Semua Bab Penguasa Dibalik Bayangan: Bab 21 - Bab 30
101 Bab
Ch 21. Jebakan Pt. III
“Wah, kesamber setan apa lu tiba-tiba nelpon gue?” Mendengar kalimat yang dia dengarkan sekarang ini. Ardi langsung merasa kesal namun juga lega di saat yang sama.“Gua butuh bantuan. Lu sekarang ada di mana?”“Madrid, Spain. Ada apa? Dari suara lu, sepertinya ada masalah yang sangat penting ya?”“Kapan lu bisa ke London. Gua butuh jasa perusahaan lu,”“Sekarang juga bisa. Kirimkan saja alamat penginapan lu. Kita ketemu di sana. Dan titip salam calon ipar gua yang cantik ya.”Ardi sempat tersenyum sebentar saat mendengar perkataan Joe, sebelum mereka mengakhiri panggilan tersebut. Temannya yang satu ini masih saja tidak berubah sama sekali. Sama seperti dirinya, yang suka ceplas-ceplos saat berbicara; dan yang terpenting, tidak punya filter sama sekali ketika sudah berbicara.“Wah, gila juga ini wartawan. Baru sejam yang lalu kit di potret, mereka sudah merilis berita saja.” Cynthia menggelengkan kepalanya saat melihat fotonya dan Ardi di pintu keberangkatan sejam yang lalu sudah di
Baca selengkapnya
Ch 22. Jebakan Pt. IV
“So ... Bagaimana dengan kondisi Ayu? Dia masih marah sama gue ya?”Dalam perjalanan ke hotel. Joe tiba-tiba menanyakan pertanyaan yang sedikit tidak diduga oleh Ardi dan Cynthia.“Kalau lu serindu itu sama dia. Kenapa lu ngak balik ke Indonesia terus baikan sama dia.” Ardi memberi nasihat kepada kawannya satu ini. Dia sangat menyayangkan hubungan Joe dan Ayu yang waktu itu hampir saja menikah berakhir dengan perpisahan.“Tau lu. Keburu di ambil orang entar loh. Ayu kan cantik, yang naksir pasti banyak.” Cynthia ikut berbicara membela sahabat baiknya tersebut. Dia masih tidak bisa melupakan bagaimana Ayu sampai menangis hebat dan murung untuk waktu yang lama pasca putus dari Joe.“Bagaimana ya? Gua kaya ngak punya keberanian sama sekali untuk bertemu dengan dia. Gua agak takut—”“Takut di tolak kan?” Cynthia menyela. “Kalau lu ngak mencoba, Bagaimana lu bisa tau kan? ... Dan sebenarnya gua sudah sering mau bilang kaya gini. Lu itu badan doang kekar, tapi giliran urusan yang berhubunga
Baca selengkapnya
Ch 23. Jebakan Pt. V
Esok siangnya, Ardi, Cynthia, Joe dan seorang pengawal berangkat menuju The Bishop Avenue, salah satu lokasi yang menjadi tempat tinggal orang-orang kaya di London. Ardi sengaja hanya mengajak Joe dan satu pengawal lagi untuk masuk dengannya dan juga Cynthia. Dia tidak ingin membuat Mr. Albert curiga.Dan untuk membuatnya terlihat lebih meyakinkan, dia bahkan sengaja meminta Mr. Albert mengirimkan kaca mata pintar yang bisa membantu Joe dengan penyamarannya sebagai sekretaris Presdir ENS Group. Sedangkan pengawal lainnya sudah standby tidak jauh dari rumah Mr. Albert, sebagai antisipasi jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.“Mr. Ardi ... welcome. Finally we can meet. Oh. And congratulations to both of you. I have already heard the news.” Begitu dia turun dari mobil, Mr. Albert sudah menyambutnya secara langsung.“Thanks. It's an honor to meet you in person. I'm sorry for not being able to welcome you at the party.” Ardi memaksa diri
Baca selengkapnya
Ch 24. Kartu Yang Tidak Ingin Digunakan Pt. I
