Share

81. Perihal Mimpi Nitha

Jam dinding baru menunjukkan pukul lima lewat empat puluh menit ketika suara deru mobil tiba-tiba berhenti di depan rumah Budi. Si pemilik rumah yang sedang memanaskan mobil di depan garasi pun meninggalkan kegiatannya lalu bergegas mengecek siapa yang datang pagi-pagi begini. Saat pagar dibuka, sudah ada dua laki-laki dengan pakaian berbeda berdiri di depan sana. Farel dengan seragam sekolah tanpa dasi dan Nathan dengan hanya mengenakan kaus panjang garis-garis berwarna putih-biru tua dan celana panjang hitam.

“Selamat pagi, Om,” sapa Farel dan Nathan bersamaan. Lalu mereka bergantian menyalami tangan Budi.

“Oh, kalian ternyata. Ya, pagi. Kalian mau ketemu Alena sama Nitha, ya?” tanya pria paruh baya yang masih memakai pakaian santai itu.

“Iya, Om. Sekalian saya juga mau jemput Nitha. Semalam, udah bilang ke Alena dan Nitha kalau pagi ini, kami mau jemput,” jawab Nathan sopan.

Budi mengangguk paham. “Oh, ya udah kalau begitu kalian masuk aja dulu. Ayo, nunggunya di dalam aja,” ajakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status