Semua Bab I Love You Bodyguard: Bab 21 - Bab 30
44 Bab
Story 21
"Aku akan mewujudkan keinginanmu. Bukankah ini yang kau inginkan? Hem?" kata lelaki itu sambil mengangkang di atas tubuh Clara.Kedua lututnya melesak di samping pinggul gadis itu, lalu hawa panas tubuh buah Bima terasa menyelimuti tubuh Clara.Dari rambut rambut kasar di kaki Bima, Clara tahu bahwa kini lelaki itu pun sudah tidak mengenakan apa pun lagi.Dan kondisi Bima emang sudah sama dengan Clara. Hanya menyisakan celana dalam yang menutupi rudal panjang dan kekar lelaki itu yang kini sudah berdiri tegak.Bima membungkuk di atas tubuh putih dan selembut sutera itu. Namun, tetap memberikan jarak agar tubuh mereka tidak menempel satu sama lain.Hanya bulu bulu hitam di dada Bima yang membelai lembut puncak dada Clara yang memang membusung tinggi itu.Membuat puncaknya yang sudah menegang sejak tadi, semakin tegang saja karena menginginkan lebih banyak.Clara tidak dapat berkata kata. la tidak mampu menjawab. lidahnya
Baca selengkapnya
Story 22
Clara menggelinjang. Pinggulnya terangkat ke atas, dan mulai bergerak tidak karuan. Sehingga Bima harus menekan kedua tangannya di atas pinggul dengan lekukan berbentuk gitar spanyol itu, dan membuatnya diam di sana.Bima menyelipkan tangannya ke bawah kedua lutut Clara, lalu membukanya lebar, dan menekuknya ke atas. Sedangkan Clara hanya pasrah.Kain renda segitiga tipis yang menjadi satu satunya penutup tubuh Clara itu sama sekali tidak dapat menyembunyikan harta pusaka yang menjadi inti kenikmatan di tubuh gadis itu di baliknya.Kain itu terlihat basah. dan mengeluarkan aroma yang khas.Harum. Dan Bima menyukainya. Membuat lelaki itu tidak sabar untuk menikmati sajian di baliknya.Dengan tidak sabar, Bima mendekatkan wajahnya ke sana. Lalu memutarkan es di mulutnya di daging tembem yang terasa padat itu."AHHH!!" pekik Clara keras dengan penuh kenikmatan. Tubuhnya kembali mengelinjang. Cairan kenikmatan semakin banyak keluar m
Baca selengkapnya
Story 23
Menyentuh Clara adalah sebuah kebutuhan. Dan bertahan untuk tidak melanjutkan adalah keharusan.Namun, setelah itu semua, Bima hanya lah seorang lelaki biasa yang memiliki hasrat dan nafsu.Apalagi dengan sajian tubuh bugil seorang remaja yang terlihat begitu sintal dan ranum.Untuk terakhir. Sekali saja.Sebuah suara memberi perintah di dalam kepala Bima. Menggodanya untuk melanjutkan apa yang sudah ia mulai.Dan hanya sampai di sana lah pertahanan lelaki itu. la kalah. Keinginannya untuk menyentuh Clara menuntut untuk dituntaskan.Jika Bima tidak menyentuhnya malam ini, dirinya akan tersiksa sepanjang waktu. Membayangkan tubuh molek yang telah pasrah itu dengan penuh penyesalan karena tidak menyentuhnya.Bima mendekatkan kepalanya ke bagian inti tubuh Clara yang sedari tadi sengaja dibiarkan terbuka oleh gadis itu.la terus meminta Bima untuk menyentuhnya. Menggerak gerakkan pinggulnya dan sambil membuka kakin
Baca selengkapnya
Story 24
Tragedi di dalam keluarganya, yang membuat lelaki itu masuk penjara dan namanya dicoret dari daftar keluarga.Setelah sekian lama, Clara adalah satu satunya orang yang berhasil menyentuh kembali relung hati Bima yang telah lama membeku.Gadis ini... gadis nakal ini, yang selalu terang terangan menunjukkan perasaannya pada Bima.Mungkin, nafsu dan hasrat muda dari gadis itu membuatnya terlihat menggebu-gebu. Namun, Bima yang sudah lama tidak menerima serangan perhatian seperti itu, mau tidak mau luluh juga.Bagi Bima, apa yang ia rasakan pada Clara bukan hanya nafsu belaka.la terlanjur tertarik dan jatuh cinta. Dan selama ini bertahan untuk bersikap dingin karena merasa tidak mungkin mendapatkan gadis dari keluarga terhormat itu.Sedangkan dirinya, hanyalah seorang lelaki tanpa keluarga, dengan latar belakang kelam sebagi narapidana, yang tidak dapat bertahan untuk tidak jatuh dalam pesona nona muda yang penuh gairah hidup ini.
