Semua Bab Terjebak Miliarder Posesif: Bab 21 - Bab 28
28 Bab
Bertemu Fahima
Mobil hitam dan tinggi dengan harga selangit itu sudah memasuki halaman depan kampus Untirta yang berada di Ciwaru. Mesin telah dimatikan dan pria tampan masih duduk diam di kursinya. Mata tajam memperhatikan sekeliling dan melihat beberapa mahasiswa yang berjalan menuju gerbang untuk pulang. “Wah, mobil mahal. Punya siapa ya?” tanya orang-orang yang lewat dan memperhatikan mobil Michael. “Di mana dia?” Michael mengambil ponsel dan menghubungi nomor Fahima. Pria itu tidak bergerak sama sekali dari kursinya. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian kauh hawa dengan kesempurnaan yang dimilikinya. Fahima yang baru saja selesai membereskan laptop dan buku. Dia bersiap pulang bersama teman sekelas dan satu kosan melihat ponsel berdering dengan nomor tidak dikenal muncuk di layar. “Siapa ini?” Fahima menatap layar ponsel. “Imah, yuk pulang. Kita m
Baca selengkapnya
Bertemu Jordan
Mobil Michael berhenti tepat di depan masjid. Pria itu menoleh pada Fahima yang masih menunggu dan duduk diam. “Apa kamu tidak mau turun?” tanya Michael. “Apa kamu tidak berniat mengembalikan tasku?” Fahima balas bertanya.“Ah.” Michael segera memberikan ransel pada Fahima. “Tunggu.” Fahima ingin membuka patung jodoh yang tergantung di tasnya. “Apa yang kamu lakukan?” Michael menggenggam tangan kecil Fahima dan dengan cepat wanita itu tarik. “Bukankah kamu meminta patung ini?” Fahima menggeserkan duduknya. Beberapa temannya mengintip dari pintu gerbang kosan. “Kamu harus menyimpan patung itu dengan baik,” tegas Michael. “Untuk apa?” tanya Fahima heran. “Jangan sampai hilang!” Michael menatap Fahima.
Baca selengkapnya
Patung Jodoh Kesayangan
Setelah mengantarkan Fahima, Jordan langsung kembali ke hotel tempatnya menginap selama mengawasi proyek di kota Serang. Pria tampan dan tinggi itu tersenyum memasuki kamar khusus yang hanya digunakan oleh Michael. “Apa kamu sudah tidur?” Jordan langsung masuk ke kamar Michael karena di tahu kode kunci pintu. “Kenapa kamu sangat lama?” Michael menatap Jordan. Pria tanpa baju itu duduk di sofa dengan elegan ditemani segelas angaur merah. “Aku sedang mendekati seorang wanita yang special dan ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan gadis cantik, ceria dan baik.” Jordan menghempaskan tubuhnya di sofa depan Michael. “Pertama kali? Bukannya kamu sudah bertemu puluhan wanita dan gadis sejak sekolah?” Michael tersenyum sinis. “Hey, El. Ini berbeda. Usiaku sudah dewasa dan aku ingin menjalin hubungan serius hingga jenjang pernikah
Baca selengkapnya
Mall Of Serang
Pagi Minggu yang sepi untuk Fahima. Dia sendirian di kosan. Semua teman pulang ke rumah masing-masing di akhir pekan agar bisa berkumpul dengan sanak saudara, keluarga dan orang tercinta. Wanita cantik dan masih lajang itu telah selesai membersihkan kamar dan halaman. Terlihat cantik dengan gamis jeans biru langit dan hijab segiempat berwarna merah muda dan tas punggung hitam. “Hm, aku akan pergi jalan-jalan ke mall.” Fahima melangkahkan kaki ke depan gerbang. “Sekalian beli hadiah untuk mama sama nenek.” Fahima membuka aplikasi grab. Dia lebih nyaman dengan mobil sehingga tidak berdekatan dengan sopir. “Tin.” Sebuah klakson mobil mengejutkan Fahima. Dia segera mendongak dan melihat pria tampan sudah berdiri di depannya. “Kamu mau pergi?” tanya Jordan dengan senyuman paling menawan. “Ya,” jawab Fahima bingung. D
Baca selengkapnya
Tekanan Michael
