All Chapters of Pembalasan Istri yang Disia-siakan: Chapter 51 - Chapter 59
59 Chapters
BAB 51
RK segera meraih Aira kedalam pelukanya. Ia mengangkat tubuh Aira dan disandarkan ke tubuhnya. Serangan panik tiba-tiba saja menghampirinya, Ia menjadi ketakutan, melihat darah Aira yang terbuang begitu banyak dilantai kamar mandi. "Aku baik-baik saja, jangan panik! Tolong antar aku ke rumah sakit," ucap Aira dengan suara yang semakin lama semakin tenggelam di lehernya dan tidak mampu keluar. "Jangan bicara lagi, Aira tolong bertahanlah!" "Mas, aku ngantuk," ucap Aira yang kemudian menutup mata dan tak sadarkan diri. Semakin panik, RK segera menelepon anak buahnya yang ternyata sudah berada di depan pintu toilet. Mereka segera masuk dan menerima perintah dari sang Boss. "Segera siapkan mobil aku akan membawanya ke rumah sakit. Kalian yang lain, kejar dua wanita yang mengenakan hoodie hitam. Dan serahkan mereka padaku, segera!" Titah RK dengan suara bergetar karena panik dan takut sesuatu yang buruk terjadi pada Aira. *** Setelah tiba di depan Emergency room, RK segera menggen
Read more
BAB 52
"Keluarga Bu'Aira!" panggilan dari seorang perawat membuat Donny menjedah kata-katanya. "Iyahh, ada apa Sus?" tanya Donny penasaran. "Bapak Suaminya?" "Iy ...," "Saya suaminya Sus! Ada apa?" sela RK yang membuat Donny terperangah tak percaya mendengar pengakuan dari pria pembenci wanita ini. Beberapa saat, Donny hanya ternganga, tak dapat berkata-kata, hanya memandang RK dengan banyak hal berseliweran dalam kepalanya. Setelah perawat itu berlalu, Donny pun masih terdiam. "Don ... Donny!" "Ahh, iya ada apa?" "Aku mau menghadap dokter, untuk mendengarkan keterangan tentang sakitnya Aira, kau tunggu disini! Bri dan Ibu mau kesini, biar mereka gak bingung nyari-nyari!" RK kemudian melangkah pergi tanpa menunggu persetujuan dan jawaban dari orang kepercayaannya itu. Setelah punggung RK menghilang dibalik pintu, wajah Donny segera berganti muram dan terlihat seperti orang bingung. Donny menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskanya kasar. "Teman, kini aku tidak tahu, apa yang
Read more
BAB 53
"Aira ... Aira, heyy, tidak ada Laura disini, tenanglah!" Ujar RK sembari menggenggam erat tangan Aira. Aira segera membuka matanya, dan mendapati sosok tampan itu sedang memegang dan mengusap lembut punggung tangannya. Aira berusaha menyisir setiap sudut ruangan itu, mencari tahu kebenaran kata-kata majikannya ini. Dan ternyata memang benar, wanita bernama Laura itu tidak tampak batang hidungnya, yang artinya Dia memang tidak berada disana. "Heyy ... Tenanglah, kamu hanya mimpi," ucap RK lembut. "Tapi, rasanya nyata banget, aku sampai gemetaran ini, jantungku juga masih berdetak tak karuan, coba rasain dehh!" dalam kepanikan, Aira segera meraih tangan RK dan meletakkannya di dadanya, untuk lebih meyakinkan RK. Seketika wajah hingga ke telinga RK memerah padam, RK tersenyum jengah, kala mendapati wajah cantik itu menatapnya intens, menanti tanggapannya. "Iyaa Ai, kamu gak bohong kok, tapi aku juga tidak berbohong, kamu hanya mimpi. Tidak akan kubiarkan, siapapun menyentuhmu lag
Read more
BAB 54
"itu bukan urusan kami, tepati saja janjimu!" ketus wanita punk itu. "Ohh yaa? Mengapa kau berbicara, seakan-akan kau tidak pernah melakukan kesalahan?" Petugas polisi itu mencebik. "Aku yang salah, lepaskan dia!" balas wanita punk itu. "Tidak bisa! Kau tidak kenal Pak RK, dia tidak akan melepaskan kalian!" "Lalu mengapa kau berjanji akan melindungi kami?!" "Ini caraku melindungi kalian! Dengan tetap berada disini kalian akan aman." Wanita punk itu hanya terdiam, banyak hal yang ingin dia utarakan, namun dirinya tidak memiliki hak untuk mengatur petugas kepolisian ini. "Ada cara agar kalian bisa bebas dari sini, yakni Pak'RK mencabut laporannya. Namun, kalian akan bekerja untuknya, mengungkap pelaku sebenarnya dan kalau kalian beruntung, dia akan melepaskan kalian. Tapi, kalau tidak. Kami tidak tahu! Jadi keputusan ada pada kalian, apa kalian mau membantunya, atau ingin diproses secara hukum dan jalani hukuman tahanan." "Setelah masa tahanan, tidak ada perlindungan untuk kal
Read more
BAB 55
