Semua Bab Terjebak Gairah Si Bos Mesum: Bab 51 - Bab 60
248 Bab
Merasa Tertantang
Hari ini Revanno sudah kembali bekerja seperti biasanya. Dan masalah perusahaan juga sudah berhasil di selesaikan oleh Nathan beberapa hari yang lalu. Hanya saja hari ini Revanno memiliki jadwal yang sangat padat. Hal itu terjadi karena banyaknya pekerjaan Revanno yang menumpuk selama ia tidak berangkat bekerja beberapa hari kemarin.“Ini berkas-berkas yang harus segera Pak Revanno tanda tangani.” Starla menyerahkan beberapa dokumen ke atas meja kerja Revanno. “Dan yang ini laporan yang harus segera Pak Revanno periksa. Dan ini—““Starla.” Revanno memotong perkataan sekretarisnya itu begitu saja. “Iya, Pak.” Starla hanya menatap polos ke arah Revanno.“Aku pusing.”“Ah, apa perlu saya buatkan minuman supaya pusingnya bisa reda?”Revanno menggeleng. “Sepertinya aku hanya butuh satu ciuman saja darimu.”Starla yang mendengarnya langsung berdecak. “Pak Revanno, tolong fokus terlebih dahulu. Pekerjaan Anda sangat banyak hari ini. Dan semuanya harus Anda selesaikan sesegera mungkin.” Star
Baca selengkapnya
Kedatangan Cheryl Di Kantor Revanno
“Revanno sialan itu memang gila!” Maki Starla sembari melangkah keluar dari lift.Starla merasa tidak cukup hanya dengan merapikan penampilannya di toilet kantor, bahkan baju kerjanya saja saat ini sudah terlihat berantakkan. Starla berniat untuk kembali ke apartemen terlebih dahulu untuk mengganti baju sekaligus mandi.Namun, saat langkah Starla baru mencapai lobi kantor tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan mata Cheryl. Starla terdiam. Benaknya seketika bertanya, bagaimana wanita bernama Cheryl itu bisa sampai ke kantor Revanno? Ada urusan apa wanita itu datang kemari?Cheryl tampak tersenyum sekilas sebelum kemudian ia berjalan mendekati Starla.“Ck! Mau apa dia?” Starla bergumam sambil terus berjalan santai melewati lobi. Niatnya, Starla ingin berpura-pura tidak melihat kedatangan Cheryl. Namun, sayangnya hal itu sudah pasti tidak akan pernah bisa terjadi.“Hai, sekretarisnya Revanno.” Cheryl yang lebih dulu menyapa. Wanita itu memasang senyum lebar pada Starla. Namun,
Baca selengkapnya
Kali Ini Starla Yang Menang
Cheryl bukanlah wanita polos. Ia bahkan juga sudah sering berkencan dengan berbagai pria. Melihat dari gelagat dan gerak-gerik Starla, membuat dirinya yakin kalau Revanno dan Starla memang ada suatu hubungan yang lebih dari sekedar Bos dan juga sekretaris. Apalagi saat Cheryl melihat penampilan Starla beberapa jam yang lalu. Cheryl tidak sebodoh itu untuk menebak apa yang baru saja di lakukan oleh Starla. “Starla?” Cheryl mengibaskan tangannya di depan wajah Starla. Starla yang masih terus terdiam membuat Cheryl semakin yakin dengan pikirannya. “Sepertinya kamu nggak mendengar apa yang baru saja aku tanyakan, ya? Baiklah, akan aku ulangi sekali lagi dan kali ini tolong dengarkan baik-baik, Starla.” Cheryl tersenyum sinis. Napas Starla terasa semakin memburu. Wanita yang tengah berdiri di depannya itu benar-benar menjengkelkan. Dalam benaknya Starla terus memikirkan bagaimana cara agar ia bisa menjawab dari setiap pertanyaan yang Cheryl berikan. Kalau Starla berbohong, apa hal itu
Baca selengkapnya
Permintaan Saga