Di hotel, dalam kamarnya. setelah mendengarkan semua cerita lengkap dari Ayu. Ardi tidak terkejut sama sekali. Sebab skenario seperti ini sudah terpikirkan di kepalanya. Hanya saja, dia sebenarnya berharap hal itu tidak pernah terjadi.“Ya sudah. Biarkan saja dulu media memanas. Pantau terus harga saham setiap perusahaan kita. Utamakan untuk menenangkan para investor CoF. Bilang ke mereka kalau kita akan memberikan pernyataan resmi setelah gua pulang dari New York.” Dia menjawab dengan tenang.Setelah menutup teleponnya. Dia memilih untuk rebahan di atas kasur yang empuk.“Kenapa kita ngak kembali ke Jakarta saja sekarang?” Cynthia bertanya.“Dan mengakui kalau semua itu benar? Malah kalau kita tampak pulang dengan tergesa-gesa, orang-orang akan berpikir kalau rumor itu memang benar. Setidaknya, sampai saat ini belum ada bukti yang menyangkut ENS kecuali omongannya si Mrs. Jennie itu.”“Jadi, kita tetap ke New York besok?”“Jelas dong.” Dia terdiam sejenak menatap Cynthia. “Sebenarnya
Baca selengkapnya
Ch 25. Kartu Yang Tidak Ingin Di Gunakan Pt. II
“Tidak bisa!”Sesuai dengan dugaannya, Cynthia langsung menolak ide gilanya kali ini. Ayu pun tidak jauh berbeda, melempar tatapan syok dan jijik kepadanya.“Terus apa? Kalian mau nama Ayahku terus tercoreng seperti ini? ENS akan berada di ujung tanduk kalau kita tidak segera meredam semua gosip liar di luar sana.” Dia berusaha membela rencananya tersebut.“Bukannya kamu bilang kalau tidak perlu terburu-buru?”“Lo ngak usah gila deh, Di! Kalau lu mengungkapkan semua itu, pikirkan bagaimana perasaan keluarga lu sekarang ini? Gua ngak setuju.”Ayu dan Cynthia tampak kompak menentangnya.“Perkiraan gua meleset. Awalnya, gua pikir media akan diam setelah beberapa hari. Tapi siapa yang menyangka, hati para netizen ternyata lebih busuk dari dugaan gue sendiri.” Ardi terkekeh sendiri. Sebab untuk pertama kalinya, dia menghadapi krisis karena penilaiannya yang meleset. “Sekarang yang terpenting adalah meredam semua gosip yang ada. Sebab jika tidak, harga saham kita akan terus jatuh.”“Tapi ke
Baca selengkapnya
Ch 26. Mengecoh Lawan Pt. I
“Where?” Joe bertanya kepada Ardi.Ardi terdiam sejenak. Dia menatap Joe. Dirinya agak tidak yakin apakah kawannya satu ini akan menerima idenya itu atau tidak.“New York.”Pada akhirnya dia memutuskan memberitahu Joe tentang idenya untuk meretas serves salah satu perusahaan Mr. Albert yang ada di New York—yang baru saja dia ketahui semalam setelah Pak Dwi berhasil menerobos keamanan milik perusahaan Mr. Albert.“Kenapa ngak di retas saja sekalian? Kan lu bilang sudah berhasil meretas lapisan keamanan perusahaannya.”“Tidak sesederhana itu. Ada satu server yang hanya bisa di akses langsung di sana. Dan itu artinya—”“High Level Secret.” Joe tampaknya langsung mengerti. “Oke ... Jadi kapan kita mulai?”“2 Minggu dari sekarang. Saat Ayu akan pergi ke New York untuk bertemu salah satu arsitek ternama di sana. Begitu sampai di sana, kau punya waktu s
Baca selengkapnya
Ch 27. Mengecoh Lawan Pt. II
“Kamu yakin mereka bisa bersatu lagi ... bukan soal mereka berdua. Tapi keluarganya Joe. Kamu tahu sendiri bagaimana keluarga itu terlalu mendambakan pernikahan yang sempurna untuk Joe sampai sekarang?” Cynthia bertanya setelah mendengar rencana Ardi yang hendak mempersatukan Ayu dan Joe kembali.“I know ... itulah kenapa aku menganggkat Ayu sekarang sebagai Vice President di salah satu perusahaanku. Kalau keluarganya masih ngeyel juga—itu artinya mereka sangat bodoh. Dan lagipula, Joe kan selama ini sudah putus hubungan dengan keluarganya. Jadi menurutku—bagaimana mereka berdua kedepannya sudah pasti tidak akan bersangkutan lagi dengan keluarga ngak beres itu.”Cynthia menghela nafas. Dia agak pesimis dengan rencana Ardi tersebut. Jika berhubungan dengan Joe mungkin soal memutuskan hubungan dengan keluarga bukanlah hal yang sulit. Namun Ayu? Dia agak khawatir kalau sahabatnya itu malah akan menyalahkan dirinya sendiri atas keputusan Joe itu.“Terserah kamu lah. Yang penting mereka be
