Share

27 - Bulan Purnama

Lingga mengadahkan tangannya, menatap kosong sebuah duri runcing yang berwarna ungu yang kini melayang di atas telapaknya, duri itu juga sedikit memiliki kilat cahaya karena bulan purnama yang ada di atas mereka. Dia sudah tahu mengapa kekuatan ini kembali padanya, mungkin saja—

“Kudengar Regar mati?” buka Grilya seakan menyuarakan pikiran Lingga.

“Hati-hati dengan ucapanmu, kata-kata itu adalah doa,” guraunya membuat Grilya merotasi bola matanya dengan malas.  

“Aku juga berdoa dia mati,” lanjut Grilya pelan.

“Dasar iblis.”

“Terima kasih.”

Gadis itu mengayunkan kakinya dengan santai, dia masih terduduk di salah satu bangku taman, berhadapan langsung dengan Lingga yang kini masih menatapi kekuatan barunya itu sambil bersandar di bawah pohon, bersebrangan langsung dengan posisi bangku taman yang sedang Grilya duduki.

“Duri ini, akan menghujani siapapun yang mencoba melepaskan topeng dari tubuhnya.” Lingga menatap duri itu y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status