All Chapters of Istri Kesayangan Tuan Noah: Chapter 51 - Chapter 60
98 Chapters
Chapter 51
Setelah mengantar Jou ke sekolah, Clara pergi ke butik ibu mertuanya. Dia sudah tidak lagi bekerja di sana, tapi hanya sekedar membatu di waktu senggang. Saat ini Clara tengah melayani salah satu tamu yang bulan depan rencananya akan menikah."Apa menurutmu gaun ini cocok untukku?" tanya wanita berkulit agak gelap itu.Clara tersenyum sembari mengamati penampilan wanita itu dengan saksama. "Tentu saja. Semua mata pasti akan terpana melihatmu.""Sungguh?" Wanita itu meliuk-liuk di depan cermin untuk memastikan. "Tapi sepertinya aku agak gendut?"Clara bergeser lebih dekat lalu mensejajarkan badannya dengan wanita itu. Mereka sama-sama menghadap cermin."Kalau begitu, kurasa aku juga gendut."Wanita itu tersenyum malu-malu.Setelah wanita itu selesai melepaskan gaunnya, kini Clara mengajaknya duduk untuk sekedar berbincang-bincang. Perangkat pernikahan tentunya bukan hanya sekedar gaun, tapi juga ada hal lain seperi: sepatu, parsel bunga, aksesoris dan lain-lain."Aku Lika." Wanita itu
Read more
Chapter 52
Tidak ada pilihan lain selain Clara menuruti keinginan Chloe. Clara akhirnya datang ke rumah orang tuanya bersama Jou, asal dengan satu syarat Chloe jangan bicara macam-macam kepada Jou."Ini rumah siapa Mom?" tanya Jou heran ketika sudah turun dari mobil.Selama ini, Clara tidak pernah mengajak Jou ke rumah kakek neneknya. Bukan karena tidak mau, tapi Clara tidak berani meminta ijin pada Noah. Dan lagi, Clara sadar betul kalau ayah ibunya tidak terlalu berharap Jou akan datang. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya."Ayo Jou!" Chloe merebut tangan Jou dari genggaman Clara. "Kita masuk!""Aku mau sama Mommy!" kata Jou yang langsung melepas tangan Chloe.Karena ditolak, Chloe berdiri tegak lagi namun matanya lurus tajam menatap Clara. Bibir mengatup rapat, Chloe menguatkan gigi atas dan gigi bawah.Clara paham, sejahat apapun Chloe, dia tetaplah ibu Jou. Rasanya akan sangat jahat kalau Clara mencegah Jou berdekatan dengan Chloe. Entah Clara yang terlalu baik atau bodoh, yang jelas i
Read more
Chapter 53
Selesai menidurkan Jou di kamarnya, Noah berjalan menuju kamarnya sendiri sambil menggandeng lengan Clara."Aku meneleponmu beberapa kali, tapi kenapa tidak di jawab?" tanya Noah.Langkah Clara mendadak berhenti dan memutar leher menghadap sang suami."Kau hanya meneleponku sekali kan? Itu pas kebetulan aku sudah masuk ke kompleks. Benarkan?"Pletak!Noah menjitak kening Clara hingga membuat wanita itu mengerutkan sebagian wajah."Sakit," rintihnya.Noah berdecak kesal, tapi tangannya kembali melingkar di lengan Clara. "Kau cek saja nanti ponselmu!"Clara menggembungkan kedua pipinya lalu menurut saja. Dan sesampainya di kamar, Clara langsung membuka tasnya untuk membuktikan kalau Noah memang beberapa kali menghubunginya.Noah sudah duduk ranjang sambil menjambret majalah harian, menunggu bagaimana reaksi Clara kalau sudah membuka ponselnya."Heeeh!" Clara terlihat membelalakkan mata begitu melihat layar ponselnya. Perlahan lehernya memutar hingga tatapan mata bertemu dengan Noah.Tid
Read more
Chapter 54
