All Chapters of King Cat and The Lovely Librarian: Chapter 21 - Chapter 30
65 Chapters
Christmas Eve Di Kota Houston
"Hey, Stefy. Aku ingin membeli kue yang itu!" tunjuk Raja Edward Forester ketika mereka melewati etalase sebuah bakery. Stefany menghentikan langkahnya lalu menoleh ke etalase di samping kanannya. "Itu Red Velvet Cake, kamu suka, Edu? Ayo kita tanyakan ke penjualnya apa bisa dibeli atau hanya sekedar kue imitasi!" sahut gadis itu lalu menggandeng lengan pacarnya memasuki toko kue Clairmont."Selamat malam, Ma'am. Apa Red Velvet Cake yang ada di etalase depan bisa kami beli?" Stefany menunjuk ke arah kue berdiameter 20 sentimeter di rak pajang yang bersebelahan dengan Opera Cake berukuran sama."Selamat malam, Nona. Tentu saja bisa, kebetulan sekali kue yang kamu inginkan baru saja matang dua jam yang lalu dari dapur kami. Akan kuambilkan dan kubungkus terlebih dahulu, sebentar ya!" jawab Mrs. Ludwina Rotellio, seorang wanita berdarah Italia yang tinggal menetap bertahun-tahun di kota Houston dan membuka bakery di dekat perpustakaan tempat Stefany bekerja.Sambil membungkus kue yang d
Read more
Pemerintahan Kerajaan Baru yang Tiran
Ada asap membubung tinggi di Desa Tiger Feet yang nampak dari kejauhan. Dari hutan Timberwood para pengungsi bersama ksatria pelindung kerajaan Centurion Land juga melihat situasi yang tak biasa tersebut.Perdana Mentri Andres Wilbur menghampiri Marlene Rossward dan Brigitte Walder yang sedang merakit kayu untuk proyek tempat persembunyian pengungsi dari ibu kota di Gua Landermark. Dia berkata, "Kalian coba periksa ada apa di desa seberang bukit. Tidak seharusnya ada asap tebal membubung tinggi seperti itu. Aku kuatir ada perusuh yang menyerang penduduk Desa Tiger Feet."Harley Swambezi segera menaruh palu bertukangnya lalu menghampiri kedua ksatria wanita dan Perdana Mentri Andres Wilbur, "Tuan Perdana Mentri, izinkan aku mengawal mereka!""Baiklah, itu ide bagus. Kalian pergilah sekarang!" sahut Perdana Mentri Andres Wilbur.Maka ketiga ksatria sakti itu pun naik hewan tunggangan masing-masing. Dua pegasus putih dan seekor naga merah terbang melesat ke angkasa. Mereka langsung menuj
Read more
Mencari Kuali Cermin Semesta
"Master Oleander Newton, bagaimana caranya agar kita bisa menemukan Raja Edward?" tanya Estefan Riddler.Mereka sedang duduk di bawah pohon Tarbatin tua yang menjulang tinggi sore itu mendiskusikan rencana mencari raja yang hilang. The Highpriest pun menjawab, "Ada satu cara untuk mengetahui di mana Raja Edward Forester. Kita harus ke Pulau Keplinn, negeri Ogre. Di istana raja Ogre ada sebuah kuali ajaib yang ketika diisi dengan air dari Danau Goshen yang ada di Lembah Lilyweed, kita dapat melihat peristiwa yang terjadi di masa lampau maupun di masa depan."(Ogre: bangsa raksasa yang rata-rata berukuran badan setinggi 12 meter)Ketiga ksatria pelindung Centurion Land dan Estefan Riddler mengetahui kedua tempat berbahaya yang disebutkan oleh Master Oleander Newton. Mereka menghela napas dengan berat. "Pergi ke pulau tempat tinggal Ogre memang berat, tetapi masih bisa diusahakan. Sedangkan, pergi ke Lembah Lilyweed yang penuh dengan makhluk mistis yang berhati keji nampaknya agak meny
Read more
Lautan Emas Di Gudang Harta Istana Ogre
