Semua Bab Ksatria Naga Phoenix: Bab 31 - Bab 40
137 Bab
Chapter 26 : Pulau Pek Hao
Pulau Pek Hao berada di sisi barat Pulau Pek Long. Pulau ini berukuran lebih kecil alih-alih Pulau Long Tse yang memanjang. Pulau ini berbentuk bulat dengan gunung berapi di tengah-tengah pulau. Sama halnya dengan Pulau Long Tse, di pulau ini juga banyak terdapat pepohonan yang menutupi sebagian pulau ini. Sesuai namanya konon di pulau ini hidup Harimau Putih yang sebesar raksasa. Tidak ada yang pernah melihat Harimau Raksasa ini karena hewan ini sudah dinyatakan punah hampir ratusan tahun yang lalu. Banyak yang mengatakan kalau Harimau Putih ini adalah jelmaan dari dewa yang turun ke bumi untuk mencari manusia yang akan diberikan kesaktiannya dan pusaka yang ada dalam dirinya. Tapi cerita ini tidak pernah terbukti kebenarannya. Apalagi sejak Akademi Naga Phoenix berdiri di Pulau Pek Long, pulau ini tidak pernah disinggahi manusia lagi karena larangan dari kerajaan. Pulau ini juga merupakan pulau yang berbahaya karena memiliki gunung berapi Hue Hu yang dipercaya menjadi tempat be
Baca selengkapnya
Chapter 27 : Gunung Berapi Hue Hu
Zhu Fei yang tidak ingin membuang waktu lagi seperti saat dia menjelajahi Pulau Long Tse, berhasil tiba di kaki Gunung Hue Hu tanpa menemui rintangan sama sekali. Feng Shi yang sedari tadi memeluknya sambil tertidur diturunkannya setelah tiba di gunung ini. “Cepat sekali sampainya, padahal tadi kelihatannya masih jauh ya Zhu Fei”, kata Feng Shi “Iya..Kita harus bergerak cepat kalau tidak ingin kemalaman di pulau ini”, sahut Zhu Fei Zhu Fei kemudian melihat sekelilingnya untuk mengawasi ada tidaknya bahaya yang mengintai mereka seperti saat di Pulau Long Tse. Terdengar suara dentuman dan suasana dis ekitar mereka diselimuti debu dan asap dari gunung berapi yang barusan meletus. “Awas..Banyak batu-batu kecil dari letusan gunung berapi ini yang bisa membuat pakaianmu bolong”, seru Zhu Fei agar Feng Shi tidak terkena bara api dari batu-batu kecil muntahan gunung berapi ini. Feng Shi tampak berusaha menghindari batu-batu kecil yang masih membawa bara api ini denga mengerahkan chi dar
Baca selengkapnya
Chapter 28 : Naga Dewa Fuca Long
Makin lama getaran makin kencang membuat Zhu Fei langsung melindungi Feng Shi dengan tubuhnya, karena khawatir langit-langit goa akan runtuh menimpa mereka. Gadis ini tersenyum senang begitu Zhu Fei merapatkan tubuhnya untuk melindungi dirinya dari bebatuan yang jatuh dari langit goa. Belum hilang rasa kaget mereka, tanah tempat mereka berpijak bergetar keras dan mulai retak-retak. “Ada apa ini? Shi..Ayo kita cepat keluar sebelum tempat ini menjadi lebih parah dan menutupi jalan keluar dari goa reruntuhan ini”, ajak Zhu Fei sambil berusaha berlari keluar dari ruangan ini. Feng Shi yang digandeng Zhu Fei juga turut berlari kencang menghindari reruntuhan goa akibat getaran yang belum berhenti ini. Tiba-tiba tanah di depan mereka terangkat dan terlempar ke udara memunculkan sosok yang sangat menyeramkan di hadapan mereka. Naga Raksasa yang berwarna merah menyala dengan sedikit warna hijau ini semula tertutup tanah yang dihempaskannya dengan tubuhnya yang mengkilap merah ini sehingga
Baca selengkapnya
Chapter 29 : Harimau Putih
