All Chapters of Sir Abraham, Love Story: Chapter 31 - Chapter 40
113 Chapters
Misi Penyelamatan Nayla
Zack melangkah dengan langkah lebar juga sedikit lebih cepat ketika tidak ada seorang pun yang melihatnya. Suasana rumah sakit memang sangat sepi, apalagi tempat Nayla dirawat berada di ruangan khusus pasien VVIP yang hanya dibuka oleh pasien kelas atas.Masih menyamar sebagai Dokter Enzo, Zack mendorong ranjang dorong untuk memasuki ruang perawatan Nayla. Baru kali ini ia memasuki ruangan itu, bunga lily pemberian Victor masih setia menghiasi meja kecil di samping ranjang perawatan Nayla. Dan tubuh Nayla sekarang sudah tertutup dengan selimut sampai atas kepala yang sengaja dilakukan oleh Nayla sendiri.Zack mengangkat tubuh Nayla untuk dipindahkan ke ranjang dorong yang sudah ia persiapkan. Ia mendorong ranjang itu untuk keluar dari ruang perawatan menuju lift  khusus pasien yang akan membawa mereka ke lantai dasar.Zack melangkah dengan hati-hati, tentunya suara gesekan roda pada ranjang dorong itu mudah terdengar oleh orang lain, tetapi tidak ada yang b
Read more
Pengakuan Seorang Saudara
Zack menatap dengan tajam kepada si perawat misterius itu. Ia masih menunggu  reaksi darinya ketika Zack mengungkapkan suatu kebenaran yang ia ketahui. Perawat misterius itu terdiam, ia menundukkan kepalanya menghindari tatapan Zack. Tetapi kemudian, ia membuka masker yang ia kenakan. "Sejak kapan kau menyadarinya?" ucapnya tanpa menoleh ke arah Zack. Zack tampak mengulas senyum, akhirnya seseorang di sampingnya itu menyerah dengan segala kepura-puraannya. Ia menyandarkan kepalanya di punggung kursi dengan mata menatap jalanan yang berada di depan rumahnya. "Aku mencurigaimu sejak awal, yaitu ketika kau menulis surat peringatan saat pertama kali kasus pencurian bank. Awalnya aku mengira itu adalah ulah nasabah yang memiliki masalah di bank itu, tetapi tidak mungkin seorang nasabah mengetahui secara detail seluk-beluk bank kecuali dia memang pernah bekerja di bank itu, bahkan mungkin pekerja biasa tidak akan mampu melakukannya karena hanya orang-o
Read more
Merawat Jasad Nayla
Tuan Hendriq geram dengan apa yang terpampang nyata di depannya. Wajahnya merah padam melihat kamera pengawas yang sudah dipersiapkannya untuk menjebak Opsir Zack ternyata sudah dimanipulasi. Semua kamera yang memungkinkan bisa mengintai pelaku sebenarnya, tidak tertuju kepada tempat yang benar. Seolah pelaku sengaja memanipulasi dengan memutar ulang dua jam mundur ke belakang saat kejadian belum berlangsung.Kamera pengawas yang diletakkan di sudut-sudut yang mungkin dilewati oleh pelaku justru mati dan berganti dengan video rekaman dua jam sebelumnya. Siapa sebenarnya yang mampu melakukan tipuan seperti itu?"Tuan Hendriq, sepertinya kamera pengawas ini tidak bisa membantu penyelidikan. Saya harus mengintrogasi petugas medis dan beberapa karyawan rumah sakit yang mungkin menjadi saksi kejadian itu," ucap Opsir Julio seraya undur diri kepada tuan Hendriq.Di ruangan keamanan yang saat ini terdapat tuan Hendriq dan beberapa orang anak buahnya terutama si anak in
Read more
Berpura-pura Tidak Tahu