"Pout, aku akan pergi mencari sesuatu di dapur istana. Jaga yang benar ya!" pesan salah satu raksasa laki-laki kepada rekannya yang berpatroli di menara timur istana kerajaan Ogre, Kepplin Island.Rombongan penyusup dari Centurion Land mengendap-endap di ruangan menara yang memiliki tangga vertikal untuk turun ke koridor dalam istana bak kastil besar dari batu alam berwarna kelabu itu.Lord Taron Filbert berbisik, "Aku bisa melumpuhkan prajurit Ogre itu dengan tulup dan ancar dengan ramuan penidur, bagaimana?" (tulup: senjata seperti tabung tiup dengan peluru yang dinamakan ancar, biasanya bisa dibubuhi obat atau racun juga tergantung tujuannya)"Ide bagus, lakukan, Lord Taron!" jawab Master Oleander Newton lalu mempersilakan ksatria muda berambut cokelat pendek itu menuruni anak tangga untuk melumpuhkan sesosok prajurit Ogre berukuran tinggi 12 meter itu.Dengan cerdik Lord Taron melumuri amunisi tulupnya lebih pekat menggunakan ramuan penidur dosis tiga kali dari manusia normal. Se
Read more
Kabur Dari Istana Ogre
"Ohh Gosh! Kita harus kabur secepatnya!" seru Lord Taron sambil menaruh kuali ajaib yang sangat berat itu ke lantai. Jangankan mengatur pernapasan untuk tenaga dalam mengangkat beban kuali, memandangi ratusan Ogre setinggi dua belas meter cukup menyesakkan dadanya.Marlene Rossward melompat ke bingkai jendela lalu mencabut sepuluh anak panahnya dan segera melesatkan semua dengan busur saktinya ke para Ogre yang mengangkat gada besar mereka ke arah rekan-rekan ksatria lainnya.Sementara Lord Sebastian Mercy dan Lord Estefan Riddler berusaha menghindar dari ayunan gada batu para Ogre yang ganas menyerang dari berbagai penjuru. Kedua rekan mereka lainnya terkena gada Ogre dan tak sempat mengelak sehingga jatuh ke lantai dalam kondisi terluka parah.The Highpriest segera mengambil tindakan sebelum pertarungan semakin berbahaya dan jatuh banyak korban. Sambil mengangkat kedua tangannya ke atas dia berteriak menggunakan tenaga dalamnya, "Frezioo isolantee!" Seluruh makhluk di lorong istana
Read more
Kengerian Di Lembah Lilyweed
"Hihihihihi!" Tawa menyeramkan peri-peri jahat penghuni hutan yang ada di Lembah Lilyweed itu menggema dan membuat bulu kuduk meremang.Lord Estefan Riddler dan Lord Sebastian Mercy mencabut pedang mereka masing-masing untuk bersiaga terhadap serangan tiba-tiba dari segala arah. Mereka mengedarkan pandangan ke sekeliling sembari bergerak maju saling memunggungi mengikuti langkah The Highpriest yang mendahului mereka.Namun, kabut pekat warna keputihan mengaburkan pandangan mereka hingga saling terpisah satu sama lain. The Highpriest sudah menduganya, tak semudah itu memasuki Lembah Lilyweed dan keluar hidup-hidup tanpa kurang suatu apa pun. Tempat angker itu sangat terkenal di seluruh negeri sekitarnya. Tak ada manusia yang masih menyayangi nyawanya nekad masuk ke sana."Hellooo!" teriak Lord Sebastian Mercy panik yang menggema berbalik ke telinganya menjadi suara, "hellooo hellooo hellooo!" Jantungnya berdegup kencang hingga nyaris melompat dari rongga dadanya. Keringat dingin memba
Read more
Merayakan Malam Tahun Baru Dengan Cara Unik
Raja Edward Forester memandangi Stefany yang sedang serius membaca buku di hadapannya. Gadis itu begitu larut dalam kisah Kerajaan Atlantis dan Kerajaan di Sekitarnya."Sstt, Pacarku!" panggil Edu yang bosan dengan buku-buku tebal yang dibacanya."Hmm ... apa?" sahut Stefany sambil melirik ke pria di seberang mejanya.Raja Edward bertanya penasaran, "Nanti malam adalah pergantian tahun bukan? Apa rencanamu?" "Entahlah, mungkin jalan-jalan di kota seperti waktu malam Natal kemarin. Apa kamu ada ide lain, Edu?" sahut Stefany seraya membalik halaman buku usang itu dengan hati-hati karena takut akan robek."Bagaimana kalau kita menjadi sepasang kucing yang berkencan di atap perumahan? Kau belum pernah mencoba menjadi seekor kucing betina bukan?" usul Edu yang membuat Stefany bengong."Aku? Aku menjadi kucing betina?" ulangnya seakan tak percaya. Namun, Raja Edward mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum dengan persuasif. "Ayolah, Stefy. Itu cukup menyenangkan, cobalah!" bujuknya pan
