Pagi ini baik Sean maupun Jerome mendapat pesan dari Zain bahwa ayah mereka telah dibebaskan dari penjara. Patricia pun nampak amat bahagia, dia juga telah mengetahui dari ayahnya bahwa suaminya telah dibebaskan.Zain dengan otak mafianya telah menemukan akar permasalahan, dan bisa memberikan bukti-bukti bahwa William tidak bersalah sehingga pihak kepolisian tidak memiliki alasan kuat untuk menahanya.“Sean, apa kau sudah menerima pesan dari kakekmu?” Patricia yang berpapasan dengan Sean di depan pintu kamarnya, melirik ke kiri dan kananya, khawatir kalau Liliana ada di sekitar mereka dan mendengar percakapanya.“Sudah mom, pagi ini aku dan Jerome akan menjemput dad”“Tidak perlu Sean, kakekmu sudah menjemputnya, dan sekarang mereka berada di markas”Sean mengerutkan dahinya, dia berpikir jika setelah bebas dari penjara William lebih memilih mengunjungi markas dahulu, itu artinya ada sesuatu yang telah mereka temukan dan diamankan di markas.Tak lama Sean sudah mengajak Jerome untuk m
Tiba di rumah sakit, Sarah menemani Aleeka melakukan pemeriksaan kehamilan, dia duduk disisi Aleeka yang terbaring dan menatap pada layar monitor.Tak banyak yang dimengerti Sarah tentang semua yang dikatakan dokter pada Aleeka, dan Sarah pun merasa tak perlu mencari tau, karena Jerome memerintahkanya untuk tidak melaporkan hasil pemeriksaan kehamilan Aleeka.Selesai dengan pemeriksaan rutin kehamilanya, Aleeka dan Sarah pun kembali ke rumah.“Sarah, ayo ikut ke kamarku, aku akan menunjukan padamu hasil printout bayiku dari bulan lalu” ucap Aleeka saat mereka sudah tiba di rumah.Sarah pun mengikuti Aleeka, masuk kedalam kamarnya.“Ini, lihatlah Sarah, perhatikan gambar kepala bayi didalamnya, kau lihat ada perbedaan kan?”“Ah.. kau benar nona, yang baru di print ini terlihat lebih besar”“Nah sekarang kau sudah tau bedanya kan?”“Benar nona, pengetahuan saya jadi bertambah, apakah saya boleh memotret kedua hasil printout ini nona?”“Iya, tentu saja Sarah, kau boleh memotretnya menggu
Aqeela senang saat dia mendapatkan seseorang yang akan membantunya mewujudkan keinginanya untuk masuk menjadi anggota keluarga Genaaro. Setelah dia kecewa pada ibunya, dia memang telah berusaha untuk menggunakan otak dan kemampuanya sendiri untuk mencapai apa yang dia idamkan. Dan kini dia telah berhasil mendapatkan seseorang yang akan menyokongnya dari belakang.“Aleeka, kau akan tau akibatnya jika berani mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku, bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk tidak menggoda Sean? Tetapi kau malah dengan lancangnya membuat membuat dirimu hamil anak Sean” Aqeela tersenyum sinis membayangkan bagaimana dirinya akan membuat Aleeka menderita. Saat ini dia tengah duduk sendirian di ruang makan, dia menikmati sarapanya seorang diri, karena Gibran masih tidur sedangkan Adi sudah pergi entah kemana setelah berbicara dengan Aqeela tadi.“Sialan kau Aleeka, lihat saja.. aku tidak akan membiarkanmu melahirkan keturunan Sean!” dengan geram Aqeela melemparkan gelas
Dengan memanfaatkan kelengahan Sean, yang masih sibuk mengurusi permasalahan di perusahaan dan juga sibuk mengurus ayahnya serta tunanganya, juga berkat kecerdikanya, Adi Yudhistira berhasil membawa Nancy ke Jakarta.Adi menyembunyikan Nancy disebuah villa diluar kota, dengan menugaskan seorang dokter untuk mendampingi wanita yang menderita kanker itu.Sementara Gibran yang mengetahui bahwa ayahnya membantu Aqeela untuk kabur darinya, kini semakin membenci ayah kandungnya itu.Bagi Gibran, ayahnya adalah penyebab kematian sang ibu. Semasa hidupnya ibu Gibran selalu menelan kekecewaan karena diabaikan oleh suaminya yang masih tergila-gila pada cinta masa lalunya. Pernikahan kedua orangtua Gibran sendiri adalah sebuah perjodohan yang dilakukan oleh kakek dna nenek Gibran dari ekdua belah pihak, baik ayah maupun ibunya.Jadi sebenarnya Adi menikahi ibunya Gibran dengan keterpaksaan, karena didesak oleh kedua orangtuanya, sedangkan ibu Gibran sendiri telah jatuh cinta pada Adi.Gibran sed