Kejadian-kejadian lucu akhir-akhir ini sering terjadi. Semakin dekat hubungan, Clara jadi tahu bagaimana sifat asli Noah yang suka usil. Noah juga sudah tidak canggung lagi melakukan apa pun terhadap Clara sekalipun hal yang sensitif.Karena semalam merasa kesal dijahili, Clara ngambek dan piama baru itu urung dipakai. Meski begitu, Noah tidak marah atau memaksa karena dirinya sudah puas melihat Clara kesal."Wajahmu semalam sangat lucu," celetuk Noah saat Clara tengah berbenah kamar.Clara menepuk-nepuk bantal dan menatanya di ujung. "Kau suka melihatku kesal?""Entahlah, tapi kau lucu."Dasar menyebalkan! Dia pikir aku mainan!Clara kembali memunggungi Noah yang tengah duduk menikmati teh hangatnya. Sementara Clara kembali sibuk dengan ranjangnya yang belum rapi juga.Ponsel Noah tiba-tiba berdering."Ya, Halo."Noah menyesap tehnya sebelum orang dibalik ponsel bicara."Aku sudah kirim file yang kemarin kau minta ke emailmu," kata Betrand. "Besok aku harus ke Singapura lagi bersama
Read more
chapter 55
Saat dalam perjalanan, Noah tidak tahu kalau ada seseorang yang mengikuti di belakang mobilnya. Mobil itu melaju cepat, hingga saat masuk jalanan dengan tepian ilalang liar, Mobil Noah pun tersalip.Secepat mungkin Noah menghentikan mobilnya."Ya Tuhan!" sebut Noah saat itu juga. "Apa-apaan sih!"Noah mengatur napas lebih dulu sebelum melepas sabuk pengaman. Terlihat di luar sana, seseorang pengendara mobil yang menyalip Noah sudah turun. Sadar siapa yang sudah membuat dirinya hampir celaka, Noah turun dari mobil dengan cepat."Ada masalah apa kau denganku!" hardik Noah sambil mendorong dada Jack.Jack mendesih dan mengibas dada bekas dorongan Noah. "Santai, Ma Bro!"Noah membuka bibir diikuti desahan kesal. "Santai kau bilang? Dasar sialan!"Bugh!Noah mendorong tubuh Jack lebih keras hingga membentur moncong mobil. Jack mendengkus lalu berdiri sambil merapikan tampilannya.Jack marah dan tidak terima, tapi ia datang tidak untuk bertengkar. Bukan sifat Jack jika harus bertengkar tid
Read more
chapter 56
"Kenapa lama sekali!" semprot Chloe yang sudah menunggu Mia sedari tadi di dalam klinik kecantikan."Maaf, tadi ada sedikit gangguan," jelas Mia.Proses perawatan sudah selesai kebetulan setelah beberapa menit Mia datang. Mereka beralih ngobrol di sebuah kafe dan memilih duduk di tempat yang tidak terlalu banyak pengunjung.Mereka duduk dan memesan makanan. Sambil menunggu tentu mereka mengobrol."Ngomong-ngomong bagaimana kemarin?" tanya Mia."Apanya?""Kau berhasil mendekati putramu kan?""Belum terlalu," ujar Chloe. "Putraku sudah terlalu lengket dengan Clara.""Wajarlah! Lima tahun hidup dengan Clara. Bahkan orang tuamu juga jarang menjenguknya kan?""Kau benar." Chloe membuang napas kasar. "Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan. Dan lagi ya, aku heran kenapa mereka tidak tertarik memiliki cucu. Di mana-mana, orang tua pasti akan senang memiliki cucu."Huh! Mia melengos dan berdecak usai mendesah berat. "Kau sendiri juga begitu."Chloe mengerutkan dahi. "Apa maksudnya?""Kau sendi
Read more
chapter 57
Noah dan Clara sampai di rumah sekitar pukul delapan. Mereka mampir lebih dulu ke sebuah toko bakery. Katanya Clara sedang ingin roti bolu.Saat mereka masuk ke dalam, mereka tidak tahu kalau ada tamu. Mereka melenggak dengan santai hingga tiba-tiba terhenti saat tamu tersebut memanggil mereka."Kalian baru pulang?""Ibu?"celetuk Noah dan Clara bersamaan.Clara menghampiri sang ibu mertua dan memeluknya sebentar."Ibu sudah dari tadi?" tanya Clara.Lily mengangguk. "Kalian dari mana kok bisa bareng?" tanya Lily."Dari kantor Noah, Bu," jawab Lily."Aku pergi mandi dulu, kalian ngobrol saja," kata Noah.Noah pergi meninggalkan mereka berdua. Rasa gerah karena seharian bekerja membuatnya ingin segera berjumpa dengan air.Sebelum menemani ibu mertuanya, Clara pergi ke dapur membawa sebungkus roti yang tadi dibelinya."Mela, tolong potongkan roti. Aku buat minuman dulu," kata Clara."Baik, Nona."Mela segera mengambil piring dan pisau, sementara Clara sibuk membuat minuman jeruk hangat.