Baca selengkapnya
Story 25
Di sisi lain, di club malam di mana Renata dan Revan, serta Dion berada, mereka duduk bersamaan di sofa.Renata membantu Revan membersihkan luka di bibirnya yang berdarah. Pukulan Bima membuat pinggir bibir pemuda itu menjadi sobek. Tidak besar, hanya ada luka kecil, namun mampu memberikan rasa perih yang luar biasa."Sebenarnya siapa sih lelaki itu?" gerutu Revan kesal. "Pengawal Clara atau pacarnya?"Renata menggigit pelan bibir bawahnya. Merasa kasihan juga pada Revan. la tahu betul pemuda itu mencintai Clara sejak lama. Memanfaatkan perasaan Revan seperti ini tentu saja tidak benar."Mmm... Gue juga nggak tau pasti sih." Renata mencari cari alasan untuk menghindari pertanyaan lanjutan dari Revan."Tapi, Bima memang mendapatkan perintah langsung dari Reno, kakaknya Clara, untuk menjaganya dari tindakan nakal.""Trus ngapain kalian malah ngajak ke club? Mana pakai baju seksi pula!" geram pemuda itu sambil meringis kesakitan. Lu
Baca selengkapnya
Story 26
Music di dalam ruangan itu sudah berganti dengan musik keras khas klub malam. Para pengunjung juga mulai memasuki lantai dansa. Sibuk meliukkan tubuh dengan pasangannya.Renata kembali meraih gelasnya, dan meneguk sisa isi nya dalam sekali tegukan hingga habis. la sama sekali tidak menyadari senyuman Dion yang semakin lebar di sampingnya.Tangan Dion yang merangkul Renata terus saja memberikan elusan di lengan atasnya yang terbuka, lalu bergerak naik ke leher jenjang gadis itu dengan gerakan lembut."Kok rasanya panas banget ya?" keluh Renata sambil mengibaskan tangannya untuk mengipas.Renata merasa ada yang aneh di tubuhnya. la merasa panas, dan... sepertinya libidonya pun terasa bergejolak.Sial! Sepertinya Dion memasukkan sesuatu ke dalam minuman gue!Renata bukan gadis polos yang tidak tahu apa apa. Dengan marah ia melirik ke arah Dion yang terus saja mengambil kesempatan untuk menyentuhnya sejak tadi.Sebenarnya, j
Baca selengkapnya
Story 27
Gairah di salah tubuh Renata semakin menggeliat. Efek minuman perangsang yang diberikan Dion untuknya semakin menunjukkan reaksinya.Tubuh Renata akan terus kepanasan, hingga ia melepaskan semua. Hingga seseorang membantu gadis itu untuk membuatnya puas. Mencapai puncak.Renata menyambut lumatan panas dari bibir Reno dengan sama menggebunya. Lidah mereka saling meliuk dan menghisap.Dengan geraman bagai suara binatang buas yang kesakitan, Reno mencengkeram rahang Renata, lalu melepaskan bibir mereka dengan kasar.Mata Reno menatap ke dalam mata Renata dengan nyalang. Berapi api. Bercampur antara amarah dan gairahNapas mereka bersatu, saling menghembus dan menghirup.Mata mereka bertemu, saling menatap.Tangan Renata menggenggam pergelangan tangan Reno yang mencengkeram rahangnya kuat."Kenapa kau lakukan itu? Kau tahu aku akan kesulitan. Kau mendesak dan menyudutkan batas kesabaranku, Rena!" geram pria itu samb
Baca selengkapnya
Story 28
