All Chapters of Unexpected Night: Chapter 31 - Chapter 40
60 Chapters
Unexpected Night | 31
“Kau tidak ingin pulang, Walt?”“Kau pulang saja, pekerjaanku belum selesai.”“Berapa lama lagi? Dibawah gelap, aku takut.”“Sebentar lagi.”Catherine memutar bola matanya malas lalu menarik kursi dan duduk di depan meja pria bermanik cokelat itu. “Kau tahu, apa aku saja yang merasakan hal ini. Beberapa hari ini aku mencurigai Arlene yang begitu dekat dengan Liam, bukankah kau lihat berita pagi tadi? Apa kau tahu Liam dan Arlene benar-benar tinggal bersama?”“Tidak tahu,” jawab Walt tanpa menatap Catherine, ia tetap focus pada laptop agar pekerjaannya cepat selesai, ia ingin pulang karena ada yang lebih penting dari pertanyaan tidak penting Catherine.Catherine mendengus. “Bagaimana bisa kau tidak tahu sedangkan disini kaulah yang paling sering bersama Liam. Jadi katakan padaku Walt, aku janji untuk tidak memberitahu siapapun, apakah benar mereka tinggal bersama berdua? Tanpa orang ketiga selain Cassie?”“Kim.”Catherine berdecak. “Kim hanya tinggal sampai pukul 4 sore, lagipula wanita
Read more
Unexpected Night | 32.
Gerakan Liam terhenti ketika hendak masuk ke dalam. Ia diam di samping pintu apartment ketika berada di tengah-tengah keheningan sesaat. Tangan kanannya mengeras hingga memperlihatkan buku-buku putih mendengar apa yang Morgan katakan dan berhasil membuat jantungnya berdetak kencang. Shelley? Saudari kandung Arlene yang pernah gadis itu ceritakan di hadapan Marcia dan Shelley saat makan malam? Telinganya mendengar suara isak tangis Arlene, masih berapa banyak lagi kebohongan yang telah gadis itu tutupi selama ini?“Get out of my apartment, Mr. Krane.”Morgan menoleh. “You already know the truth?” tanyanya.“Jauhi Arlene.”Morgan melangkah penuh dengan perhatian ketika melihat tatapan Liam yang sulit diartikan. Ia masih membeku di tempat, tidak ada ekspresi di wajahnya dan tidak melepaskan pandangan dan terus menatap manik birunya dengan intens. Apakah Liam mendengar pembicaraan mereka dari awal? Apa saja yang telah pria itu dengar? Langkah Morgan terhenti tepat di samping Liam, keduanya
Read more
Unexpected Night | 33.
“Oouu sorry, kupikir kau masih mandi.” Liam menoleh. “Masuk, ini kamarmu,” ucapnya melihat Arlene hendak menutup pintu untuk keluar dari kamar karena melihatnya belum mengenakan pakaian, tidak, hanya boxer hitam yang melekat.Liam menyadari sejak pagi tadi, Arlene belum berbicara padanya mengingat apa yang hampir mereka lakukan semalam, gadis itu selalu mengalihkan pandangan bahkan ketika mereka bangun bersama saat itu Arlene sedang memeluk tubuhnya. Liam memaklumi bahwa Arlene merasa malu karena posisi mereka pagi itu tidak mengenakan pakaian, tapi mengapa harus merasa malu? Toh mereka pernah berbuat hal gila di yacht lebih dari satu kali, bukan? “Tidak, kau bisa memakai pakaianmu lebih dulu—”Liam tersenyum tipis kembali menghadap cermin. “Bagaimana bisa aku memakai pakaianku yang basah? Masuk, Arlene. Tidak ada yang perlu kau tutupi, kau sudah melihat seluruh tubuhku. Aku sangat tidak masalah jika kau ingin melihat untuk kedua kali dengan versi yang berbeda.” “Tidak—”“Arlene, ma
Read more
Unexpected Night | 34.
