All Chapters of Sistem Kekayaan Mahakuasa: Chapter 21 - Chapter 30
119 Chapters
Bab 21
Keesokan harinya, David tidur sampai siang baru bangun. Setelah mandi, dia pun pergi ke Golden Hotel.“Selamat siang, Pak David.”“Selamat siang, Pak David.”Begitu masuk ke hotel, setiap orang yang David temui akan menyapanya dengan sopan. Setelah makan siang, David langsung pergi ke kantor ketua direksi untuk beristirahat. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu.Tok tok ....“Masuk.”Prisca membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.“Pak David, serah terima hotel sudah dimulai. Kapan Pak David sempat?” tanya Prisca.“Kak Prisca, aku sudah bilang aku nggak akan tanya soal serah terima. Kamu saja yang buat keputusan. Kamu beri tahu aku saja kalau sudah waktunya bayar.”“Baiklah. Kalau begitu, aku nggak akan mengganggu waktu istirahat Pak David. Oh ya, malam ini aku pindah, ya. Tolong nanti malam jangan kunci pintu rumah, ya.” Usai berkata, Prisca langsung meninggalkan kantor tanpa menunggu tanggapan dari David.Sial, David tergoda lagi. Dia pun duduk di kursi dan memainkan p
Read more
Bab 22
Setelah masuk ke ruangan, Yuni mendapati tidak ada seorang pun di sana. Yuni pun mencari tempat untuk duduk. Jantungnya masih berdebar-debar karena gugup.Sesaat kemudian, terdengar suara pintu terbuka. Yuni terkejut dan spontan menolehkan kepala untuk melihat ke arah pintu. Begitu pintu ruangan itu terbuka, terlihat sosok seorang pemuda masuk ke dalam. Yuni samar-samar merasa sedikit familiar ketika melihat orang itu.“Kamu David?” Yuni berdiri dan bertanya dengan ragu.“Hai, Yuni. Aku David. Aku nggak menyangka kamu akan kenal sama aku. Kelihatannya, aku benar-benar sudah terkenal di kampus,” jawab David sambil tersenyum getir.“Kamu Korek Api yang kasih aku hadiah lebih dari 20 miliar tadi malam?”“Kenapa? Nggak mirip?”“Bagaimana mungkin? Kalau kamu David, bagaimana mungkin kamu ....” Yuni terkejut sampai tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.Dalam dua hari terakhir, David memang sudah menjadi terkenal di Jina University. Namun, bukan karena nama yang baik. Masalah David sudah terse
Read more
Bab 23
Yuni masih dalam kondisi linglung sejak dia keluar dari Golden Hotel. David yang miskin yang digosipkan di kampus selama dua hari ini ternyata seorang bos yang menyembunyikan diri. Siapa yang akan percaya?David juga pemilik Golden Hotel. Berapa harga Golden Hotel? Dua puluh triliun? Atau empat puluh triliun? Golden Hotel sepertinya bukan apa-apa di mata David. Kalau begitu, berapa banyak uang yang dimiliki David? Dua ratus triliun? Atau empat ratus triliun?Yang lebih konyol lagi, bos besar seperti itu malah dicampakkan oleh Sarah. Yuni kenal dengan Sarah. Mereka berdua adalah anggota klub tari di kampus. Meskipun mereka tidak terlalu akrab, boleh dibilang keduanya saling kenal.Seandainya Sarah mengetahui latar belakang David, perempuan itu mungkin akan sangat menyesal. Perempuan itu benar-benar telah kehilangan sesuatu yang besar demi seorang Joel yang bukan apa-apanya.David meminta Yuni merahasiakan hal ini. Pria itu masih tidak ingin menonjolkan diri. Kalau begitu, Yuni akan mera
Read more
Bab 24
