Share

Pamit Lebih Awal (13B)

"Emangnya kamu kelas berapa?" tanyaku pada Epan.

"Udah lulus SMA dua bulan lalu," jawabnya lalu berdeham. 

Agar perjalanan kami tak terasa sepi, aku mengajak bicara kedua orang ini termasuk menanyakan perihal keakraban mereka sebagai saudara. Ternyata, Epan memang sudah sangat dekat dengan Angel juga kembarannya sejak dia masih balita. 

"Tapi paling deket sama Teh Njel, sih. Iya, kan?" Perempuan itu mengangguk kecil. 

Percakapan berakhir ketika telah sampai di kebun cengkeh yang lebat ini. Udara di sini lebih dingin sebab cahaya matahari agak terhalang rimbunnya pohon. Sebenarnya tidak hanya ada pohon bernama ilmiah syzigium aromaticum saja, tapi tanaman lain seperti mangga yang berbuah lebat, cabe rawit, tomat juga semak-semak. 

Kami istirahat sejenak, jalur setapak yang berkelok dan menanjak tadi lumayan menguras keringat. Beruntung, aku membekal sebotol air dingin begitu juga dengan Epan, cuma miliknya air teh. Gadis ber

Yoshifa

Maaf banget kemarin gak update, jujur aku lagi nggak mood liat draft 😭😭makasih udah mau nunggu dan baca kelanjutan cerita ini. Sebagai gantinya, aku bakal update dari Kamis-Minggu hehe. Terima cash 😗😗

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status