Mobil berwarna hitam memasuki kawasan mansion besar. Kakinya menginjak pedal rem hingga berhenti tepat di depan air mancur, perlahan pintu terbuka dan keluarlah seorang gadis bermanik hazel dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Suara ketukan sepatu terdengar ketika ia menginjakkan kakinya kelantai marmer, pintu terbuka tanpa harus bersusah payah untuk menekan bel mansion. Kacamata yang bertengger di hidung mancungnya ia lepaskan, meletakkan di dalam tas mahalnya.“Where's Morgan?”“Masih tidur, Nona.”Ujung bibirnya tertarik membentuk senyuman miring, ia pun segera berjalan masuk kedalam mengikuti maid mansion yang akan mengantarkan dirinya untuk sampai kekamar pria itu. Matanya melirik sepanjang dinding yang memperlihatkan lukisan-lukisan romawi kuno yang terpajang. Langkahnya terhenti ketika wanita itu berhenti, pintu kamar pun terbuka. “Ada yang ingin anda minum, Miss. Court?”Shelley menggeleng. “Kau boleh pergi.”Shelley masuk ke dalam, menutup pintu kamar dan men
Read more
Unexpected Night | 35.
“Aku pikir menjadi dewasa itu menyenangkan, ternyata tidak. Aku harus terlihat baik-baik saja walaupun sebenarnya tidak, itu sangat menyebalkan.”Sejak dua puluh menit yang lalu Arlene sudah berbaring di bangku taman rumah sakit dengan Hunt yang saat ini mengelus lembut rambutnya ketika dirinya meletakkan kepalanya disalah satu paha lelaki paruh baya itu. Kedua matanya memandangi pohon-pohon yang berada di depan mereka. Tatapannya melekat, terfokus untuk menatap seekor burung yang sedang membuat sarang untuk telurnya.Hunt mendesah. “Railee, Ingat jika Dad selalu ada di hatimu sampai kapanpun jangan pernah lupakan itu. Kau tahu apa yang Dad takutkan di dunia ini?”Pandangan Arlene kali ini beralih menatap Hunt sambil menggeleng. “Katakan apa itu?” “Melihatmu menangis dan hal kedua yang benar-benar Dad takutkan adalah tidak pernah melihatmu lagi dalam pandanganku. Rasanya waktu begitu cepat, dulu kau menggenggam jariku sekarang kau menggenggam tanganku…”Kebahagiaan semua orang tua di
Read more
Unexpected Night | 36.
Sejak kejadian siang tadi, Arlene dan Liam manjadi bahan omongan seluruh orang yang mengetahui kebenaran setelah Liam mengungkapkan bahwa mereka tinggal bersama di penthouse. Berawal ketika ia keluar dari gedung itu pagi-pagi dan sialnya mereka melihat dan mengambil gambar untuk dijadikan berita panas hingga potret ciuman mereka tersebar. Liam sangat mengerti apa yang tengah terjadi belakangan ini. Namun, Liam memilih untuk tetap diam dan tidak memusingkan toh mereka semua sudah tahu kebenarannya bukan? Jadi tidak ada yang perlu pria itu ungkapkan lagi dan Liam melakukan ini karena tidak ingin jika salah satu dari mereka beranggapan buruk tentang Arlene seperti yang ia dengar ketika Martha menyebutkan bahwa Arlene adalah wanitanya, bukan, tapi jalangnya.Mengingat gambar yang tersebar, sejujurnya Liam sangat tidak menyukai hal itu, karena telah melanggar privasinya apalagi terlihat jelas bahwa didalam posisi tersebutlah Arlene yang lebih terlihat dibanding dirinya tidak ada yang bisa i
Read more
Unexpected Night | 37.
“Kau sudah tau?”Liam mengangguk singkat. “Maaf jika aku tidak memberitahumu, aku punya alasan,” kata Dave seraya menatap lurus ke depan dengan secangkir teh panas di atas meja.“Tidak masalah.”Malam ini, udara terasa dingin, rintikan air mulai turun membasahi taman mansion. Hanya Liam dan Dave yang masih terjaga, yang pasti mereka memiliki alasan yang sama, tidak bisa tidur. Awalnya Liam ke bawah mengambil beberapa camilan untuk ia bawa ke ruang kerja sembari menyelesaikan sisa pekerjaan yang belum selesai siang tadi tetapi tak sengaja melihat Dave duduk di luar, ia segera menghampiri pria bermanik abu-abu itu membawa dua cangkir teh dan dua batang rokok. Perbincangan yang biasa mereka lakukan mengenai pekerjaan hingga akhirnya Liam bertanya tentang Kaia. Liam tidak marah, hanya saja ia sedikit kecewa dengan Arlene yang terus-menerus diam menutupi semua masalahnya dan memilih untuk menangis sebagai gantinya. Tentu saja Dave tidak tahu soal ini, tetapi Dave tidak tahu bahwa Arlene me
Read more
Unexpected Night | 38.