Stevan masih bingung dengan apa yang terjadi. Degup jantungnya kian tak terkendali, ada rasa aneh yang belum ia rasakan sebelumnya. Dengan kikuk ia berusaha berdiri, menegakkan kembali tubuhnya.Matanya menatap Yuta yang saat ini tampak marah kepadanya. Memang salahnya sendiri memasuki rumah seseorang tanpa permisi, sehingga sudah sewajarnya jika Yuta marah kepadanya."Maaf, aku hanya mencemaskanmu. Aku permisi keluar," ucap Stevan sambil berusaha menetralkan perasaannya.Ketika ia berbalik badan dengan tangan terulur untuk membuka kenop pintu, Stevan melihat telapak tangannya dengan berdiri mematung, tidak bergerak sama sekali.Ia merasakan menyentuh sesuatu yang asing, yaitu sesuatu yang terasa nyaman untuk digenggam. Tanpa disadari ia meraba dadanya sendiri, mencoba merasakan apakah sama dengan ketika ia menyentuh dada Yuta.Kening Stevan berkerut membentuk gelombang-gelombang kecil, berusaha menepis hal yang tak masuk akal di pikirannya. Akan t
Read more
Diintai Petugas Kepolisian
"Berapa semua?" tanya Zack setelah meletakkan semua buku yang telah ia pilih di meja kasir."Totalnya ...."Sebelum kasir itu menyelesaikan perkataannya, Zack segera menyodorkan credit card ke meja kasir. Kasir itu menerimanya lalu menggesekkan benda pipih itu ke mesin Electronic Data Capture atau EDC."Terima kasih, semoga hari Anda menyenangkan."Zack mengambil semua buku yang telah ia beli yang sudah dimasukkan ke dalam beberapa paper bag oleh petugas kasir tersebut, setelah ia mendapatkan kembali credit cardnya.Karena terlalu terburu-buru, ia tidak melihat seseorang di belakangnya, sehingga ketika ia menoleh tertabrak oleh salah satu pengunjung toko buku tersebut.BUGGKedua paper bag yang ia bawa berhamburan di lantai dengan buku-buku yang ikut tergeletak jatuh keluar dari tempatnya."Maaf, tidak sengaja. Biar saya bantu," ucap seorang laki-laki yang tanpa sengaja menabraknya dengan menunjukkan penyesalannya.Ia me
Read more
Perdebatan Sengit
"Opsir Julio, kau memanggilku?"Opsir Julio tersenyum mengangguk, mempersilakan Stevan untuk duduk di kursi depan meja kerjanya."Ada yang ingin saya tanyakan beberapa hal kepadamu opsir Antony, apakah kau bisa membantuku?""Tentu saja, jika itu memang membantu untuk penyidikanmu, pasti akan aku lakukan," ucap Stevan dengan mengangguk menyetujui."Ini tentang opsir Zack, bukannya kau tinggal bersama Opsir Zack?"Stevan kembali mengangguk mengiyakan perkataan Opsir Julio."Apakah Opsir Zack beberapa hari ini memiliki tingkah yang aneh?"Kening Stevan berkerut, nampak berpikir dengan apa yang ditanyakan oleh Opsir Julio. "Sepertinya tidak, sikap Opsir Zack masih sama. Dingin kepada semua orang."Kecuali dengan Mandy tentunya."Maksudku, apakah kau tahu kegiatan baru  Opsir Zack beberapa hari ini?""Meskipun kami tinggal satu atap, kami tidak saling mencampuri urusan masing-masing. Tetapi dua hari ini Opsir Zack
Read more
Diambil Secara Paksa
Tangan Stevan gemetar ketika ia menyelesaikan pembicaraannya dengan Opsir Julio di telepon. Peluh seketika membasahi pelipisnya, ada rasa penyesalan ketika ia selesai mengungkapkan semuanya.Tiupan angin yang semilir menerpa wajah tampannya, daun-daun kering yang berserakan di jalanan ikut menari di sana, dengan dikendalikan arah angin yang saling bertabrakan, membentuk suara hikmat yang menyejukkan indra pendengaran. Stevan membungkuk dengan menekuk kedua kakinya, mengulurkan tangan untuk mengambil sebuah daun yang tergeletak di bawah sepatunya. Keningnya berkedut menampakkan bahwa ia sedang dilanda kekalutan.Apakah yang ia lakukan ini sudah benar? Ataukah salah?Tetapi sebagai seorang opsir ia tidak boleh menutupi segala ketidak benaran, meskipun itu adalah kenyataan yang sangat pahit.Stevan berdiri, lalu berjalan kembali ke tempat di mana motornya ia parkirkan, menunggu seseorang yang akan datang sebentar lagi untuk melakukan penyergapan di rumah yan