David terus berjalan ke kelasnya seolah-olah dia tidak mendengar ucapan-ucapan itu. Dia juga tidak bisa apa-apa. Dia tidak bisa langsung menghajar orang-orang itu, bukan. Lagi pula, dia yang hanya seorang diri mau melawan tiga orang. Bukankah itu namanya cari mati?David hanya bisa bersabar untuk beberapa hari lagi. Setelah dia kembali dengan Bugatti edisi terbatas, dia akan membuat orang-orang itu merasa iri setengah mati padanya.David pun masuk ke kelasnya. Di dalam kelas sudah banyak orang. Begitu melihat David datang, mereka langsung menoleh dan menatap David dengan tatapan penasaran. David berjalan ke tempat duduknya tanpa menghiraukan mereka. Setelah David duduk, Ben dan yang lainnya menghampirinya.David dan Ben pernah tinggal bersama selama lebih dari setahun di tahun pertama mereka mulai kuliah. Mereka bahkan menjuluki diri mereka dan dua orang lainnya sebagai “Empat Jagoan Jina University”. Hubungan mereka juga sangat baik.“Vid, kamu nggak apa-apa, kan?!” kata Ben dengan ra
Read more
Bab 25
Setelah Willy menjadi yang pertama mendaftar, beberapa mahasiswa lainnya ikut mendaftar. Mereka pun ingin tampil bersama Bianca. Namun pada akhirnya, dosen PA tetap memutuskan untuk memilih Willy. Mau bagaimana lagi, Willy adalah ketua kelas. Dia pasti memiliki posisi agak tinggi di hati dosen.“Bianca, Willy, masih ada waktu beberapa hari lagi sebelum hari pertunjukkan. Kalian sering-sering berlatih. Bapak nggak menuntut kalian harus dapat penghargaan. Tapi kalian nggak boleh buat kelas kita kehilangan muka.”Usai berkata, dosen PA langsung meninggalkan kelas. Begitu dia pergi, seseorang muncul di depan pintu kelas.“Permisi, David ada di sini, nggak?”Suara seorang perempuan bergema di ruang kelas. Semua orang di dalam ruangan kelas spontan melihat ke arah pintu.“Buset, bukannya itu Yuni, salah satu dari perempuan tercantik di kampus?”“Yuni bilang dia cari siapa barusan?”“Cari David?”“Nggak mungkin, ah.”“Yuni, kamu cari siapa?” Seseorang bertanya pada Yuni.“Aku cari David,” jaw
Read more
Bab 26
“Ngomong saja. Yuni, ada apa kamu cari aku?” tanya David.“Kalau nggak ada apa-apa berarti aku nggak boleh cari kamu, Vid?” Yuni balik bertanya.“Kamu bisa saja kirim pesan atau telepon aku, kok. Ngapain sampai langsung ke kelas cari aku?”“David, aku lagi bantu kamu sekarang. Jangan anggap kebaikan orang lain sebagai niat jahat.”“Oh ya? Bantu aku? Bantu aku apa memangnya?” tanya David.Yuni berpikir sejenak, lalu berkata, “David, coba kamu pikir. Karena skandal dua hari yang lalu, setiap kali kamu muncul, seseorang pasti akan langsung bilang, lihat, itu David yang pacarnya direbut sama pria lain, lalu dia sangat marah sampai muntah darah dan pingsan dua hari yang lalu. Tapi setelah aku datang cari kamu, yang mereka bicarakan bukan lagi tentang kamu yang marah sampai muntah darah dan pingsan. Tapi apakah kita benar-benar sudah pacaran.”Saat melihat David terdiam saja, Yuni berkata lagi, “Menurut kamu, dari dua hal itu mana yang lebih baik?”David berpikir sejenak dan merasa ada benar
Read more
Bab 27
Setelah David dan Yuni selesai makan, keduanya istirahat di Golden Hotel. Tentu saja, David istirahat di kantornya. Sedangkan Yuni istirahat di kamar presidential suite. Tentu saja, ada David sebagai ketua direksi, Yuni tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun.Keduanya baru kembali ke kampus bersama karena ada kelas pada sore hari. Mereka berdua pergi makan sampai menghabiskan waktu dua sampai tiga jam. Hal itu membuat pikiran orang-orang semakin ke mana-mana.Sore berlalu dengan cepat. Setelah kelas berakhir, David berjalan di area kampus. Memang seperti yang Yuni pikirkan. Cara semua orang memandangnya telah berubah dari tatapan menghina menjadi tatapan penuh iri dan benci.David berjalan kembali ke Golden Hotel. Begitu sampai di pintu masuk, keempat petugas penyambut tamu yang bertubuh tinggi tetap membungkuk dan menyapanya dengan hormat seperti biasa, “Selamat sore, Pak David.”Setelah masuk ke dalam lobi, manajer lobi baru bergegas menghampirinya dan menyapa, “Selamat sore, Pak
