Share

MATI SATU TUMBUH SERIBU.

Mereka tertunduk lesu mengingat janji manis Unang. Selama tiga bulan belakangan terakhir ini mereka belum mendapatkan bayaran. Mereka takut berkata jujur di hadapan Unang.

Unang pun menatap mereka tajam seperti pisau yang akan menghujam ke jantung masing-masing. Davey menoleh sambil menatap Unang kembali. Davey tidak habis pikir dengan Unang. Bukankah uang yang diberikan oleh Wiryo itu untuk membayar semua anak buahnya sudah bekerja keras?

"Katakan dengan jujur. Atau kalian akan mati di tangan kedua calon istriku," desak Davey.

Salah satu dari mereka akhirnya maju. Ia adalah pria yang bernasib sial. Yang lebih parahnya lagi ia belum mendapatkan bayaran sama sekali selama menjadi anak buah Unang.

"Kami memang belum dibayar sama sekali Tuan Davey," ucap pria itu.

"Ricky! Apa yang kamu katakan! Apakah kamu mau menusukku dari belakang?" tanya Unang yang meledakkan emosinya.

Luna tertawa mendengar Unang marah. Baginya Davey sudah menang menghadapi kasus ini. Ia yakin setiap masalah t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status