All Chapters of Feng Huang - Kitab 3: Pedang Surga: Chapter 131 - Chapter 134
134 Chapters
Permainan Selanjutnya
Semua tatapan tertuju pada si pria yang masih menyembunyikan wajahnya di balik kain bebat.Dia tertawa-tawa dengan tangan berlipat ke dada.“Keparat!” sahut pria yang memegang kantong palsu. “Kau memperdayai kami, bajingan. Di mana uang-uang emas yang kau janjikan pada kami, hah?!”“Bunuh saja dia!” hasut lainnya dengan kesal.Tanpa diduga oleh mereka, pria yang mereka anggap akan memberikan kekayaan bagi mereka itu justru telah mencengkeram leher pria terdepan.Dan kemudian …Krakk!“Ingin membunuhku, hah?” kekeh pria misterius.Dia mencampakkan tubuh rekannya yang baru saja ia bunuh dengan meremukkan tulang lehernya, jatuh bergedebukan begitu saja ke lantai hutan dalam keadaan mata membelalak lebar dan lidah terjulur.Dan dengan tangan lainnya, dia melepas kain yang menutupi wajahnya selama ini.Empat pria lainnya sama mengernyit dan semakin bertambah kesal.“Kau!Wuush!Krakk! Stab! Jlept!Berturut-turut empat tubuh lainnya bergelimpangan ke lantai hutan. Seorang mengalami nasib tr
Read more
Berpikir Sebelum Bertindak
“Guru,” Daiyun sedikit membungkukkan badan ketika tatapan Guru Ma tertuju padanya.Sang guru menghela napas dalam-dalam. “Kenapa engkau akhir-akhir ini selalu gelisah, Daiyun?”“Maafkan Murid, Guru,” ucap Daiyun.Dia lantas membereskan beberapa Sutra milik sang guru, lalu dikemas ke dalam sebuah buntalan rapi berwarna merah menyala dengan sulaman benang emas.“Hanya saja,” lanjutnya sembari bekerja, “barusan, Murid melihat rombongan―”“Shan cai, shan cai …” Guru Ma mendesah halus dan panjang.Tatapannya tertuju pada bangunan istana di arah utara keramaian itu sendiri sebelum kembali pada Daiyun yang telah dengan cepat membereskan barang-barang sang guru, lalu memanggulnya di bahu kanan.Melihat sikap tubuhnya, Daiyun percaya bahwa sang Guru Besar pasti telah mengetahui kemunculan selusin Prajurit Sriwijaya yang dipimpin oleh Galang tadi itu. Daiyun hanya tak hendak lancang saja menanyakan langsung pada sang guru.“Kau tahu, Daiyun?”“Guru?”“Ada beberapa ujar-ujar tua yang aku dapatka
Read more
Bukti yang Bias
Hanya saja, saat hendak menutup pintu ruangan itu dari luar, Datu Arrumanda melihat sosok Galang menghampiri. Tujuannya, jelas adalah menemui Datu Panglima.“Datu,” sapa Galang dengan takzim.“Kau sudah kembali, Komandan.”“Benar, Datu,” angguk Galang. “Baru beberapa saat yang lalu. Dan saya hendak menghadap Datu Agung Sarta.”Berpikir untuk ikut mengetahui berita apa yang dibawa oleh sang Komandan Prajurit Sriwijaya, Datu Arrumanda alias si Telinga Utara justru membukakan pintu tersebut bagi orang yang posisinya adalah di bawah dirinya.Galang cukup bisa menutupi keterkejutannya dengan membukukkan badan.“Terima kasih, Datu.”Dan menjadi semakin terkejut sebab Datu Arrumanda juga ikut masuk kembali ke dalam ruangan kerja Datu Panglima.Datu Panglima mengernyit mengetahui bahwa Datu Telinga Utara tidak jadi pergi meninggalkan ruang kerjanya, dan justru masuk kembali bersama Galang.“Salam, Datu,” sapa sang komandan begitu jarak mereka kini hanya terpaut lima langkah lagi saja.“Galang
Read more
Tambahan Tuduhan
Tiba di depan rumah Datu Arrumanda, tempat di mana beberapa hari ini ia menumpang inap, senyumnya semakin lebar tatkala menjumpai istri sang datu sedang menata tanaman bunga di halaman depan tersebut.Bagaimanapun, birahinya selalu terbakar setiap kali mendapati senyuman manis di wajah istri Datu Arrumanda yang menyapanya.“Kau sudah pulang, A Niu?”Hoaren mengangguk dengan senyuman semakin lebar.Benar, pikirnya. Wanita di hadapannya yang sedang berjongkok dengan sejumput rumput liar di tangannya itu memang sudah berusia 40 tahun. Akan tetapi, keayuan wajahnya masih terjaga dengan baik, begitu pula dengan kesintalan tubuhnya.“Di mana Tuan Datu?” tanyanya sekadar berbasa-basi.“Ahh, suamiku masih berada di istana.”“Nyonya hanya bersendirian saja di rumah?”Astaga, ini kesempatan yang baik untuk menikmati wanita yang satu ini! jerit Hoaren di dalam hati.“Tidak juga,” jawab sang wanita. “Anak-anak ada di dalam, mereka sedang makan.”“Ooh…” Hoaren mengangguk-angguk.Dia masih berdiri
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status