Read more
Sepasang Kucing Anggora Di Atas Pohon Pir
Kingcat Edu melompat dari satu atap rumah ke atap rumah berikutnya diikuti oleh Mora Amora di belakangnya. Mereka mulai menjauhi biang kerok perusak kencan di malam tahun baru tadi. "Apa Mojo mengikuti kita ke sini, Mora Amora Sayangku?" tanya raja kucing berbulu oranye itu dengan mesra. Dia berhenti di ujung gunungan atap rumah Mrs. Miranda Allen dan menoleh ke belakang.Langkah kaki berwarna putih seperti kaos kaki itu terhenti dan Mora Amora duduk di genting bersebelahan dengan Kingcat Edu. "Nampaknya dia tak secerdik kelihatannya, dia tak mengejar kita!" jawab kucing betina jelmaan Stefany Rowland tersebut."Okay, kencan kita akan aman kalau begitu. Ngomong-ngomong, apa kamu berani melompat ke pohon rindang di samping rumah ini, Mora Amora?" tanya Kingcat Edu ragu-ragu.Kucing Anggora betina berwarna putih abu-abu itu melangkah ke ujung gunungan atap rumah Mrs. Miranda Allen lalu mengamati target lompatnya. "Sepertinya aku bisa, Dear!" jawab Mora Amora dengan percaya diri."HA-HA
Read more
Porsi Dobel Khusus Malam Ini
Sebagai karyawan magang di Houston Public Library, Raja Edward Forester termasuk yang paling rajin. Manager perpustakaan pun merasa puas melihat pria bertubuh jangkung dan atletis itu bekerja membantu Stefany Rowland menata kembali buku yang telah dibaca pengunjung ke rak asalnya.Tak disangka di awal tahun yang baru, antusiasme pengunjung perpustakaan meningkat pesat. Mungkin karena aktivitas akademika telah dimulai seperti biasa di kampus mereka. "Ouch, punggungku rasanya seperti nyaris patah karena terlalu banyak buku yang harus dibereskan, Edu!" ujar Stefany sambil memijat sendiri bagian belakang tubuh rampingnya.Edu hanya tertawa ringan mengusap-usap puncak kepala pacarnya lalu dia menawarkan bantuannya, "Bagaimana kalau kuoleskan krim pereda nyeri encok di punggungmu setelah ini, Stefy?""Ide bagus. Akan tetapi, sebaiknya kita susun terlebih dahulu buku di dua troli ini ke rak sesuai kode. Jam pulang kerja sebentar lagi, Edu," jawab Stefany lalu mendorong troli yang tidak dipi
Read more
Pantulan Kisah Dari Kuali Cermin Semesta
"BLAAAZZTT!" Kilatan cahaya putih kebiruan menyerang Siren yang membawa harpa sakti di tangannya. Suara denting alat petik yang menyesakkan jiwa manusia normal terdengar mengerikan itu masih terdengar. Mencabik-cabik hati hingga kedua ksatria muda yang tadi baru saja terlempar ke tepi Danau Gosyen bercucuran air mata."Estefan, Sebastian, tutup telinga kalian. Jangan dengarkan suara harpa itu!" perintah The Highpriest dengan tegas. Kedua pria muda itu segera menutup daun telinga dengan telapak tangan mereka. Siren jahat yang masih tetap memainkan harpa sakti tertawa keji. Dia menyerang The Highpriest dengan energi halus nan gaib yang melenakan semua makhluk yang mendengar musiknya agar mengakhiri nyawa sendirian."Hentikan permainan harpamu atau aku tidak akan memberi ampun lagi!" teriak Master Oleander Newton sembari mengumpulkan energi panas bumi warna merah menyala di atas telapak tangannya."Hihihi, kau mencoba mengancamku, The Highpriest?" Siren cantik itu tak ingin menuruti pe
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status