Read more
chapter 58
Noah terus memikirkan perkataan ibunya semalam. Rasa-rasanya, Noah merasa kalau ibu sudah mengenal Chloe cukup lama. Namun, Noah tidak mau terlalu mencari tahu meskipun penasaran. Asal Clara nyaman, sekarang Noah sudah sedang."Bajumu sudah aku siapkan," Clara menepuk-nepuk pakaian kerja Noah di atas meja."Aku mandi dulu," kata Noah. "Kau diam saja di sini dan jangan ke mana-mana!""Iya, iya," jawab Clara sambil duduk di tepi ranjang.Begitu Noah sudah masuk ke dalam kamar mandi, Clara meraih ponselnya. I menggeser layar ponselnya, masuk ke salah satu akun media sosial.Clara tiba-tiba menunduk dan matanya membulat saat banyak pesan dari salah satu grup. Grup yang ia ikuti tapi selalu sepi mendadak ramai hingga ribuan chat.Clara menekan layar ponselnya dan serentetan chat tersebut bermunculan. Meski enggan, tapi Clara tetap membacanya dari pesan paling atas."Reuni?" celetuk Clara saat beberapa menit sudah membaca setengah dari pesan tersebut."Tiba-tiba Reuni?" gumam Clara lagi."A
Read more
Chapter 59
Sejak ungkapan cinta singkat itu, sedari tadi Clara terlihat senyum-senyum sendiri. Rona di wajahnya begitu nyata, membuat Lily yang melihatnya merasa heran."Kau kenapa, Sayang?" tanya Lily.Clara yang sedang mengunyah brokoli sambil melamun sontak menoleh. "Kenapa, Bu?"Di sampingnya, Noah hanya diam saja dan menikmati sarapannya sendiri. Noah jugi ingin tersenyum tipis, tapi ia tahan supaya tidak terlihat seperti orang aneh.Secara tidak langsung Noah berpikir Clara aneh, bukan? Ckck"Kau kenapa? Kenapa senyum-senyum begitu?" tanya Lily."Oh …" Clara nyengir sambil garuk-garuk tengkuk. "Tidak, aku hanya sedang senang hari ini," lanjutnya."Mungkin Mommy baru dicium Daddy," ceplos Jou tiba-tiba, membuat yang lain terfokus ke arahnya.Noah spontan berdehem, sementara Clara menunduk pura-pura terfokus lagi pada sarapannya yang hampir habis. Kalau Lily, dia cengengesan tanpa suara dan main mata dengan Jou.Sekali lagi Noah berdehem, ia meneguk habis air putih lalu berdiri sambil menjam
Read more
Chapter 60
Pulang dari beli kue bolu, Clara langsung minta diantar pulang saja. Rencana mampir ke pusat perbelanjaan tapi sepertinya tidak perlu.Ketika berada di jalan yang melintasi tamam, Clara meminta Pak Rey untuk menghentikan mobilnya."Ada apa Nona?" tanya Pak Rey."Aku mau beli buah sebentar," ujar Clara."Tunggu, Nona!" cegah Pak Rey saat Clara hendak keluar. "Apa buah di seberang sana yang Non mau beli?"Clara mengangguk."Kalau begitu biar saja yang ke sana.""Tidak apa-apa Pak Rey. Aku sudah biasa berjalan di jalan ramai.""Tapi--"Tidak bisa mencegah lagi, Clara sudah ke luar dari mobil. Sebelum menyeberang, Clara toleh kanan dan kiri memastikan sudah tidak ada mobil yang melintas. Saat sudah merasa aman, barulah Clara berlari menyeberang.Dari dalam mobil, Pak Rey terus memantau majikannya itu. Karena terus merasa khawatir, akhirnya Pak Rey turun saja dan mengamati dari luar bersandar pada badan mobil."Apa itu Clara?" batin seseorang yang baru saja keluar dari toko buku.Pria itu
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status