Share

26 - Kota Malang

Gadis itu perlahan terbangun dengan topeng di wajahnya, dia menatap sekelilingnya, mata pada topeng itu kini bisa ikut melirik kesana-kemari layaknya mata manusia. Cuna menelan salivanya tanpa sadar melihat hal itu di sampingnya.

“Dewi Galuh Candra Kirana, ini saya … Raden Inu Kertapati.”

Keempat orang itu terdiam mendengar monolog dengan suara yang begitu menenangkan dan sopan keluar dari mulut Citra. Gadis yang sedang diperhatikan itu lalu dengan cepat menepuk topeng yang menempel di wajahnya sendiri, lalu mengerang kesal dan melepaskannya.

“Raden dari mana anjing?!kesalnya membuat tawa Putra pecah seketika.

Belum saja Citra membuka suara untuk menjelaskan sekaligus mengomel karena dipasangkan topeng saat dia sedang tidur, Putra lebih dulu memasangkan topeng berwarna putih itu ke wajahnya sendiri. Jane menatap pemuda itu dengan mata membulat ketika Putra dengan tiba-tiba berdehem berkali-kali, lalu berucap dengan suara

Kamelzy

Mbergegeg, ugeg-ugeg, hmel-hmel artinya diam, berusaha, dan bergerak. Semacam kata-kata khas yang biasa diucapkan oleh Semar sebelum memulai melontarkan kalimat inti-nya. Panakawan: kesatria

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status