“Oh iya. Ayo masuk dulu, Saga. Hampir saja aku menjadi orang jahat karena membiarkan tamuku ini tetap berdiri di depan pintu.” Kata Starla begitu menyadari kalau sejak tadi ia dan Saga masih berdiri di depan pintu apartemennya. “Ah, akhirnya. Padahal kakiku sudah terasa kram sejak tadi,” sahut Saga sedangkan Starla hanya terkekeh. Bertepatan dengan itu, Starla baru menyadari keberadaan seseorang yang ternyata kini tengah mengawasinya dengan tatapan yang tajam. Starla pun langsung memelotot kaget. Sejak kapan Revanno berada di sana? Kenapa ia baru menyadarinya sekarang? Kemana saja matanya tadi? Bisa-bisanya Starla sampai tidak melihat keberadaan Revanno yang saat ini tengah berdiri di depan pintu apartemennya sendiri. Ah, sial. Berbagai pertanyaan kini mulai berputar-putar di kepala Starla. Namun, lain halnya dengan Saga. Jika Starla terlihat begitu kaget dan gugup, pria itu justru tampak biasa saja. Bahkan saat Revanno mulai berjalan mendekat sambil terus memberinya tatapan tajam
Baca selengkapnya
Kehadiran Saga Yang Mengganggu Revanno
“Tumben sekali kamu menunjukkan batang hidungmu,” ujar Daniel ketika melihat Revanno datang ke Klubnya.Revanno hanya diam. Ia terus melangkah mendekati Daniel, lalu memesan minuman kepada bartender tanpa menghiraukan ucapan temannya itu.“Ya Tuhan, berbicara dengan kambing memang harus sabar ya.” Daniel bergumam sembari meneguk segelas vodka yang ada di tangannya.Revanno langsung menoleh tajam. Dan tentunya, Daniel yang di tatap seperti itu langsung menciut sambil berpura-pura tidak melihatnya.“Kamu tahu, kan? Aku sudah sering mengatakan hal ini padamu, kalau terkadang niatku datang ke klubmu itu hanya untuk menenangkan pikiranku. Bukannya untuk mendengar ocehan dari mulutmu,” ujar Revanno dingin.Daniel yang mendengarnya langsung mengangguk. Sebaiknya ia segera menyingkir sebelum ia menjadi pelampiasan kekesalan Revanno.“Baiklah. Aku akan pergi.” Daniel langsung berdiri dan ketika ia hendak melangkah Revanno justru menahan lengannya. Daniel mengumpat dalam hati. Ia tidak ingin m
Baca selengkapnya
Kebodohan Revanno
Kepala Revanno terasa berdenyut dan perlahan nyeri itu datang menyerangnya. Matanya masih fokus menatap langkah wanita yang mendekat ke arahnya. Sial. Revanno terus mengumpat dalam hati. “Revanno, kamu kenapa?” Cheryl langsung merangkul bahu Revanno ketika tubuh pria itu hendak terhuyung ke belakang. Aroma alkohol langsung menyeruak ke dalam hidung Cheryl saat ia berdekatan dengan Revanno. “Lepaskan aku!” Sentak Revanno kasar. “Kamu mabuk. Aku akan menolongmu,” ujar Cheryl keras kepala. “Aku nggak butuh pertolonganmu.” Revanno berteriak kesal. Ia lalu menutup pintu mobilnya dan meninggalkan benda beroda empat itu di halaman apartemennya begitu saja. Revanno berusaha berjalan dengan langkah sempoyongan menuju gedung tempat tinggalnya. Namun, baru beberapa langkah, ia lalu terhuyung dan jatuh ke tanah. Nyeri di kepalanya benar-benar mengganggunya saat ini. Cheryl yang melihatnya pun hanya tertawa. Ia lalu berjalan mendekati Revanno. Berdiri di depan pria itu sambil melipat kedua
Baca selengkapnya
Salah Paham
Acara makan malam antara Saga dan Starla menjadi lebih canggung setelah perbincangan mereka di dalam mobil sebelumnya. Terlebih Starla yang mulai berpikir yang tidak-tidak tentang Saga. Sampai saat ini kepalanya terus mempertanyakan bagaimana bisa Saga menyuruhnya seperti itu? Apa benar sepeduli itu Saga padanya? Tapi karena apa? Starla ingin sekali bertanya tapi lidahnya terasa kelu ketika ingin menanyakan hal tersebut. Saga berdehem memecah keheningan di antara mereka. “Setelah makan ingin pergi kemana dulu?” Tanyanya. Starla langsung mengerjap dan tersenyum kaku ke arah Saga. “A-aku ingin langsung pulang saja. Hari ini aku sedikit capek karena banyak sekali pekerjaan.” “Baiklah.” Saga lalu mengangguk dan melanjutkan acara makannya. Mobil Saga berhenti di depan apartemen Starla. Mereka masih tidak banyak bicara sampai saat ini. Dan tentunya situasi seperti ini membuat Saga merasa tidak nyaman. Ia hanya meminta Starla untuk men