Zhu Fei menyimpan semua barang-barang yang diberikan oleh Naga Fuca Long termasuk pedang Feng Shi. Koin-koin emas juga disimpannya di Alam Hampa. “Zhu Fei belajar darimana cara menyimpan barang-barang ini?” tanya Feng Shi yang kagum dengan cara menyimpan Zhu Fei. “Aku diajarin sama Naga Phan Long,” jawabnya. “Beruntungnya kamu ...” kata Feng Shi. “Aku hanya beruntung saja diajarin sama Naga Phan Long ilmu magis naga ini seperti katamu Shi,” ujar Zhu Fei. “Sekarang mau pulang ke rumah atau jalan-jalan lagi?” tanya Zhu Fei. “Jalan-jalan lah Fei ...” kata Feng Shi sambil berlari-lari kecil di kaki gunung ini. “Aku ada ambil beberapa koin emas untukmu Shi. Aku simpan dahulu ya ...” kata Zhu Fei, “nanti aku kasih kamu kalau kamu sudah lulus dan meninggalkan Pulau Pek Long.” “Siap Fei ...” sahut Feng Shi. Perubahan sikap Feng Shi yang awalnya begitu dingin dan sombong menjadi ceria saat bersamanya membuat Zhu Fei sedikit gembira dalam hatinya. ***** “Sssstt ... jangan bergerak!” t
Baca selengkapnya
Chapter 30 : Pulau Kui Long
Pulau Kui Long terletak di sisi utara Pulau Pek Long.Pulau yang sangat menyeramkan karena pulau ini sering diceritakan berhantu oleh penduduk Arkandaria.Di Pulau ini hidup Ksatria Hantu yang berasal dari kapal yang karam di masa lalu.Saat itu kapal karam ini membawa pasukan dari negeri yang jauh menyeberangi lautan di sekitar Arkandaria.Selain Ksatria Hantu, di pulau ini juga hidup Naga Hantu.Tidak heran kalau pulau ini selalu diselubungi kabut yang menutupi hampir semua pulau ini, walaupun hari masih siang.Tidak ada yang tahu pasti wujud Ksatria Hantu dan Naga Hantu. Bahkan tidak ada juga yang bisa memastikan kalau memang habtu itu ada di Pulau Kui Long.Pulau Kui Long terlihat jelas dari pantai utara Pulau Pek Long, tempat Zhu Fei menambatkan perahunya.Setiap saat yang terlihat hanyalah kabut putih, Bahkan terkadang pulau ini tidak terlihat sama sekali.Pulau Hantu, demikian penduduk sekitar menyebutnya. Bahkan jauh sebelum adanya larangan untuk mendekati pulau ini, tidak ad
Baca selengkapnya
Chapter 31 : Ksatria Hantu
Pulau Kui Long terkenal dengan dengan keangkerannya karena banyak cerita yang beredar kalau pulau ini dihuni oleh Ksatria Hantu yaitu Ksatria jaman dahulu kala yang gagal menuntaskan tugasnya memberantas kejahatan karena kapal yang membawa mereka ke tujuan digulung ombak besar saat badai di sekitar perairan Arkandaria.Ksatria Hantu terkena kutukan yang harus mereka terima karena gagal menunaikan tugasnya. Mereka baru bisa bebas jika ada Ksatria Sakti yang meminta bantuan mereka untuk memberantas kejahatan. Itu juga jika Ksatria Sakti ini membebaskan mereka, tapi jika tidak selamanya mereka akan menjadi budak dari Ksatria ini melayaninya setiap ada pertarungan atau pertempuran melawan kejahatan.Ksatria Hantu tidak bisa dilukai tapi mereka bisa menggunakan pedang tidak kasat mata mereka untuk melukai musuh yang nyata.Ksatria Hantu tampak seperti bayangan hijau dengan jubahnya yang sudah robek melambai-lambai dengan wajahnya yang sudah tampak seperti mayat kering akan tampak menyeramk
Baca selengkapnya
Chapter 32 : Naga Hantu
Ksatria Hantu langsung menghilang lagi begitu Zhu Fei mengucapkan janjinya untuk membebaskan Ksatria Hantu dari kutukan Pulau Kui Long setelah mereka menyelesaikan tugas akhir yang diberikan Zhu Fei untuk melawan Naga Langit.Suasana alam mistis ini kembali sepi tanpa suara apapun, sama halnya dengan yang dirasakan Zhu Fei sebelum bertemu Ksatria Hantu.“Dimana gerbang dimensinya Naga Hantu ini?” ujar Zhu Fei pelan sambil mencari pembatas dimensi untuk memasuki alam naga hantu.“Bagaimana ya wujud Naga Hantu ini? Kenapa bisa ada Naga Hantu padahal biasanya semua naga kembali ke Istana Langit atau Alam Iblis untuk naga-naga buangan yang tidak diterima lagi oleh Alam Naga.”Zhu Fei terus menyusuri alam mistis yang seperti tiada berbatas ini. Makin ke dalam, makin banyak kabut-kabut putih tipis yang berseliweran.“Naga Hantu! Aku datang berkunjung!” teriak Zhu Fei biar dirinya tidak merasa sepi di alam mistis ini.Samar-samar terlihat oleh Zhu Fei siluet bayangan naga di tengah kabut yan
