All Chapters of Inikah Rasanya Cinta: Chapter 31 - Chapter 40
100 Chapters
Bab. 31
Sana, Clara melihat kafe baru. Chocho Café, begitulah plang yang tertulis di atas kafe itu.Ketika lampu merah menyala, dengan penuh semangat Clara menyeberang. Dia sudah tidak sabar untuk tiba di tempat itu dan menenangkan dirinya di sana. Tampaknya suasananya sangat hangat. Clara bisa merasakannya dari sini. Tapi kemudian, kejadian itu terjadi begitu cepat. Ketikatiba-tiba, sebuah mobil melaju dari belakangnya dan menabrak sebuah mobil yang ada di lampu merah itu, dan kini menghalangi jalan mobil yang ditabraknya tadi.Clara terbelalak kaget melihat mobil yang muncul dari belakangnya itu terdorong olehmobil yang ditabraknya tadi hingga menghantam tiang listrik dengan keras. Dan jantung Clara seolah berhenti ketika mengenali mobil itu, dan juga penumpangnya. Memang, orang yang mengendarai mobil itu menatap ke arah mobil yang ditabraknya tadi, tapi dari belakang, Clara sudah sangat mengenalinya. Mobil sport berwarna silver itu menabrak mobil yang hendak meneroboslampu merah, yang k
Read more
Bab. 32
Setetes air mata Clara jatuh. Lalu dilihatnya kelopak mata Louis bergerak. Dengan cepat Clara menghapus air matanya. Ketika Louis membuka mata, dia menatap Clara selama beberapa saat." Kau ini… kenapa berbicara seperti itu? Keterlaluan sekali…." Suara Louis terdengar begitu lemah.Mendengar suara Louis, teman-temannya bergegas menghampirinya, kecuali Aeron, yang malah meninggalkan ruangan itu. Tampaknya dia berada di sini hanya untuk memastikan Louis masih hidup. Seharusnya Clara senang karena tampaknya tidak ada hal buruk yang terjadi pada Louis. SeharusnyaClara senang karena sekarang Louis akan baik-baik saja. Tapi pikiran itu membuat dada Clara kembali sesak. Jika bukankarena dia, Louis tidak akan….Tidak ingin Louis melihat air matanya, Clara berbalik hendak meninggalkan ruangan itu, tapi suara Louis menahannya di pintu." Apa kau begitu menyukaiku, hingga tersinggung seperti itu karena sikapku padamu? Apa kau begitu menyukaiku hinggakau tidak sanggup melihatku lagi karena be
Read more
Bab. 33
" Untuk melihat kau mengalahkan mereka," sahut Louis enteng.Clara memutar bola mata mendengarnya." Kau akan pergi ke kantor hari ini?" tanya Louis." Tentu saja. Ada banyak hal yang harus kukerjakan. Kau akan baik-baik saja, kan?" tanya Clara." Tentu saja," Louis mengulangi jawaban Clara.Louis berusaha untuk tidak menunjukkan kekecewaan yang terselip di hatinya karena hari ini Clara tidak akan ada di sampingnya dan merawatnya." Lagipula besok adalah acaranya. Aku benar-benar harus membereskan segalanya hari ini," Clara menjelaskan." Kurasa sebentar lagi dokter dan teman-temanmu akan datang. Mereka hanya pulang untuk mengambil pakaian mereka selagi mereka menjagamu di sini, kan?" Louis hanya mengangguk. Tidak tahu harus berkata apa.Tidak mungkin rasanya meminta gadis itu tinggal sementara ada hal penting yang harus dikerjakannya. Setelah apa yang dilakukannya semalam, Louis tidak bisa bersikap seegois itu. Dia yang mendorong Clara pergi, tapi kenapa dia tidak bisa menerima ke
Read more
Bab. 34