Read more
Surat Penangkapan
Tubuh Nayla diangkat oleh seserang berbadan kekar, membawanya pergi menghilang dari pandangan di balik pintu kamar ruang perawatannya.Arwah Nayla hanya bisa menatap pedih, bertambah lagi  dirinya tidak bisa melakukan apa-apa selain menangis. Bahkan saat ini entah mengapa dirinya tidak bisa menyentuh Zack, menyentuh wajah Zack yang sedang kesakitan itu. Apakah hidupnya akan berakhir malam ini?"Angkat tubuh Opsir Zack!" perintah Opsir Julio kepada anak buahnya.Seketika itu juga dua orang anggota kepolisian mengangkat tubuh Zack yang lunglai tak berdaya, membawa lelaki itu keluar dari ruangan itu. Ruangan yang penuh dengan tragedi memilukan untuk dua orang insan berbeda alam.Nayla masih mengejar tubuh Zack yang dibawa oleh dua orang anggota kepolisian itu, ia tidak ingin Zack berakhir di penjara karena kejadian ini. Namun, apa yang bisa ia lakukan?Nayla terus mengikuti ke mana mereka membawa Zack pergi. Sambil menangis ia ikut menuruni anak
Read more
Rencana Yuta
Berita pagi ini, pencuri yang melakukan pembobolan di beberapa cabang bank swasta yaitu bank Higashino telah berhasil ditangkap. Polisi memastikan pencuri itu mendapatkan hukuman setimpal atas apa yang telah ia perbuat.Semua nasabah yang sebelumnya bersikeras menarik semua uangnya di bank tersebut akhirnya memilih untuk bertahan, karena atas berberapa negoisasi dan pertimbangan dari pihak bank kepada nasabah membuat mereka memberikan kepercayaannya lagi untuk mengelola uang mereka di bank tersebut. Mungkin ini lah titik balik kebangkitan bank swasta yang sempat terpuruk itu, menjadi bank besar yang keberadaannya diperhitungkan oleh masyarakat.klik.Yuta mematikan siaran televisinya lalu melemparkan remote control-nya ke sofa."Sial, mereka mengorbankan satu orang tak berdosa untuk menaikkan reputasi bank kembali," ucap Yuta dengan sedikit mengumpat.Yuta nampak berang melihat berita pagi ini yang di luar ekspektasinya. Ia mengira bank Higashino a
Read more
Tertangkapnya Si Pencuri
Semua mata langsung tertuju kepada Yuta. Dengan gerakan cepat, Yuta segera menerobos pintu otomatis itu, berlari keluar dari gedung bank Higashino melewati orang-orang yang protes karena masih ingin melakukan transaksi di bank tersebut karena sebelumnya sudah menunggu antrian yang  cukup lama.Manager bank memang menambah kamera pengawas dengan menggunakan server yang berbeda dari sebelumnya. Mereka mengakali hal itu, karena beberapa kali terjadi pencurian dengan kamera pengawas yang sudah dirusak oleh si pencuri.Mungkin pencuri itu memang sangat hafal dengan titik-titik penting bank, sehingga dengan mudahnya ia menyabotase kamera pengawas yang merupakan bukti satu-satunya yang bisa menangkapnya.Kamera yang lain memang berhasil disabotase, tetapi hanya kamera pengawas dengan berbeda serverlah yang berhasil menangkap gerak-gerik pencuri itu dengan jelas. Dan pada akhirnya mereka bisa mengetahui bahwa pria berjas hitam itu pencurinya.Beberapa polisi
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status