Baca selengkapnya
Saling Membutuhkan
Revanno berhenti tepat di depan Starla, napasnya terdengar begitu memburu. Ia terus berusaha melangkah lagi untuk semakin dekat dengan Starla. Namun, Starla tetap berusaha menghindar. Revanno bisa melihat wajah kecewa Starla dengan jelas, meskipun wanita itu berusaha keras menutupinya. Apa yang sudah Revanno lakukan? Sudah berapa kali ia menyakiti hati Starla? Kenapa ia begitu bodoh sekali? “Revanno lepaskan aku!” Teriak Starla saat Revanno berhasil menangkap tubuhnya yang hendak menghindar. Revanno tidak ingin menyakiti Starla lagi, tapi saat ini pikirannya benar-benar sudah tidak bisa ia kendalikan sama sekali. “Aku sudah berusaha, Starla. Aku benar-benar sudah nggak bisa menahannya lagi.” Revanno langsung mendorong kasar tubuh Starla hingga terjatuh ke sofa panjang yang ada di depan TV. “Revanno!” Starla memekik saat Revanno menghimpit tubuhnya dari atas. “Apa yang kamu inginkan?! Lepaskan aku, brengsek!” Starla terus meronta tapi tenaga Revanno jelas bukanlah tandingannya. “A
Baca selengkapnya
Keluarga Saga
Saga berjalan melewati lorong sunyi yang sudah beberapa bulan ini tidak ia lewati. Semua terasa masih sama. Belum ada yang berubah sedikitpun. Langkahnya berhenti di lorong paling ujung. Ia mulai membuka pintu berwarna coklat tersebut dan masuk ke dalam ruangan bernuansa putih terang yang monoton. Saga tersenyum saat seseorang yang tengah berbaring di ranjangnya menyambut kedatangannya dengan wajah bahagia.“Hai, Pa. Papa sudah minum obatnya?” Pertanyaan sama yang selalu Saga lontarkan pada pria paruh baya yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjangnya.Pria paruh baya itu mengangguk. “Papa, sudah meminumnya sebelum kamu datang ke sini tadi.”Pria paruh baya bernama Andra sekaligus Papa dari Saga tersebut sudah berbulan-bulan lamanya di rawat di rumah sakit ternama, di kota Saga berasal. Andra sudah mengalami sakit parah sejak setahun terakhir. Dokter mengatakan efek kecelakaan yang menimpa Andra berpuluh tahun silam membuat penyakitnya menjadi semakin memburuk. Dan mau tidak m
Baca selengkapnya
Pria Itu Datang Lagi?
Pagi ini Starla duduk bersebelahan dengan Revanno di kursi penumpang. Semenjak kejadian malam dimana Revanno mengatakan kalau pria itu juga membutuhkan dirinya, dan tidak ingin Starla menjauh darinya membuat Starla benar-benar masih merasa seperti sedang bermimpi. Pasalnya Starla tidak pernah menyangka kalau Revanno akan mengatakan hal tersebut. Dan apakah itu berarti hubungannya dengan Revanno kini mulai mengalami kemajuan? Apa Revanno kini mulai menyukainya juga? Starla berdehem guna mengusir pikiran yang selalu berhasil membuat hatinya berdebar kencang tersebut. Starla yakin, Revanno kini perlahan sudah mulai membuka hati untuknya. Namun, Starla juga tidak boleh terlalu berharap. Karena sampai saat inipun Revanno masih belum lagi mengungkit masalah malam itu dengan dirinya. Walaupun hanya sebatas bertanya atau memastikan maksud ucapan Starla malam itu. Pria itu memilih diam. Dan Starla hanya berharap diamnya Revanno berarti baik untukny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
25
DMCA.com Protection Status