“Sarah, apa kau tau dimana kita bisa mendapatkan ayam bumbu rujak? Atau apa kau bisa memasaknya?”Daniel yang kebingungan memenuhi keinginan ngidam Aleeka pun melimpahkanya pada Sarah.“Sepertinya itu makanan khas Indonesia tuan, saya akan coba mencari resepnya di y**tube”“Itu akan memakan waktu lama Daniel, aku maunya sekarang, mengapa kau tidak membelinya saja?” Aleeka mulai merengek dan tau mau menunggu.“Tapi dimana aku bisa mendapatkan makanan yang kau inginkan itu Aleeka?” Daniel mulai memijit pelipisnya.“Tanya Sarah saja, siapa tau dia mengetahuinya”Daniel pun memalingkan wajahnya, menatap kearah Sarah.“Ah.. iya, saya akan coba mencari restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia itu tuan, tunggu sebentar” Sarah merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponsel miliknya, dia pun dengan cepat mencari dimana mereka bisa mendapatkan makanan yang diinginkan Aleeka melalui internet.Setelah menemukan apa yang dicari, Sarah pun menuliskan alamat restoran tersebut dan memberikany
Jakarta...Disebuah hunian mewah, disalah satu rumah. Adi tersenyum bahagia.“Bos, target sedang dibawa kesini”“Kerja bagus Toni, aku tau aku selalu bisa mengandalkanmu, bila sudah sampai bawa dia ke villa, biarkan dia reunian dengan ibu asuhnya”“Siap bos”“Dan bagaimana dengan wanita pesakitan itu?”“Dia masih belum menyadari bahwa dia berada ditangan kita”“Bagus, biarkan seperti itu, biar dia menganggap Sean masih mengurusnya, sekarang kau boleh pergi”“Baik bos”Adi tertawa setelah anak buahnya yang bernama Toni itu pergi. Setelah menempatkan Nancy di villanya, Adi memang menyadap ponsel milik wanita itu. dan ketika Aleeka menelponya, Adi mendengarkan seluruh percakapan mereka, dia pun langsung tau dimana Aleeka berada.“Untung saja gadis itu bersembunyi di negara yang amat kukenal, jadi dengan mudah aku bisa langsung melacaknya” gumam Adi.Adi Yudhistira, seorang pria berdarah campuran, ayahnya adalah pria asal Indonesia sedangkan ibunya berasal dari New Zealand. Sejak kecil Ad
“Apa hubunganmu dengan ayahku?” tanya Gibran setelah dia duduk dan berbicara santai dengan Nancy.“Siapa ayahmu?”“Kau tidak mengenalnya? Bisa ceritakan bagaimana kau berada disini?”“Anak buah Sean yang membawaku, awalnya dia membawaku ke Jerman, disana aku ditempatkan dirumah sakit untuk pengobatan kanker yang kuderita, lalu kemudian dipindahkan kesini”“Sean?” Gibran memicingkan matanya, dia merasa heran dan bingung menarik garis penghubung dari semua ini.“Iya, kupikir Sean orangnya kejam, tapi ternyata dia orang baik”“Tapi mengapa Sean menempatkanmu di villa milik ayahku?”“Aku tidak tau siapa pemilik villa ini”“Baiklah, aku akan mencari tau lebih lanjut tentang hal ini, dan bagaimana dengan putrimu? Apakah dia tau bahwa kau sekarang berada di Indonesia?”“Putriku? Ah.. apa yang kau maksud Aleeka? Dia baru saja menelponku tadi pagi, sebenarnya dia bukan putriku, aku hanya mengasuh dan mengurusnya semenjak dia bayi, aku sangat merindukanya, kau tau... Aleeka gadis yang baik, se
“Dad, aku punya berita bagus untuk kita semua”Jerome membuka percakapan saat mereka sedang makan malam, ada Chelsea dan Liliana juga disana.“Berita apa Kak Jerome? Aku tidak sabar mendengarnya kalau ini berita bagus” Chelsea yang paling antusias untuk mendengarkan kabar yang dibawa Jerome.“Jadi.. Sean sudah menemukan Aleeka kembali, dia juga sudah membawanya pulang ke rumah”“Wah.. ini berita bagus nak, mom tidak sabar ingin menanyakan hal ini langsung pada kakakmu, aku akan menelponya sekarang”Tanpa menunda waktu Patricia langsung menghubungi putra sulungnya di Jakarta untuk mengkonfirmasi kabar dari Jerome.“Sean..”Patricia menatap wajah putranya dari layar ponsel, dia melakukan video call.“Mom, bagaimana kabar kalian semua disana, aku merindukan kalian” Sean tersenyum bahagia melihat keluarganya sedang berkumpul.“Kami disini dalam keadaan baik Sean, Jerome bilang kau sudah menemukan tunanganmu kembali, apakah itu benar?” William yang duduk di dekat istrinya ikut bertanya pa