Baca selengkapnya
Chapter 33 : Kepulauan Hong Shui
Kepulauan Hong Shui memiliki gugusan pulau yang indah. Pantainya juga sangat indah dipandang mata. Di gugusan pulau ini konon hidup sejenis makhluk yang bisa menyedot manusia ke alam mereka. Makhluk yang disebut Siren ini hidup di karang-karang yang berada di seluruh kepulauan ini.Wujudnya lebih mirip wanita cantik tapi memiliki ekor ikan seperti cerita dongeng putri duyung. Jika putri dayung tetap cantik saat membuka mulutnya, berbeda dengan Siren yang memiliki gigi-gigi tajam yang bisa melumat tulang dengan seringai wajahnya yang menyeramkan.Zhu Fei sering mendengar cerita Siren ini dari Ksatria Senior, tapi dia ingin membuktikan kebenarannya dengan pergi menuju kepulauan ini.Kesulitan Zhu Fei adalah, pulau ini berada di sisi selatan Pulau Pek Long yang menjadi dermaga bagi kapal-kapal yang menuju ke Pulau Pek Long. Jiak dia berangkat begitu saja, maka perahunya akan terlihat dari pantai Pulau Pek Long oleh Master dan Ksatria Senior.Jadi Zhu Fei harus memutar lebih jauh lagi dan
Baca selengkapnya
Chapter 34 : Bidadari dari Langit
Pulau Huan Lin bagaikan surga duniawi karena pemandangan pasir putihnya terhampar sepanjang pantai ini yang membuat siapapun betah berlama-lama walau hanya sekedar duduk atau tiduran di atas pasir putih yang bersih ini.Angin sepoi-sepoi yang bertiup terasa sejuk membuat mata terasa ngantuk dan pikiran menjadi tenang.Air laut yang jernih menambah indahnya pantai Pulau Huan Lin dengan kepiting-kepiting kecil yang berlarian sepanjang pantai ini membuat Zhu Fei lupa sejenak dengan masalah Siren tadi.Pulau Huan Lin yang tidak terjamah manusia sama sekali karena pulau ini sebelumnya ditinggali Siren yang membuat kapal-kapal tidak ingin melintas di dekat pulau ini sehingga pulau ini lama tidak dilewati kapal apapun. Peraturan dari Kerajaan yang melarang kapal yang tidak berkepentingan ke Pulau Pek Long melintas kemudian makin membuat pulau ini tidak terjamah oleh siapapun, saat Akademi Naga Phoenix didirikan di Pulau Pek Long.Setelah bersantai sejenak di pantai indah ini, Zhu Fei kemudia
Baca selengkapnya
Chapter 35 : Kunjungan Master Lu Ming
Hari-hari selanjutnya diisi Zhu Fei dengan bermain bersama Xiao Long dan Feng Shi, karena dua sahabatnya ini sudah akan lulus dan akan meninggalkan Akademi Naga Phoenix selamanya.Kecuali mereka ingin berkarir sebagai Ksatria Senior yang menjaga dan mengajar di akademi ini. Tapi tetap saja mereka harus pergi menemui Raja Zhu Hao dahulu dan pulang terlebih dahulu ke kampung halaman mereka. Setelah dua bulan barulah mereka menerima panggilan untuk berkarir di Akademi Naga Phoenix atau di Kerajaan, jika menyetujuinya.“Zhu Fei! Jangan lupa kunjungi aku kalau kamu sudah lulus nanti! Aku akan tetap di Desa Yang Tze untuk melindungi desaku dari kejahatan bandit-bandit yang sering meneror desa kami!” ujar Xiao Long.“Kalau aku akan menunggumu Fei! Ijinkan aku untuk melayanimu dan menjadi pengawal utamamu kelak! Kak Zhian sudah menyetujuinya, tergantung kamu Fei! Kunjungi saja aku di Dusun Foniks ya!” ujar Feng Shi lagi dengan perasaan yang agak sedih.“Pasti teman-teman! Jangan lupain aku ju
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status