All Chapters of Crazy Maid ( Indonesia ): Chapter 51 - Chapter 60
66 Chapters
Bag 51
“Mom…” Jantung Feli berdebar kencang. Matanya membelalak terkejut saat melihat lima benda yang masih berada di dalam kamar mandinya kini sudah berada di tangan Charlotte. Ia kalah cepat dari Charlotte. Seandainya saja Feli tidak ceroboh meletakkan benda itu begitu saja di atas wastafel kamar mandinya, hal ini pasti tidak akan terjadi. “Ini...milikmu? K-kau… hamil?” Feli menggigit bibir gugup. Sang mommy pasti sangat terkejut dengan apa yang ia temukan. “Sayang—” “Maafkan aku, Mom…” Feli mundur dengan gugup ketika Charlotte ingin meraih tangannya. Ia melarikan pandangan ke mana saja. “B-Baby—” “Aku tidak akan m3nggugurkannya, Mom!” ucap Feli kembali. Kali ini penuh ketegasan. Matanya sudah berkaca-kaca. Ia memeluk erat perutnya
Read more
Bag 52
“Ooouuuhh… Ciaaa!!!” Jerrald mengerang panjang setelah c4iran kepuasan keluar dari belut listriknya. Tubuhnya bergetar hebat. Napasnya terengah. Ia menyandarkan tubuh pada dinding kamar mandi. Kepalanya menengadah ke atas. Sudah hampir satu bulan ia memuaskan diri di dalam kamar mandi. Nama mantan maid—lebih tepatnya mantan kekasih p3nipunya, tak pernah absen keluar dari bibir pria tampan ini saat berusaha mendapat pelepasan.
Read more
Bag 53
"Kau???" pekik Selena tak percaya. Feli ikut terkejut. Di sampingnya sudah berdiri Andrew, pria yang penampilannya sudah sepenuhnya berubah itu menatap Feli lembut. Feli tidak tahu sejak kapan penampilan Andrew yang selalu terlihat kuno berubah menjadi jauh lebih modis. Bahkan pria itu sudah tidak memakai kacamata seperti biasa. Yang pasti, tahu-tahu saja setelah Feli kembali masuk kampus, Andrew sudah berubah seperti ini. Feli melirik sekelilingnya sejenak. Di sekitar mereka sudah ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi kampus yang menyaksikan pertikaiannya dan Selena. Feli kembali mengarahkan pandangan ke arah Andrew. "Andrew?" Feli mengernyit bingung. "Kau tidak apa-apa, Fel—" "Lepaskan aku, Culun!" Ucapan Andrew terpotong karena Selena kembali memekik. Kali ini terdengar kesal. Andrew menga
Read more
Bag 54 ( Flashback 1 )
Jerrald membeku. Ia membelalak tak percaya saat Feli tiba-tiba saja berlari menjauh darinya. Oh tidak! Apakah wanita itu membencinya?? Si4lan!
Read more
Bag 55 ( Flashback 2 )
“Cucumu bisa saja sedang tumbuh di rahim wanita simp4nan Tuan Addison, Pah-Dreh, dan aku tidak akan membiarkan Si Tua itu memiliki anakku!”   “A-apa yang katakan, Nak?”   Niguel menatap sang anak penuh tanya. Pria itu baru saja tiba di mansion keluarga Mendez, dan langsung saja menyemburkan serangkaian kata-kata yang tidak Niguel pahami maksudnya.   Hari ini ia tidak pergi ke kantor karena tidak ada pertemuan penting yang harus ia hadiri. Sang istri juga melarangnya, karena ingin kondisi Niguel semakin membaik. Ia bisa apa jika sang istri sudah memerintahnya seperti itu.   Niguel terus memperhatikan sang anak. Napas pria muda itu terengah. Keringat tampak di dahinya.   “Aku ingin ke Inggris!” ucap sang anak kembali.   Niguel membeku. Inggris?   Apakah ini ada hubungannya dengan anak Leonel?   Ah, bicara tentang Leonel
Read more
Bag 56 ( Flashback 3 )
“Kau yakin bisa meninggalkan pekerjaanmu?”   “Kau tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaanku. Aku sudah lama tidak berlibur, dan berlibur ke Inggris bukanlah pilihan yang burvk. Aku punya banyak kenalan di sana yang bisa menemaniku saat kau sibuk mengejar wanita-mu.”   Bola mata Jerrald memutar saat mendengar jawaban sang sepupu. Ia tahu arti ‘menemani’ yang dimaksud Noe itu seperti apa.   “Kau tidak perlu repot-repot memikirkan apakah aku akan bosan atau tidak.”   “Siapa yang memikirkanmu?! Terlalu percaya diri tidak akan baik untuk kesehatanmu, Hugo.”   “Teman-temanku rata-rata dokter. Kau juga tidak perlu khawatir. Mereka akan dengan senang hati mengobatiku jika kesehatanku terganggu.” Noe berseru santai.   Jerrald kembali memutar bola mata malas. Kali ini ia memilih mengabaikan ucapan Noe. Dia tidak ingin jika kesehatannya lah yang justru terganggu. Lebih te