"Ikut aku, aku mau bicara beberapa hal penting denganmu!" balas RK. Rubby mengerutkan dahi dan hanya terdiam ditempatnya berdiri, yakni di depan pintu masuk kamar Aira. "Heyy ... Ayo!" Panggil RK yang sudah berjalan pergi dan berada agak jauh dari Rubby. Rubby enggan untuk mengikuti langkah kaki RK, namun dia juga penasaran, sebenarnya siapa RK, dan ada hubungan apa dia sama Aira. Mereka berjalan ke arah luar klinik dan menuju sebuah cafe yang berada di seberang jalan dari klinik tempat Aira di rawat. Rubby mengikuti langkah RK tanpa sepatah katapun. Mereka berdua tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing, dan fokus pada bunyi derap langkah kaki mereka yang beradu dengan aspal jalan. Rubby yang berjalan di belakang, menatap punggung pria gagah dengan penampilan khas seorang CEO. Yakni kemeja putih yang dibalut rompi dengan warna senada dengan celananya, dan juga jas yang bertengger dilengannya membuat RK terlihat begitu berwibawa di pandangan Rubby. Namun, ketika mengingat
Read more
BAB 56
RK yang baru saja masuk ke dalam ruangan disambut dengan wajah kesal Aira. Aira juga terus melihat ke arah pintu yang membuat RK bingung dan juga menoleh ke arah pintu, ingin melihat apa sebenarnya yang Aira lihat. "Apaan sii,?" ujar RK setelah menoleh dan tidak mendapati sesuatu yang aneh disana. Pintu sudah di tutup, apa masalahnya, pikir RK. "Kok gak dibawa?" tanya Aira mencebik. "Apanya?" "Bri, kok gak bareng, datangnya?" kesal Aira. "Ya ampun, kirain apaan." RK terkekeh melihat tingkah wanita yang sedang sakit dan belum boleh banyak bergerak ini. "Ya udah, kalau kangen lihat Papanya ajah!" ujar RK genit, yang membuat Aira berusaha menahan tawanya. Sebab tertawa membuat bekas jahitan diperutnya terasa sakit. Ia berusaha mencari sesuatu untuk dilemparkan ke RK, karena RK pun tidak dapat menghentikan tawanya melihat perjuangan Aira menahan tawa. "Mas udah, aku kesakitan ini!" "Lagian kalau di tahan-tahan entar malah kentut!" candaan RK membuat Aira tidak sanggup lagi menah
Read more
BAB 57
Aira menatap nanar, sosok yang bergelayut manja di atas tubuh RK. RK pun terlihat mengeratkan pelukannya. Meskipun Aira tahu, karena telah mendengar sendiri, RK melakukan itu karena menyangka wanita itu adalah dirinya, namun bagaimanapun Aira berusaha, bayangan pengkhianatan Ivan semakin mendominasi pikirannya. "Apa yang kau harapkan Aira? Kau bukan siapa-siapa, dan akan tetap seperti itu!" gumam Aira sembari berbalik dan hendak pergi meninggalkan ruangan itu. Namun, Donny segera menahan tangannya. "Jangan pergi!" ucap Donny yang kemudian menarik tangan Aira dan membawanya ke hadapan RK yang sedang mencumbu Laura dengan buasnya. "Boss, ini Aira sudah datang!" ujar Donny dengan suara yang sengaja di buat sebesar mungkin untuk mengagetkan RK yang sedang dikuasai nafsu yang semakin meninggi. "Apa-apaan sih kamu Donn!" kesal Laura pada Donny, karena merasa terganggu. "Apa maksudmu, mengaku-ngaku sebagai Aira?" ketus Donny. "Tidak kah kau merasa malu? RK menganggapmu seperti saudara,
Read more
BAB 58
Aira segera membelalakkan matanya dan menutup mulutnya tak percaya, dia telah menampar majikannya itu. Namun dalam hatinya, dia begitu enggan untuk meminta maaf, hatinya sedih karena menampar RK namun disaat yang bersamaan dirinya merasa sakit dengan perlakuan RK yang memaksanya, sedangkan beberapa saat lalu telah mencumbu Laura di depan matanya. Aira hanya terdiam mematung, Ia pasrah pada kemarahan RK setelah ini. RK yang geram, segera mendekati Aira dan menatap sepasang manik indah itu yang sudah mengembun. RK menatapnya dalam-dalam. Aira menjadi takut dan mundur ke belakang, namun RK terus maju dengan tatapan bak elang yang sedang mengintai mangsa, tatapan tajam itu mampu menusuk hingga kedalaman hati Aira. "Aira!" serak suara RK membuat Aira ketakutan, namun tetap enggan meminta maaf. Kini Aira tengah tersandar ke dinding kamar itu, RK segera mengikis jarak di antara mereka. "Aira, kau membuatku gila! Ada begitu banyak wanita yang melemparkan diri mereka padaku, namu
Read more
BAB 59
Aira segera menjauhkan tubuhnya dari tubuh RK, Ia menatap RK dengan tatapan menyelidik, sebab dirinya tidak pernah melupakan orang yang sudah berbaik hati membayarkan biaya operasi untuk putrinya, meskipun Kayla tetap tidak tertolong, tetapi bantuan yang datang disaat yang tepat, memanglah sulit untuk dilupakan. Apalagi saat itu dengan kondisinya yang seperti itu, membuat Aira sangat bersyukur atas kebaikan hati orang yang tidak ingin menyebutkan namanya itu. "Mas ...!" Seru Aira dengan perasaan campur aduk. "Ai dengerin aku! Entah orang lain mau ngomong apa, dan entah pandangan mereka seperti apa, tapi bagi diriku dan Bri, kamu adalah malaikat kami! Dan Tuhan seperti mengatur segalanya hingga begitu apik, hingga akupun tidak percaya, saat ini bisa memilikimu dalam pelukanku!" ucap RK mengeluarkan semua isi hatinya. "Mas ..., Aku masih gak paham! Tolong jelasin, lebih jelas lagi!" "Aii ... Kamu pikir kenapa Brian begitu mencintai kamu dan menolak ibunya dan Laura yang sudah lebih
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status