"Ya gak gitu juga, A' ... Sekolah si Neng gimana?" ucap Yuni mengingat anak gadisnya yang belum libur panjang."Tenang, Bu. Neng bisa libur sekolah dulu seminggu ke depan." sahut Adji."Apa enggak masalah ijin selama itu, A'?" sambung Rusman."Gak papa, kok, Pak. Tadi, Neng udah ijin sama wali kelas
Setelah cukup lama berpikir dan menimbang akan baik dan buruknya, akhirnya dia pun sudah mendapatkan keputusannya."Baiklah, A' ... Ibu setuju dengan ide Aa'. Ibu akan ikut apapun keputusan Aa', karena Ibu yakin apa yang Aa' putuskan adalah untuk kebaikan kita." putus Yuni mengulas senyum membuat Ad
"Iya, Pak!"Rusman lantas mengunci pintu, setelah kembali memeriksa keadaan dalam rumahnya. Dan setelah yakin semua aman, ia bergegas mengunci pintu utama dan bergabung dengan yang lainnya.Sedikit raut cemas dan khawatir tersirat di wajahnya, hingga ia menghela nafas lega saat mobil sudah meninggal
Perjalanan panjang yang cukup membuat kedua kaki Yuni dan juga Rusman keram telah terlewati dengan baik. Adji mengajak mereka untuk menempati salah satu rumah sewaan milik keluarga ibu kosnya. Yang mana, lokasinya pun tak jauh dari tempat kos Adji sendiri.Umar menolak untuk singgah walau hari telah
"Tadi sebelum berangkat, Bapak teh niatnya mau ke rumah Wak Harjo. Tapi belum sampai sana, Bapak papasan sana Yu Siti." jedanya menoleh ke arah Yuni, lalu Yuni mengangguk tanda setuju untuknya melanjutkan cerita."Terus?" desak Santi."Yu Siti bilang kalau di rumah Wak Roji sedang ramai orang gitu.
"Salma, apa-apaan kamu, hah?!" bentak Roji tak terkendali."Pa-pa ... " gagapnya, jemarinya segera menekan tombol on/off pada ponselnya agar segera mati sebelum dirampas oleh sang ayah."Pakai bajumu! Apa-apaan kamu ini!" bentaknya lagi meraup wajahnya frustasi.Melihat anak gadisnya yang nyaris tel
Yuni ingat betul bagaimana perjuangan Adji untuk bisa masuk ke kampus, yang terkenal memiliki standar yang tak main-main ini. Di samping kemampuan secara psikis dan psikologis, harus didukung juga dengan kemampuan finansial.Sedangkan Adji, hanya didukung oleh kemapuan otaknya saja. Tetapi tidak dar
Usai acara yang begitu mengharukan di kampus, dilanjutkan dengan sesi foto bersama, lalu pulangnya Adji mengajak keluarganya makan di restoran untuk merayakan hari bahagia itu.Setelahnya, mereka gegas pulang karena rasa lelah yang mendera raga. Usai membersihkan diri, Rusman dan Yuni terlelap karen