Suara langkah kaki terdengar di sepanjang rumah sakit. Beberapa menit lalu Earth menerima kabar dari ibunya bahwa Jessy akan segera melahirkan.
Earth yang sedang dalam rapat penting terpaksa harus menunda rapat itu. Ia tidak ingin melewatkan proses persalinan istrinya.
Sampai ruang bersalin, Earth segera menghampiri Jessy. “Sayang, aku di sini.” Earth segera menggenggam tangan Jessy.
Jessy yang tadi merasa gelisah kini menjadi tenang ketika suaminya datang menemaninya di sana. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini membuat ia kesulitan tersenyum, tapi setelah ada Earth ia merasa jauh lebih baik.
Rasa sakit kini datang lebih sering, Jessy dibuat meringis karenanya. Keringat dingin muncul di pori-pori kulitnya.
Dokter yang bertanggung jawab untuk menangani proses persalinan Jessy memeriksa beberapa kali. Beberapa menit lalu Jessy baru bukaan 5.
Jessy merasakan sesuatu yang meledak di dalam perutnya. Rasa sakit yang luar biasa datang b
Hari ini merupakan hari ulang tahun pernikahan Jessy yang ke empat tahun. Ia dan Earth menitipkan Alle pada Kayonna untuk merayakan perayaan ulang tahun mereka berdua saja.Earth selalu memberikan Jessy hadiah ketika ulang tahun pernikahan mereka tiba, dan hari ini Earth menghadiahkan sebuah pulau pribadi untuk Jessy.Tak ada kata berlebihan bagi Earth untuk menyenangkan hati istrinya, meski Jessy sendiri tidak pernah meminta apapun pada Earth.Dan malam ini Jessy juga memiliki hadiah untuk Earth. Ia akan menyerahkannya nanti setelah mereka selesai makan malam.Suasana di atas kapal pesiar itu benar-benar tenang. Jessy menyukai kedamaian yang saat ini tercipta. Suara musik klasisk menemani makan malam mereka, membuat suasana semakin romantis.Makan malam usai. Earth meminta tangan Jessy, ia ingin berdansa dengan istri yang amat sangat ia cintai itu.Jessy meraih uluran tangan Earth. Ia berdiri dari tempat duduknya dan melangkah menuju ke tem
Angin malam menembus kulit Jessy yang sudah mengenakan mantel tebal. London di malam hari pada musim salju memang sangat dingin, dan Jessy masih saja keluar dari kediamannya meski ia tahu suhu di luar rumah bisa membuatnya membeku.Jessy sedang kebingungan dan sedih. Ia membutuhkan uang yang sangat banyak untuk biaya operasi ibunya, tetapi ia tidak memiliki uang itu. Jangankan untuk operasi sang ibu, untuk makan saja ia sudah kesulitan. Jessy tidak memiliki tempat untuk meminjam uang.Air mata Jessy meluncur. Ia tidak ingin kehilangan satu-satunya keluarga yang ia miliki. Ibunya adalah segalanya yang Jessy miliki di dunia ini.Jessy berjongkok di tanah yang ia pijaki. Memeluk lututnya sendiri dengan bahu yang bergetar karena tangis. Jika saja keluarganya tidak membuang ia dan ibunya ma
Dua pria berbeda generasi sedang saling bertatapan. Satu dengan tatapan tegas dan satu dengan tatapan tak suka. Mereka adalah sepasang kakek dan cucu dari keluarga Caldwell. Max Caldwell dan cucunya Earth Caldwell."Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak akan menikahi putri dari keluarga McKell itu," tekan Earth jengah. Ini adalah kesekian kalinya sang kakek memintanya untuk menikah dengan wanita yang tidak ia sukai. Earth cukup mengenal nama Aurora McKell si model terkenal yang masuk dalam top model dunia. Namun, Earth tidak tertarik sama sekali pada Aurora karena ia sudah memiliki pilihan sendiri. Pilihan yang tidak mungkin ia bawa ke keluarga Caldwell karena status kekasihnya yang merupakan seorang janda."Sampai kapan kau akan menolak menikah, huh? Usiamu sudah 28 tahun, Earth. Kau cucu tertua di keluarga ini dan sudah seharusnya kau