Arlene cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Liam tadi di kafetaria saat pria itu mengatakan bahwa dirinya bukan seorang teman di hadapan Shelley. Ya memang sebenarnya tidak, mereka tidak pernah berteman. Ia hanya sebatas sekretaris dan pemimpin perusahaan yang memiliki kontrak kerja selama beberapa bulan untuk menjaga Cassie, tidak lebih. Dan juga, mantan hubungan sebuah cinta dalam satu malam yang berakhir ia meninggalkannya tanpa mengatakan apapun setelah pria itu memintanya untuk tidak pergi sebelum berbicara. Setelah tiga kata yang Liam keluarkan dari mulutnya membuat pekerjaannya tak berjalan lancar seperti hari sebelumnya. Ada apa dengannya? Arlene terus bertanya-tanya kepada dirinya sendiri mengapa ia tidak menyukai hal itu? Dan mengapa ia tidak menyukai cara Shelley menatap mata Liam? Bahkan sejak siang tadi hingga pulang, ia memilih untuk naik bus tetapi Walt mengajaknya bersama dan beralasan harus pulang lebih dulu untuk pergi ke apartment Kaia karena memiliki urusan pen
Read more
Unexpected Night | 39.
“Aku tidak tahu, biar kulihat dulu—““Tidak perlu, Jazzy. Biar aku, kalian berangkat saja lebih dulu. Acara dimulai satu jam lagi bukan?”Jazzy terdiam sejenak kemudian mengangguk. “Ya, baiklah kita berangkat. Jangan sampai telat, Dad terus menelponku.”Jazzy, Mark dan juga Dave pun keluar dari mansion sementara Liam kembali masuk setelah mobil mereka melenggang pergi keluar dari pekarangan mansion, kakinya melangkah menaiki anak tangga menuju kamar setelah ia melirik alroji di lengan kiri menyadari Arlene sudah dua puluh menit tak kunjung keluar untuk menampakkan batang hidungnya. Entah kenapa ini seperti sudah menjadi kebiasaannya membuka pintu tanpa mengetuknya lebih dulu, lagipula Arlene tak masalah dengan hal itu, gadis itupun sama sepertinya, bukan, tetapi dirinya yang mengikuti kebiasaan buruk itu, kebiasaan buruk Arlene.Ketika pintu terbuka, hidung mancung Liam mencium aroma parfum miliknya dan juga—langkah kakinya memelan, aroma parfum yang tidak asing, ia yakin pernah menciu
Read more
Unexpected Night | 40.
Terlepas yang sudah Arlene lakukan selama ini tidaklah berguna. Ia merasa seperti—sikap apa yang harus Arlene tunjukkan pada semua orang saat ini? Ia melihat mereka semua sedang tertawa dan mengucapkan selamat juga memberikan banyak hadiah yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya. Sikap apa yang harus ia tunjukkan saat ini? Datang ke acara ulang tahun saudarinya sendiri yang artinya ia datang seakan mereka lupa bahwa mereka memiliki seseorang yang juga memiliki hari yang sama.Arlene tahu bahwa dirinya tak bisa berbohong ataupun menyembunyikan perubahan raut wajahnya, bahkan untuk saat ini saja ia mencoba untuk tetap bertahan, tetap menyibukkan diri, tetap berusaha untuk tidak peduli dengan sekitar. Tetapi tidak bisa. Manik birunya terus menghadap kedua wanita berbeda usia tersebut, ia terdiam, bertanya-tanya dalam hati, apakah mereka mengingat dirinya saat ini? Apakah Marcia sadar bahwa wanita itu masih memiliki putri bertubuh gemuk ketika kecil yang saat ini sudah bertumbuh dewasa, ber
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status