Mobil Michael memasuki tempat parkir. Pria itu mengenakan kaca mata hitam dan masker. Dia tidak mau menarik perhatian banyak orang. Bos besar yang sering muncul di majalah bisnis berjalan di mall hanya untuk mencari gadis desa dari pulau kecil Bangka yang terkenal dengan pantai indah dan laut yang bersih.   Kaki panjang turun dari mobil dan melangkah dengan santai memasuki kawasal mall. Michael langsung menuju café dan mencari wanita berhijab, tetap tidak ditemukan. Tangan kekar mengambil ponsel dan melakukan panggilan berharap akan dijawab oleh pujaan hati yang terus menghindari.   “Kemana dia?” Michael sangat kesal karena Fahima tidak menjawab panggilannya. Pria itu berdiri di depan pintu mall dan kembali ke mobil.   “Jordan.” Michael melihat mobil saudaranya meninggalkan area parkir MOS.   “Apa yang dia lakukan di sini?” Michael menggati panggilan dengan menghubungi Jord
Baca selengkapnya
Kedatangan Michael
Michael kembali ke hotel dan melihat Jordan sudah menunggu di ruang tunggu. Pria itu sedang sibuk memainkan ponsel sehingga tidak menyadari kedatangan saudaranya. Dia melihat foto-foto Fahima yang diambil diam-diam dan tanpa izin.“Apa yang membuat kamu tersenyum?” Michael duduk di depan Jordan.“Tidak ada.” Jordan menyimpan ponsel dalam saku celana.“Kamu dari mana?” tanya Jordan dengan tersenyum.“Jalan-jalan. Mama mau kita pulang untuk merayakan tahun baru bersama dan pesta liburan di perusahaan,” jelas Michael.“Ah.” Jordan menghela napas dan menyenderkan tubuhnya ke sofa.“Ada apa? Sepertinya kamu tidak tertarik untuk pulang.” Michael memperhatikan Jordan penuh penelitian.“Aku sedang mengejar seorang wanita,” ucap Jordan.“Apa?” Michael menatap tajam pada Jordan.“Kenapa kamu sangat terkejut?” Jordan balas memperhatikan Michael.“Kita akan pulang bersama.” Michael berdiri.“El, satu kali ini saja. Aku mohon.” Jordan ikut berdiri.“Utamakan keluarga dan wanita itu belum menjadi ke
Baca selengkapnya
Tidak Sengaja
Para wanita yang terus berbisik sangat penasaran dengan kedatangan Michael ke Serang karena pria itu sangat jarang menampilkan diri di depan public.“Apa dia menginap di hotel ini?” tanya seorang wanita.“Tentu saja, hotel ini milik dia,” jawab teman wanita itu.“Ya Tuhan, aku baru pertama kali melihatnya secara langsung.” Wanita itu mengambil ponsel dan mengambi gambar Michael.“Dia benar-benar tinggi dan tampan seperti actor luar,” ucap wanita lain.“Dia masih lajang dan belum punya kekasih di usia tiga puluh lima,” bisik seorang perempuan.“Ya Tuhan, apa tidak ada wanita yang mampu menggoda yang mengoyangkan perdiriannya?” tanya mereka terus memandangi Michael hingga pria itu masuk ke dalam mobil.“Dia bahkan tidak pernah ke tempat hiburan,” ucap wanita itu.“Benar-benar bersih dan tidak tersentuh. Siapa wanita yang akan beruntung mendapatkannya?” tanya rekannya.“Pasti wanita kalangan atas, bisa juga aktris atau model,” jawab temannya.“Tiga puluh lima tahun itu sedang matang-mata
Baca selengkapnya
Ponsel Baru
“Apa yang kamu pikikan?” Michael menatap Fahima yang masih diam membeku meratapi nasib ponselnya.“Hah. Seharusnya, aku yang bertanya seperti itu.” Fahima mendongak menahan kesal. Dia terus beristigfar di dalam hatinya untuk menenangkan diri.“Aku akan menggantikan dengan yang baru,” ucap Michael.“Kenapa kamu menarikku tiba-tiba?” Fahima menatap Michael.“Karena aku tidak mau kamu duduk sembarangan sehingga membuat pakaian kamu kotor,” jawab Michael.“Tidak ada kotoran di sana.” Fahima menunjukkan aspal kasar.“Itu sangat kotor, ada debu dan tanah,” tegas Michael.“Baiklah, kamu tidak akan mengertik. Aku sangat lelah dan butuh istirahat.” Fahima benar-benar merasa sial setiap kali bertemu dengan Michael. Dia memutar tubuh dengan lemah dan berjalan menuju pintu pagar.“Ikut aku!” Michael menarik tangan Fahima ke dalam mobil.“Lepaskan! Aku tidak akan ikut kamu lagi. Aku terus sial sejak bertemu dengan kamu!” teriak Fahima. Dia sudah tidak bisa menahan diri atas perlakukan Michael.“Di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status