Semua Bab FALLING FOR THE BEAST: Bab 31 - Bab 40
59 Bab
28. Will You Lead Me to Death or Paradise?
"Not now, Princess." Xander berdesis, kemudian  menarik telinga Crystal dengan gigi. Tubuh Crystal goyah dan menegang. Alih-alih menjauh, ia mendekat lebih jauh—menutup mata—menikmati belaian jemari Xander di punggungnya yang terbuka. "Aku masih harus mendengar laporan anjing-anjing ini dulu.""Tapi—""George." Suara Xander memecah kebisuan di ruangan itu, termasuk protes Crystal.Pria berkulit hitam berumur sekitar tiga puluhan berdiri.  Dilihat dari pin hitam, lelaki itu salah satu pemimpin rahasia. "Salam, Sir." George mengangguk hormat, lalu memandang Crystal. "Salam juga untuk wanita Anda.""Wanitaku?" Xander menyentuh wajah Crystal sambil memiringkan kepala. "Let's see, apa hubungan kami sepanjang itu untuk membuatnya menjadi wanitaku."
Baca selengkapnya
29. Am I Late?
LEONARD EXCELSIOR HOTEL, Rome—Italy | 9:12 PM"Tikus sialanmu tertangkap. Apa kau memang tidak becus memilih mata-mata?"Aiden menghisap ganjanya—bersandar santai di sofa, sama sekali tidak terpengaruh dengan suara berat menakutkan dari balik kursi besar yang membelakanginya. Sebelah tangannya yang lain memegang ponsel, memeriksa data-data berikut foto yang berhasil anak buahnya kirimkan. Benar-benar tikus malang.Cekalan Aiden di ponselnya menguat begitu layarnya menampilkan foto Crystal. Aiden sampai mengernyit untuk melihatnya lebih jelas. Namun, seberapa banyak ia melihatnya—itu tetap Crystal. Tunangannya. Terpejam di atas pangkuan Xander dengan ekspresi yang tidak ada bedanya dengan para jalang yang sering ia tiduri.Sialan. Perempuan itu benar-benar jalang!"Lupakan tikus itu. Lagipula, tidak ada info yang bisa mereka dapat."
Baca selengkapnya
30. The Wedding
A few hours ago ....Mandarin Oriental Hotel, Barcelona—SPAIN | 07:15 AMCrystal Leonidas : Kenapa kita harus berakhir seperti ini?Xander William : Kita yang mana, Crys? Aku tidak pernah memulai apa pun, kau juga. Xander duduk bergeming di meja bar untuk waktu yang lama. Terus menatap nyalang pesannya yang terakhir pada Crystal. Apa dia terlalu kasar? Kejam? Bagaimana perasaan gadis itu sekarang? Sial. Tawa kasar dan sumbang mulai muncul di tenggorokannya, teredam.Dia memang bajingan egois. Jika dia orang baik, dia sudah menjauhi Crystal Leonidas sejak awal—bukannya menarik gadis itu ke dunianya yang mengerikan.  Berengsek. Dia mengacaukan semuanya. Lebih berengsek lagi, sebagian besar bagian dalam dirinya
Baca selengkapnya
31. Ask For It
LUCERO'S MANSION, Barcelona—SPAIN | 11:15 AMTHE SUCCESSOR OF THE LEONARD CLAN WAS REVEALED!XANDER PETER RAUL LEONARD : WHO IS HE?THE ROYAL WEDDING FROM LEONARD AND LEONIDAS.TWO KINGDOM BECOMES ONE! LEONARD AND LEONIDAS SHARES JUMPED TO THE HIGHEST POINT!Berengsek. Berengsek—berengsek!Aiden menghantamkan botol wine ke televisi, tepat ketika layarnya menampilkan adegan wedding kiss Crystal dan Xander. Benci melihat senyum bahagia Crystal, terutama senyum selebar samudra Javier. Sontak, layar itu mati sekaligus menjadi benda terakhir yang hancur, mengikuti ruang kerja Aiden yang sudah hancur lebih dulu.Pecahan kaca di mana-mana. Kursi yang terba
Baca selengkapnya
32. Starving For You
"Crystal...."Crystal mendengar permohonan sekaligus gairah dari cara Xander memanggil namanya. Napas mereka kompak berderu cepat. Kulit Crystal memanas setiap kali kulitnya bersentuhan dengan kulit Xander. Gairah mereka saling dorong, membujuk Crystal untuk memberikan apa pun yang ada dalam dirinya, dan Crystal rela melakukannya. Segalanya. Membalas tiap hal yang sudah diberikan Xander kepadanya. “Just do it,” kata Crystal dengan suara parau yang dia sendiri tidak bisa kenali. “Aku ingin merasakanmu, Xander. Sekarang.”Bibir Xander menyerbu bibir Crystal. Lidah lelaki itu membelai menenangkan sekaligus membuat gairah Crystal meledak-ledak. Crystal mengerang, kelimpungan—putus asa. Tidak pernah ada lelaki yang menciumnya seperti ini. Membujuk dengan sensual, tetapi lembut dan memuja.Crystal mengerang merasakan jemari Xander melintasi perut, naik ke atas sa
Baca selengkapnya
33. Mine