"Gimana kemarin? Tuan bodyguard takluk nggak sama Lo?" tanya Renata langsung saat Clara belum sempurna meletakkan bokongnya di kursi kelas. Bibir gadis itu membentuk cengiran nakal. Memang berniat untuk menggoda Clara.Setelah malam kemarin, Renata dan Clara memang belum sempat saling bertukar kabar. Renata sibuk dengan urusannya dengan... Reno.Dan Clara? Sebenarnya tidak sibuk apa apa. Setelah malam itu, Bima bahkan tidak tampak batang hidungnya hingga pagi ini.Tugasnya digantikan oleh orang lain. Pengawal yang juga ditugaskan saat waktu watu tertentu Bima off.Katanya, Bima ada urusan keluarga.Hal yang seketika membuat Clara tiba tiba merasa penasaran. la jadi ingin mengetahui tentang keluarga Bima.Bibir Clara yang ranum dan dipolesi lipstik senada warna bibir itu seketika merekah. Namun, gadis itu berusaha menahan senyumannya.Clara khawatir, senyumnya yang terlalu lebar malah membuat wajahnya jadi aneh dan menger
Baca selengkapnya
Story 29
Pulang sekolah, Clara langsung memekik girang melihat Bima berdiri di samping mobilnya.Bima sudah kembali. Lelaki itu berdiri membelakanginya. Namun, dari posturnya saja Clara langsung tahu bahwa itu adalah sang bodyguard tercinta.Gadis itu berlari kecil menuju pujaan hati. Lupa dengan rasa kesalnya pada Bima yang menghilang hampir 2 x 24 jam.Rindunya pada lelaki itu saja sudah berhasil menghapus rasa kesalnya.Apalagi berjumpa dengan lelaki itu di saat ia menduga baru akan bertemu esok hari.Clara diberi tahu bahwa Bima akan cuti untuk tiga hari. Dan siang ini lelaki itu sudah berada di hadapannya untuk menjemputnya.Mungkin Kak Bima juga merindukanku seperti aku merindukannya. pikir Clara dengan hati yang melambung senang."Kak Bim-..." panggilan Clara pada lelaki itu terhenti. Suaranya hilang saat meliha Bima sedang berbicara pada seseorang.Semua pikiran membahagiakan sebelumnya langsung menguap.
Baca selengkapnya
Story 30
Sisa perjalanan mengantarkan Arini, Clara hanya terdiam sambil mendengarkan wanita itu berbicara dengan Bima.Arini mendominasi percakapan mereka. Sesekali Bima meresponnya dengan jawaban singkat, atau kekehan pelan. Tetap terlihat ramah dan bersahabat.Hal yang tidak pernah ditunjukkan lelaki itu padanya.Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah komplek perumahan menengah ke atas dengan penjagaan ketat di depan pintu gerbang.Arini membuka jendela mobil dan menunjukkan wajahnya pada petugas yang berjaga. Dan setelah itu, mereka bisa masuk ke dalam komplek.Rumah yang berderet di sana memiliki konsep minimalis dua tingkat. Tampak rapi dengan warna putih dan abu-abu yang mendominasi. Sebuah taman kecil yang bersisian dengan car port juga menghiasai depan rumah.Simpel, namun indah.Mereka berhenti di depan sebuah rumah dengan pagar putih. Clara memperhatikan rumah itu dan menyadari itu adalah rumah dengan halaman paling
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status