Baca selengkapnya
Ch 28. Mengecoh Lawan Pt. III
Hanya berselang beberapa detik, mobil SUV milik Ardi akhirnya tiba. Masih dalam keadaan agak syok dan situasi yang kacau balau karena wartawan terus memotret, Joe dengan cepat memaksa Ardi dan pengacara yang bersama mereka untuk masuk ke dalam mobil.Tanpa memberikan keterangan apapun. Joe memerintahkan sopir mereka untuk segera tancap gas dan pergi dari situ.“Kita langsung ke kantor, tapi lewat akses VVIP.” Perintah Ardi sembari dia melepas jasnya yang berlumuran pecahan dari telur busuk; dan baunya sangat menyengat. Dia lalu memasukkan jasnya tersebut ke dalam kantong plastik yang kebetulan ada di laci belakang kursi sopir.“Apa ngak sebaiknya lu pulang saja dulu?” Joe bertanya.“Dan mengakui kalau gua syok dengan serangan dan ancaman ringan seperti itu? Tidak akan.”Tepat setelah Ardi selesai berbicara, handphone-nya bergetar. Melihat kalau itu adalah panggilan dari Pak Dwi. Dia langsung mengangkatnya tanpa banyak berpikir.“Halo—”“Orang yang menyerangmu. Datanya sedang dikirim k
Baca selengkapnya
Ch 29. Mengecoh Lawan Pt. IV
“Lu jangan bercanda deh.” Cynthia masih tidak percaya dengan apa yang Joe baru saja sampaikan.“Lu pikir gua orang yang akan bercanda soal nyawa seseorang?”Mengacuhkan Cynthia dan Joe. Ardi—dengan tangan yang sedikit gemetaran—mengambil handphonenya-nya. Dia mengirim pesan singkat ke Pak Dwi untuk mencari keberadaan Alona dengan semua kemampuan yang dimiliki Project X sekarang.“Sayang. Kamu temani mama di rumah sekarang. Aku dan Joe akan pergi ke tempatnya Pak Dwi untuk memantau di mana lokasi Alona sekarang.” Ardi memerintahkan setelah dia berpikir sejenak untuk menenangkan diri. “Ah—Dan tolong minta Ayu urus semua urusan perusahaan untuk sementara ini.”“Oke. Kalian berdua hati-hati.”Sepanjang perjalanan menuju fasilitas Project X, Ardi tidak bisa tenang. Perasaannya sekarang ini campur aduk.“Awas saja orang-orang itu ... Dengar baik-baik. Begitu kita mendapatkan pelakunya, jangan segan-segan untuk menghabisi orang itu. Kali ini sudah tidak ada ampun lagi untuk mereka semua.” P
Baca selengkapnya
Ch 30. Mengecoh Lawan Pt. V
Besoknya. Sekitar jam 11 siang. Ardi menyambangi kantor Kejaksaan hanya di temani oleh pengacaranya. Media yang tampaknya sudah mengetahui berita kedatangannya, langsung mengerumuni Ardi. Walau begitu, Ardi ataupun pengacaranya tidak memberikan pernyataan apapun. Mereka berdua terus berjalan masuk dan mengacuhkan semua pertanyaan yang di lontarkan oleh para wartawan yang menyodorinya mic. Saat mencapai anak tangga paling atas, Ardi berhenti sejenak. Dia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. “Hari ini saya datang sebagai saksi untuk melanjutkan pemeriksaan yang kemarin. Satu hal yang pasti—ENS sama sekali tidak pernah terlibat di dalam kasus suap apapun. Sesuai dengan visi yang disampaikan mantan Chairman sebelumnya, ENS akan menjadi perusahaan yang menjunjung transparansi. Oleh karena itu. Anda semua bisa membuka alamat website yang saya sebutkan ThePXFile.com—kalian akan menemukan dokumen rahasia tentang asal muasal dari dokumen yang menjerat Mrs. Jennie sekarang ini.” ***
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status