Xander meringkuk, bocah sembilan tahun itu makin merapatkan tubuhnya ke pojok bawah meja ketika teriakan Charlotte makin menggema—bahkan sampai masuk ke ruang penyimpanan wine ayahnya. Padahal ruang bawah tanah ini terletak di bagian paling ujung sayap kanan mansion, Xander harus menuruni tangga-tangga kayu tua sebelum masuk ke pintu besar dari kayu berisi rak-rak ratusan wine berusia puluhan sampai ratusan tahun."Bocah pintar itu benar-benar masuk kesini?""Iya, Nyonya. Saya sudah memeriksanya lewat CCTV."Suara samar-samar Charlotte dan bodyguard terdengar dari balik pintu.Xander makin beringsut ke pojok mendengar suara ibunya yang makin dekat. Apalagi, lima detik setelahnya pintu besar itu terbuka keras—suaranya yang menghantam dinding mengejutkan Xander. Dari kolong meja, Xander melihat 
Baca selengkapnya
34. Âme sœur
"Ini sangat jauh dari bayanganku."Sambil merapikan jas abu-abu Xander, Crystal mendongak ke arah Xander yang tersenyum hangat padanya. "Maksudmu?""Menikah denganmu ... aku pernah beberapa kali membayangkannya. Terasa seperti mimpi bodoh yang mustahil." Suara Xander terdengar lembut, senada dengan genggaman di pergelangan tangan Crystal. "Aku pikir aku akan menikahi putri manja yang tidak bisa memakai bajunya sendiri. Sekarang kau malah yang memilihkan pakaianku, memakaikannya.""Kau terlalu meremehkanku, Mr. Leonard." Crystal mengerucutkan bibir. "Di mana tempat dasimu? Aku tidak bisa menemukannya satu pun.""Tidak ada. Aku tidak suka memakai dasi." Lelaki itu mendaratkan ciuman cepat dan keras di kening Crystal, lalu menghampiri laci yang menyimpan kumpulan arloji—mengamati penuh pertimbangan.Crystal tersenyum, memperhatikan Xander yang terlihat menawan dalam balutan celana
Baca selengkapnya
35. Queen's Order
Barcelona—SPAIN | 01:02 AM"Nice car. Sayang sekali kecepatannya payah." Crystal mengamati Xander yang mengemudikan Bugatti La Voiture Noire hitam metalik melewati gerbang besar mansion Leonard, setelah Xander menolak untuk menginap.Xander menoleh, satu alisnya naik. "Payah?""Apa aku salah? Atau ... jangan-jangan pengemudinya yang payah?"Xander tidak menjawab, kembali menghadap ke depan, tapi Crystal melihat lelaki itu menekan tombol yang ada di roda kemudi. "Tutup semua jalan yang akan aku lalui menuju bandara. Sekarang.""Copy that, Sir!" Suara Samuel Lee menggema di dalam mobil, lalu panggilan terputus dengan cepat."Bandara? Kenapa Bandara? Katamu, kita akan pulang?""Benar, pulang. Pulang ke rumah," jawab Xander misterius."Rumah?"
Baca selengkapnya
36. One With You
ELYSIUM'S Mansion. Yonkers, New York City—USA | 09:18 PM Eurocopter Mercedes-Benz EC145 yang mereka naiki mendarat di atas helipad mansion Elysium. Tanpa menunggu Samuel membukakan pintu, Crystal keluar lebih dulu—sengaja meninggalkan Xander di belakang. Di seberang halaman, Xander melihat Theodore dan Lilya di dekat lapangan mini golf sedang meneguk wine. Kening mereka mengernyit ketika berjalan menghampiri Xander.Xander mengerang rendah, bergegas menyusul Crystal."Princess ... we need to talk," panggil Xander yang tidak digubris.Bukan hanya sekarang, tetapi nyaris sepanjang perjalanan Xander sadar Crystal mengabaikannya. Crystal memang tersenyum, tetapi ia sama sekali tidak menanggapi ucapan Xander, lebih memilih berbicara dengan Samuel atau menghadap ke jendela.This is nightmare. Mana
Baca selengkapnya
37. Captivated By You
Rasanya aneh berjalan memasuki pintu masuk Inquireta diikuti lima bodyguard, apalagi salah satunya lebih cocok menjadi model Calvin Klein. Crystal membuka jelly sunglasses pinknya, melirik sekilas pada Samuel yang berjalan di sampingnya.Samuel mengenakan setelan hitam dengan kemeja putih dan kacamata aviator hitam. Sementara earpiece di telinganya membuatnya makin tampak keren. Tidak heran jika para pegawai yang biasanya hanya akan mengangguk hormat pada Crystal, kini mencuri-curi kesempatan melihat Samuel. Lobby juga jadi terasa lebih ramai.Crystal melangkah menuju elevator khusus, sementara Samuel menyusul. Satu bodyguard kulit hitam mengikuti mereka—sementara tiga lainnya menunggu di depan."Selain menjagaku, apa lagi tugasmu?" tanya Crystal saat elevator bergerak naik.Samuel menunduk hormat. "Melakuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status