Clara tertawa kecil." Om juga akan bertemu dengannya besok lusa," jawab Clara geli." Baiklah. Om tidak akan memulai pestanya sebelum kau datang, dan jika kau tidak datang, Om akan membatalkan pestanya," Alfonso berkata mantap." Om berlebihan sekali," cibir Clara." Aku pasti akan datang, Om Alfon," Clara berusaha meyakinkan." Bersama pria beruntung itu," tambah Alfonso.Clara tertawa." Ya, bersamanya," Clara meyakinkan." Kehadiran pria itu adalah satu-satunya kado yang kuinginkan darimu, Clara," ucap Alfonso lagi." Maka aku tidak akan membawa apapun selain dia," sahut Clara mantap.Dan tampaknya itu membuat Alfonso cukup puas. Mereka bercakap-cakap sebentar sebelum akhirnya Alfonso merasa tidak enak karena telah mengganggu Clara bekerja dan menutup teleponnya tanpa memberi kesempatan pada Clara untuk mengatakan Clara dan pekerjaannya akan baik-baik saja.Alfonso sudah seperti orang tua bagi Clara. Selain itu, tanpa Alfonso, Clara tidak akan bisa meraih pencapaian sejauh i
Read more
Bab. 35
Louis kembali mengerutkan dahi tak mengerti." Kenapa kita harus muncul? Bukankah itu akan membahayakan Clara?" tanyanya." Akan lebih bahaya jika kita membiarkan Clara bertemu dengan rubah itu tanpa kita. Rubah itu, sepertinya sudah mengenali Clara. Dan… ada sesuatu di antara mereka yang tidak kita ketahui. Dugaanku, Clara mengetahui tentang keterlibatan Presdir GM itu pada kecelakaan orang tuanya, dan sialnya,rubah itu juga mengetahui bahwa Clara tahu tentang kejahatannya itu. Tapi ketika dia mencari Clara, gadis itu sudah pergi.Rubah itu kehilangan jejak Clara. Kau benar tentang Clara ingin membalas dendam tentang kematian orang tuanya. Clara bisa hidup bahagia di luar negeri, tapi dia kembali. Dia kembali untuk membalas kematian orang tuanya yang terasa tidak adil baginya," urai Aeron.Louis terperangah." Itu… tidak ada di informasi yang kucari tentang dia. Itu… sumberku tidak memiliki info itu tentang Clara," kata Louis tak percaya.Aeron mengangguk." Aku mencari tahu sendi
Read more
Bab. 36
Tentang Louis. Tak peduli betapapun buruk sikapnya pada Louis, Clara seolah tergerak tanpa sadar untuk mengkhawatirkan Louis." Aku harus pulang," kata Clara seraya berdiri.Louis tidak menjawab. Diamnya Louis membuat Clara mendongak dan menatap pria itu." Kau akan baik-baik saja, kan?" tanya Clara." Aku bosan di sini, Clara. Aku sudah sangat bosan. Tapi aku juga merasa jenuh dengan pekerjaanku. Aku ingin… sedikit bersenang-senang. Kurasa aku akan pergi berlibur dan berpesta di atas kapal pesiar," keluh Louis.Clara menatap Louis yang tampaknya benar-benar tertekan. Tak tega meninggalkan Louis dalam keadaan seperti itu, Clara menghampirinya dan menepuk pelan punggung tangannya." Aku akan menghadiri pesta di rumah sahabat orang tuaku besok lusa. Pestanya akan sangat menyenangkan. Jika kau mau,kau bisa ikut denganku," kata Clara." Benarkah?" Louis menatap Clara dan matanya berbinar.Clara sedikit terkejut mendapati antusias Louis itu tapi dia mengangguk. Louis baru saja sembuh
Read more
Bab. 37
Rasa sakit itu datang kembali. Dan tak ada yang bisa dilakukan Clara untuk menghentikannya.***" Clara…. " Sambutan hangat itu datang dari seorang pria berambut putih yang langsung menghampiri mereka begitu mereka memasuki rumahnya yang besar itu.Clara memeluk pria itu dan senyum yang muncul di bibirnya menunjukkan betapa dia senang bisa berada di sini. Pria itu, Alfonso Ramos, seperti info yang didapatnya, tampaknya juga cukup dekat dengan Clara." Apa kabar, Om?" sapa Clara seraya melepaskan pelukannya.Alfonso tertawa, tampaknya juga sangat senang dengan kehadiran Clara di tempat ini." Om baik-baik saja, seperti yang kau lihat. Kau sendiri, bagaimana kabarmu? Om sempat mengkhawatirkanmu sejak kau kembali dari London. Kau terlalu sibuk bekerja, Clara," ucap Alfonso.Louis diam-diam menyetujui kalimat pria itu.Clara dan pekerjaannya itu memang patut dikhawatirkan. Clara tersenyum." Aku baik-baik saja. Om yang berlebihan. Om sendiri masih sibuk mengurus bisnis di usia Om sekaran
