"Kamu enggak masak, Dek?" tanya Rusman pada istrinya, Yuni.Yuni yang sedang melipat pakaian menoleh ke arah suaminya."Enggak, Bang. Kan, pagi tadi aku udah bilang kalau beras kita udah abis dan aku udah gak pegang uang lagi." sahut Yuni dengan suara datar."Ya Allah, Abang lupa, Dek. Maaf, ya?" Ru
"Astaghfirullahhalazim ... Tega sekali Emak!"Rusman meraup wajah penuh amarah, menarik sang istri yang tengah menangis tanpa suara ke dalam pelukannya."Sudah, Adek bersiap saja pergi kerja. Nanti terlambat," hibur Rusman pada istrinya. Lalu merogoh saku bajunya untuk mengambil satu lembar uang yan
Kumandang azan subuh menggema di seluruh penjuru bak alarm bagi seluruh umat muslim untuk meninggalkan belaian alam mimpi dan segera menghadap sang pencipta. Begitu pula di sebuah kamar kos sederhana yang sudah ditempati seorang pemuda bernama Narendra Setyadji selama 4 tahun terakhir.Seorang mahas
"Nunggu lama, Dek?" sapa Rusman pada Yuni yang sudah menunggu di depan warung."Lumayan, Bang." sahutnya singkat lalu naik ke boncengan suaminya."Kok, tumben jam segini pada pulang, Dek?" tanyanya penasaran sebab masih banyak karyawan yang keluar dari dalam pabrik itu."Iya, Bang, memang banyak yan
"Man, Rusman!"Teriakan seseorang di luar membuat mereka semua bangkit berdiri dengan segera. Di kala senja, tanpa salam maupun permisi seorang lelaki paruh baya masuk begitu saja lantas memanggil sang empunya rumah dengan suara lantang."Astaghfirullahhalazim ... Mau apa orang itu datang?" gumam Ru
Sesuai kesepakatan, usai sholat berjamah di masjid. Adji dan juga Santi pergi ke rumah Rusni untuk mengantar oleh-oleh serta opor ayam yang sore tadi sudah mereka sisihkan. Hanya berdua saja, sebab Yuni dilarang ikut oleh Adji karena Adji tidak ingin melihat ibunya diperlakukan tidak baik oleh nenek
"Bu Imas, berapa total hutang saya?" tanya Yuni pelan."Sebentar ya, Neng!" sahut si pemilik warung, lalu beranjak mengambil buku catatannya."Bulan ini ada 130 ribu, Neng." beritahu wanita seusia mertuanya itu.Yuni lantas merogoh sakunya dan mengangsurkan dua lembar uang berwarna merah dan biru."
"A' ... Udah mau jalan jemput si Neng?" tanya Yuni dengan sedikit berteriak karena Adji tengah duduk di teras sembari bermain ponsel."Sebentar lagi, Bu. Kenapa?" sahutnya, segera memasukkan ponsel.Begitulah dia, setiap berbicara pada orang lain dia akan menyimpan kembali ponselnya, menjunjung adab