Share

Bab 41C

Ucapan Hana terjeda, hatinya terasa ngilu ketika akhirnya menyadari kalau dia akan menelan ludah sendiri yang telah dibuang ke lantai. Dia pernah berkata pada Mahendra kalau tak akan pernah memberitahukan Kai soal keberadaan papanya. Lantaran baginya, papa Kai sudah lama mati dan berjanji tidak akan mengungkit namanya lagi.

Namun, siapa sangka setelah terbujuk, dia pun mulai membuka hati dan legowo membiarkan Kai tahu siapa penabur benih di rahim dan melahirkannya.

Helaan napas Mahendra pun terdengar samar-samar. Tak ingin mengambil alih berbicara, dia yakin Hana tahu bagaimana cara menghadapi putranya. Memilih diam, itu langkah yang paling tepat, menurutnya.

Membuang napas pelan, Hana memejamkan mata. Lalu, butuh beberapa detik akhirnya dia membesarkan hati untuk melanjutkan kalimat yang terjeda.

"Mama tidak akan mencuri kebahagiaanmu demi mempertahankan ego Mama."

Kai mangut meski tak mengerti kalimat itu lalu melempar pandangan ke Mahe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asnidar Ummu Syifa
jika mementingkan Ego sy lebih suka bila Hana sama dr Arsen, tapi takutnya tdk ada restu dari orang tua Arsenio
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status