Read more
Bab 28
Karena begitu David masuk ke hotel, keempat penyambut tamu langsung membungkuk padanya dengan hormat. Meskipun Selly berada agak jauh dari mereka dan tidak mendengar apa yang mereka katakan, Selly bisa melihat keempat orang itu sangat hormat pada David.Setelah itu, Selly melihat manajer lobi juga berlari menghampiri David dan membungkuk dengan hormat. Selly sudah duduk di ruang tunggu selama lebih dari satu jam. Orang yang keluar masuk hotel setidaknya ada 30 orang. Namun, tidak ada yang bisa membuat para pelayan itu membungkuk.Oleh karena itu, Selly hampir yakin kalau David memiliki latar belakang yang luar biasa. Kalau bukan anak dari pemilik hotel ini, berarti David anak dari pemegang saham di hotel ini. Namun, hal ini tidak ada hubungannya dengan Selly. Dia hanya merasa sedikit penasaran. Setelah itu, dia kembali menunggu telepon.Sekitar setengah jam kemudian, ponsel Selly akhirnya berdering.“Halo, Pak Joko lagi di mana? Aku sudah di Golden Hotel.” Selly langsung bertanya begit
Read more
Bab 29
Saat ini Joko merasa sangat kesal, tapi tidak bisa berkata apa-apa. Para investor jahat ini main beri perintah saja untuk keuntungan diri mereka sendiri.Bisa-bisanya Yandi menyuruh seorang mahasiswa yang belum lulus, bahkan belum pernah bermain film menjadi pemeran utama dalam film dengan investasi sebesar ratusan miliar. Dia juga menyuruh aktris papan atas untuk menjadi pemeran utama wanita kedua. Kalau sampai kabar ini tersebar, Joko pasti akan dihujat habis-habisan oleh fans Aurel.Kalau kemampuan akting Selly bagus, boleh dibilang Selly dan film ini akan langsung menjadi populer. Namun kalau kemampuan aktingnya buruk, film ini pun akan hancur. Pada saat itu, investor tidak balik modal, orang luar juga terus menghujat. Pada akhirnya, tetap Joko yang disalahkan.Meskipun Joko memarahi Yandi habis-habisan di dalam hatinya, dia tetap harus menunjukkan senyum menyanjung di wajahnya dan berkata, “Tenang saja, Pak Yandi. Aku pasti akan cari cara.”Joko tidak punya pilihan lain. Di zaman
Read more
Bab 30
Seandainya Selly tidak mendapat dukungan dari orang tuanya, mungkin saja kondisinya akan lebih buruk dari mereka. Belum lama mereka mengobrol, Ben sudah datang bersama dua teman lainnya dengan mobil. Ben memakai mobil BMW X7.Sementara itu, di dalam mobil.“Mereka sudah datang, itu empat orang di depan. Lihat, nggak?” ujar Ben.“Buset, boleh juga, nih. Kalau ini sih jelas nggak satu level lebih tinggi dari anak kampus kita.”“Iya, nggak salah lagi mereka masuk jurusan akting. Suatu hari nanti, mereka akan jadi artis besar. Kalau kita ambil salah satu dari mereka dan taruh di kelas kita, paling hanya Bianca yang bisa bersaing dengannya.”“Apalagi yang paling tinggi itu. Kalau dibandingkan dengan Bianca, rasanya nggak terlalu jauh, deh. Benar-benar cantik.”Tut ... tut ....Ben menghentikan mobilnya di tempat parkir Golden Hotel dan membunyikan klakson dua kali.“Pacarku sudah datang. Ayo, kita ke sana.”Begitu Lusi melihat mobil Ben, dia langsung membawa teman-temannya ke tempat Ben mem
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status