Share

Kamu Sudah Pantas Menjadi Pemain Sinetron!

Telanan ludah kegetiran memang seolah mewakili perasaan yang harus bersiap-siap menerima hal apa pun, kendati itu sangat menyakitkan.

~Andai saja bisa mengulang waktu, aku tidak ingin menikah terlalu cepat hingga aku terpeleset di dalamnya~

Penyesalan Angel sambil mengelus halus perutnya. Sesalan selalu dan akan datang belakangan, kenyamanan ibunda Nizam bukanlah jaminan hidupnya bahagia. Terlebih panasnya pintu neraka sudah dirasakannya.

"Jadi kamu tahu 'kan kita menikah hanya demi untuk keluarga kita. Kamu yang merangsang aku malam itu adalah langkah paling salah. Artinya kita belajar dari kesalahan kita. Aku tak akan pernah mencintaimu." Penuturan Nizam terdengar pahit di kuping Angel. Dan itu lebih baik diketahui sekarang daripada berekspektasi kebahagian di balik kepalsuan.

Sakit hati sudah dirasakan Angel. Dia tidak menjawab sepatah kata pun. Dia pun beranjak dari duduk keterpakuannya. Kemudian berjalan ke arah pintu lemari. "Tapi bulan madu kita masih akan dilaksanakan 'kan?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status