"Saya sudah mengirimkan data yang Anda inginkan, Pak." Seseorang menghubungi Malvis yang saat ini tengah memperhatikan Jessy yang melangkah putus asa di jalanan.Malvis memutuskan sambungan telepon yang baru saja ia terima. Pria itu segera membuka surelnya. Memeriksa data yang baru saja dikirimkan oleh orangnya.Iris coklat terang Malvis memindai data di ponselnya. Membaca baris demi baris, kata demi kata. Senyum Malvis mengembang, ternyata tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan wanita yang cocok dijadikan istri kontrak sang sahabat.Malvis menghentikan mobil sport miliknya. Ia mendekat ke arah Jessy yang kini sedang duduk di bangku taman dengan kedua tangan menangkup wajahnya yang basah."Aku bisa membantumu." Suara Malvis me
Jessy menyadari sesuatu ketika ia sudah berada di dalam mobil Malvis. Ia tidak tahu siapa nama dewa penolongnya. Mendengar jutaan Dollar membuat Jessy lupa untuk menanyakan hal penting itu."Ehm, Tuan Malvis, aku lupa bertanya tentang siapa nama bosmu." Jessy menatap Malvis polos."Kau tidak kenal siapa dia?" tanya Malvis tidak percaya.Jessy menggelengkan kepalanya. "Aku tidak asing dengan wajahnya. Entah di mana aku melihatnya. Sama seperti kau, aku juga tidak asing dengan wajahmu. Akan tetapi, aku tidak begitu tahu siapa kalian."Malvis tidak tahu apa saja yang Jessy lakukan selama hidupnya hingga tidak mengenal sosok Earth Caldwell. Terlebih Jessy bekerja di salah satu toserba milik Earth.
Seperti ucapan Malvis, pria itu menjemput Jessy di jam yang sudah dijanjikannya. Dan Jessy, wanita itu sudah siap dengan pakaian terbaik yang ia miliki. Jessy mengenakan pakaian rapi dan sopan, wajahnya ia rias dengan alat make up-nya yang seadanya. Rambutnya tertata rapi. Ia seperti seorang pelamar kerja yang hendak melakukan wawancara di sebuah perusahaan.Wajah Jessy yang tegang membuat Malvis tergelitik ingin bicara. Jessy hanya akan bertemu pengacara, bukan malaikat maut atau sejenisnya."Santai, Jess. Kau tidak perlu setegang ini." Malvis akhirnya bicara.Jessy menoleh ke arah Malvis yang sedang menyetir. "Apakah sangat terlihat?" tanyanya polos."Ya. Bahkan tertulis jelas di jidatmu."
Udara dingin melingkupi Jessy. Wanita yang mengenakan dress panjang berwarna putih itu terlihat gugup. Saat ini ia tengah berhadapan dengan Max Caldwell, kakek Earth. Kemarin Jessy dihubungi oleh Earth bahwa malam ini kakek Earth ingin bertemu dengan Jessy. Apa yang Jessy rasakan saat ini lebih menegangkan dari menunggu ibunya di operasi.Tatapan menilai Max semakin membuat Jessy takut. Apa semua orang berkuasa auranya seperti ini? Selalu mengintimidasi. Jessy merasa sangat kecil sekarang. Bagaimana jika kakek Earth tidak setuju ia memasuki keluarga Caldwell? Akankah ia harus mengembalikan uang yang sudah ia terima? Ia sudah menggunakan 50.000 dollar untuk membayar biaya operasi ibunya, ditambah lagi beberapa ribu dollar untuk biaya perawatan selama di rumah sakit. Jessy meremas jemarinya. Bagaimana cara ia mengembalikan uang itu?
Hanya dengan membawa tas berukuran kecil, Jessy kini sudah pindah ke kediaman mewah Earth. Mulai hari ini ia akan tinggal di tempat itu meninggalkan kontrakan yang sudah ia tempati bertahun-tahun lamanya.Kedatangannya telah dinanti oleh kepala pelayan Earth. Wanita itu mendekati Jessy dan memperkenalkan dirinya."Saya adalah Clara, kepala pelayan di kediaman ini. Mulai hari ini saya akan membantu Nyonya Muda untuk mempelajari semua tentang keluarga Caldwell." Wanita berusia di penghujung 30-an itu bicara dengan sopan. Wajahnya terlihat datar, tidak ada senyum atau keramahan yang ditunjukan oleh Clara. Ia bukan tidak menyukai Jessy, tapi memang seperti itulah dirinya."Ya. Aku Jessy. Aku akan membutuhkan banyak bimbinganmu." Jessy membalas tak kalah sopan."Biar saya bawakan." Clara melirik ke tas Jessy."Tidak perlu, terima kasih," tolak Jessy."Saya akan menunjukan kamar Anda, mari ikuti saya." "Baik."Jessy mengikuti Clara,