Read more
Bag 57 ( Flashback 4 )
“Jadi karena kata-katamu itu yang membuat anakku menderita?!” “Sayang, tenangkan dirimu. Bukankah Niguel sudah menjelaskan semuanya pada kita? Bahkan baru saja, Jerrald juga sudah menceritakan semuanya.” “Lalu kau pikir aku akan dengan mudah mau memaafkan bocah ini?! Aku tidak mau!” “Charlotte—” “Jangan paksa aku memaafkannya, Leon!” “Nyonya Addison…” Charlotte dan Leonel menghentikan perdebatan mereka saat kembali mendengar suara Jerrald. Pasangan suami istri itu kompak mengalihkan pandangan ke arah pria muda tampan yang berdiri tak jauh di depan mereka. “Ada apa kau memanggilku?!” sinis Charlotte karena sangat yakin yang dimaksud pria muda itu adalah dirinya. Di dalam ruang tamu mansion ini hanya ada dirinya, sang suami dan pria itu. Sementa
Read more
Bag 58
Jerrald terus mengejar langkah Cia-nya. Apakah rencananya salah? Arghh! B3rengsek! Melamar Cia di acara pernikahan Roland dan sahabat wanita itu adalah satu-satunya cara yang dapat ia pikirkan kala itu setelah mendapat restu dari Leonel dan Charlotte Addison. Bahkan Noe pun mendukung rencananya. Jerrald pun sampai rela dimaki istri Roland saat ia meminta bantuan wanita itu secara langsung agar rencananya dapat berjalan dengan baik. Selama ini, ia tidak pernah mendapat makian dari siapa pun. Orang cenderung takut padanya karena sikap dingin yang selalu ia perlihatkan. Namun karena wanita cantik bernama Felicity Jolicia Addison, Jerrald rela mendapatkan semua itu. Pertama, mendapat makian dari Charlotte, lalu ke dua, ia mendapat makian dari wanita bernama Sally, yang mana adalah istri dari Roland. Bukankah hidupnya sungguh sangat menyenangkan belakangan ini?
Read more
Bag 59
Feli mematut wajahnya di cermin. Setelah dirawat di rumah sakit selama satu hari, ia diperbolehkan pulang. Untung saja kondisi kandungannya baik-baik saja setelah ditangani dokter. Flek sempat keluar, tapi tidak beresiko keguguran. Dokter hanya mengatakan Feli harus lebih berhati-hati saat kehamilan muda seperti itu setelah dokter di rumah sakit itu diberitahu bahwa sebelumnya Feli sempat berlari kencang. Dokter memperingatkan Feli untuk tidak lagi ceroboh, karena saat hamil muda, janin lebih rentan terhadap guncangan. Dokter juga memberitahu Jerrald dan kedua orang tua Feli untuk menjaga mental wanita itu agar tidak mengalami stress. Feli mengusap lembut perutnya. Matanya menatap kosong cermin. Sampai saat ini, Feli tidak tahu dari mana Jerrald mengetahui tentang kehamilannya. Sudah tiga hari ini Feli menghindari pria itu yang tak absen datang ke mansionnya. Feli mengurung diri di kamar, tak peduli sang mommy terus memb
Read more
Bag 60
“Bagaimana?” tanya Charlotte cemas. Ia memperhatikan wajah sang anak yang saat ini menikmati patatas bravas yang tadi diinginkan anaknya itu. Walaupun Feli sempat berkata tak jadi menginginkan makanan tersebut. Tak lama, wanita cantik yang sedang mengandung itu kembali mengubah keinginannya. Ia benar-benar menginginkan makanan itu. Dan di sinilah Charlotte. Beberapa saat yang lalu ia masuk ke dalam kamar Feli sambil membawa piring berisi makanan pesanan sang anak. Charlotte terus mengawasi Feli yang terlihat memakan perlahan satu potong kentang itu ke dalam mulutnya. Baby Girl-nya mengunyah dengan hati-hati. Feli menelan makanan itu. Ia menatap Charlotte. “A-apakah Madam Glenda yang membuatnya?” bisik Feli parau. Menyebut nama juru masak keluarganya. Charlotte menggigit bibir. Ia menelan saliva susah payah. “A-apakah kau suka?” tanya Charlotte gugup. 
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status