia tidak turun untuk makan malam.Gadis itu sungguh - sungguh menguji kesabaran dan kewarasanku!“Dans sa chambre. Dia bilang nanti akan menyusul.” Kata Pak Tua saat dia sampai di bawah, mengabarkan bahwa Mira masih berada di kamarnya. “Ada yang terjadi di cemetery?”“Tidak ada hal khusus yang aneh. Hanya menceritakan sejarahnya seperti yang anda minta. Mungkin dia jadi emosional setelahnya.” Aku meletakkan piring steak di depannya, disambut dengan helaan nafas panjangnya.“
Baca selengkapnya
L'Automne du Coeur/XXVII
Richard’sSetelah menemukan travel kit berisi obat - obatannya, dan kali ini aku memastikan sebelum keluar bahwa yang kuambil benar adalah kantong berisi obar, aku tidak langsung keluar. Alih - alih, aku bersandar di salah satu pintu wardrobe dan menghembuskan nafas gusar. Menenangkan diri.Tentu saja aku tau barusan itu apa! Aku pria dewasa, demi Tuhan. Perasaan yang tadi bukan sesuatu yang asing kurasakan sejak aku beranjak puber. Aku hanya kaget, mengetahui aku memiliki ketertarikan seperti itu pada Mira. Aku tidak pernah berpikir ke arah sana tentangnya sebelum ini.Dia gadis yang menarik, aku tak akan mendebatnya. Cantik, cerdas, pemalu kadang - kadang, polos meskipun memang mulutnya pedas bagaikan senapan. Dan Mata besar yang berkilau polos serta senyumnya yang menawan. Kombinasi yang luar biasa.
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXVIII
Daddy masih menungguiku di kamar hingga aku selesai sarapan. Tidak habis, tapi lumayan lah, perutku tidak kosong lagi. Setelahnya, dia pamit turun dan mungkin tidak akan ada di rumah sampai malam. Dia diundang makan malam di tempat Monsieur Arnaud. Akan ada beberapa teman pensiunan pegawai kerajaan yang akan  hadir di sana juga. Sebenarnya aku juga diundang, tapi karena kondisiku sedang tidak terlalu baik sekarang ini, Daddy bilang akan mencarikan alasan untukku. “Richard ada di Villa jika kau membutuhkan sesuatu.” Katanya sebelum pergi meninggalkan kamarku. “Okay.” “Jangan kunci pintumu, dia mungkin akan mendobrak masuk jika kau tidak menjawab saat dia memanggil. Hanya untuk memastikan kau baik-baik saja.” Dia terkekeh di akhir kalimatnya. Seandainya D
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXIX
“Corrine pernah bilang tentang penculikan Mamaku? Saat hamil besar?” Aku agak kaget Corrine menceritakannya. Dia masih inget tentang kejadian itu? Setauku, dia yang paling trauma atas semua tindak kekerasan yang diterima oleh keluarganya. Dia bahkan sampai harus mengunjungi profesional dan memodifikasi ingatannya dengan Hypnotherapy.  “Okay, ini juga cerita yang aku dapat dari orang-orang kerajaan. Dan beberapa dari membaca catatan arsip Ayahmu.” Saat itu Raja sedang sakit. Dari awal dinobatkan, Raja memang sering sakit - sakitan, sehingga Ratu lebih berperan di pemerintahan dan lebih sering muncul di public. Raja Masih memiliki seorang sepupu laki - laki, yang menurut hukum dan undang - undang pemerintahan, sah - sah saja naik tahta jika Raja terdahulu mangkat dan tidak memiliki penerus laki-laki.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status