Read more
Bab. 38
Terdengar suara riuh tepuk tangan menyambut kalimat Alfonso itu. Louis melirik Clara yang diam-diam menggigit bibir. Gadis itu berusaha keras menyembunyikan rasa bersalahnya. Louis tidak tahu harus bagaimana menghibur Clara.Karena, saat ini, detik ini, Louis bisa melihat, bagaimana Alfonso sangat membanggakan Clara dan bahagia atas kebohongan Clara tentang dirinya. Jelas di mata semua orang, betapa pentingnya Clara bagi Alfonso. Dan Louis mengerti jika Clara merasa sangat bersalah untuk itu. Louis sangat mengerti. Clara tercekat melihat betapa bahagianya Alfonso menanggapi kehadiran Louis. Clara tidak mengira, hal ini begitu penting bagi pria yang sudah mengenalnya sejak ia kecil itu. Bahkan dengan waktu dan kesibukan yang memisahkan mereka sekian lama, pria itu tidak berubah.Ia masih mementingkan Clara dibandingkan dirinya sendiri, memikirkan Clara di atas segalanya. Dan Clara benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Dia berbohong tentang Louis, dan Alfonso bangga, bahagia, untuk i
Read more
Bab. 39
Kemampuannya yang hanya sebatas memegang komputer dan mencari informasi, Clara meragukannya. Seseorang yang hanya berkutat dengan komputer tidak melompati pagar dan meninggalkan rumah diam-diam di tengah malam. Jika memang Louis hanya berkutat dengan komputer, bagaimana bisa dia semahir itu dalam menyetir dan menghalangi mobil yang nyaris menabrak Clara, lalu menghentikan mobilnya di saat yang tepat. Seorang ahli komputer tidak perluterbiasa terluka parah seperti ketika mereka pertama bertemu dulu, dan juga tidak menyimpan begitu banyak senjata di rumahilegal Don.Dan jika Louis memang bekerja di Blue Spy, dugaan Clara, pria itu adalah salah satu dari anggota unit khusus yang memiliki kemampuan luar biasa. Louis, mungkin sudah menghabisi banyak nyawa dengan tangannya. Louis… bukan hanya sekadar seorang ahli teknologi.Louis tersenyum, senyum yang mengandung makna tersendiri. Seolah bisa membaca apa yang dipikirkan Clara tentangnya barusan, Louis berkata," Gadis ini terlalu jenius u
Read more
Bab. 40
" Aku butuh informasi, Alfonso. Aku butuh setiap detail informasi tentang Clara dan apa yang sebenarnya terjadi, yang tidak bisa didapatkan sumberku. Aku butuh informasitentang apa yang tidak kuketahui, dan tidak diketahui, oleh siapa pun, tentang apa yang sebenarnya terjadi," balas Louis.Alfonso menarik napas dalam sebelum mengembuskannya dengan berat." Ada terlalu banyak hal yang disimpan Clarauntuk dirinya sendiri," ucapnya." Aku bisa melihat, dari cara Clara menatapmu tadi, tampaknya dia juga terkejut denganpekerjaanmu. Apa kau belum pernah mengatakan padanya tentang pekerjaanmu sebelumnya? " tanyanya. Louis menggeleng.Alfonso kembali mendesah." Dan dari tatapannya tadi, dia sama sekali tidak percaya kau hanya menghabiskan harimu dengan berkutat dengan komputer. Dia mengetahui sesuatu tentangmu," lanjutnya.Louis mengangguk." Dia terlalu jenius untukku. Dia mungkin tidak melakukan penyelidikan apapun tentangku, tapi instingnya bekerja lebih baik daripada radar manapun
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status