Pria misterius tersebut langsung melindungi dirinya dan berupaya menahan serangan Kenta yang mulai handal memainkan Dual Flute-nya. Karena pria misterius tersebut hanya mempunyai satu buah belati saja, setelah diserang secara terus menerus untuk beberapa lama, salah satu Dual Flute milik Kenta berhasil melukai lengan pria misterius itu, lalu terlihat darah segar mulai mengalir dari luka di lengannya tersebut. Mereka lalu terdiam sebentar, menghentikan semua serangan. Pria misterius tersebut langsung memegang lengannya yang terluka, dengan merintih sedikit kesakitan, karena Dual Flute milik Kenta memang tajam sekali di setiap ujungnya. Namun, pria misterius tersebut rupanya masih memiliki tenaga, ia lalu berkata, "Kau berpikir bahwa kau sudah pintar? Kau adalah penyebab semua kekacauan ini, Kenta. Sebaiknya kau menyerah. Ikutlah denganku. Lupakan saja pernikahan ini dan Higiri. Kau akan menyebabkan kekacauan yang lebih besar daripada ini di kemudian hari!”Kenta sangat kesal mendengar
Setelah Fortress Protect tersebut sudah terlihat mengelilingi seluruh wilayah suku Harmoni secara menyeluruh, Kenta lalu berhenti. Kedua lengannya sangat lemas, lalu terjatuh begitu saja ke atas tanah. Kenta tersenyum, lalu menatap X sambil berbisik, "Aku penyebab masalahnya. Aku tidak mau membuat kalian menangis dan menderita lagi. Aku ingin, dan akan mencoba melindungi semuanya, dan tidak ingin Higiri ataupun paman-paman sekalian menjadi korban selanjutnya. Mereka mengincar energiku saja, itu saja. Kalian tidak perlu repot-repot menjagaku."Fortress Protect yang dibuat Kenta, terlihat semakin melebar ke seluruh penjuru wilayah suku Harmoni sampai suku tersebut tertutup seluruhnya dengan cahaya putih-biru terang. Kenta lalu memiringkan badannya, terlihat darah semakin banyak keluar dari luka di bawah perut kirinya, serta Kenta mulai muntah darah. Melihat itu, X mulai menangis keras sambil berteriak, "Kenta, kau sudah gila! Kenta! Bertahan! Aku akan membawamu kembali ke istana suku S
Higiri menatap Kenta, lalu dengan penuh rasa bingung, ia menjawab, “Aku sendiri tidak tahu, cahaya tadi, iya, cahaya tadi yang kemungkinan besar mengembalikan Kenta seperti sedia kala, namun selebihnya, aku tidak tahu. Ah, bukan hal ini yang sekarang seharusnya menjadi perhatian kita. X! Kemana X berada!”Tidak bisa menjawab, mereka berempat justru hanya bisa menggelengkan kepala saja. Kenta sendiri, yang terlihat masih lemah, lalu melepaskan pelukan Higiri, dan duduk di sebelahnya, lalu berucap, "Aku sangat senang melihat paman-paman sekalian sangat sehat!" seru Kenta. Higiri tersenyum melihat Kenta akhirnya bisa kembali seperti sedia kala, bagaikan keajaiban. Bukankah seharusnya Kenta tadi sudah tidak ada? Ia sudah menjadi debu halus, kan? Namun, Higiri tidak sempat berpikir seperti itu. Ia langsung memeluk erat Kenta dan berujar, "Kenta aku sangat minta maaf, kau yang harus menanggung semua penderitaan ini, setelah menikahiku. Aku sama sekali tidak tahu bahwa Ichigo adalah prajur
Higiri lalu membungkuk hingga kepalanya menyentuh lantai. Ia memberi hormat terakhir kepada kedua orangtuanya. Di dalam kamarnya, Kenta yang terbaring lemah, sedang terlihat ditemani oleh keempat pamannya yang sedang duduk-duduk sambil berbincang satu sama lain. Setelah menghela nafas panjang, Kenta berujar, "Paman X sepertinya sangat marah kepadaku, aku rasa ia tidak akan mau kembali bersamaku."Nozomi tertawa kecil mendengarnya, lalu membalas, "Tidak mungkin. X sangat menyayangimu. Ia hanya sedih sekali dan tidak kuat melihatmu menanggung beban yang kelewat besar ini." Ahr juga berucap, "Ya, seharusnya kita berempat, bisa terbangun terlebih dahulu sebelum kekacauan tersebut terjadi, sehingga tidak perlu ada drama seperti ini."Kenta hanya tertawa kecil mendengar keduanya yang berusaha menghiburnya. Higiri tiba-tiba masuk ke dalam kamar, lalu menghampiri mereka semua, dan duduk di atas ranjang, di samping Kenta, sambil berucap, "Ardee sudah memintaku melaksanakan penobatan raja dan
Nozomi yang dari tadi melihat Kenta tiba-tiba berubah tatapan matanya, berpikir bahwa Kenta hanya memusatkan energinya, justru mulai khawatir ketika Kenta terlihat sangat fokus serta semakin agresif serangannya, lalu ia menyadari bahwa rambut Kenta sudah berubah warna, serta seluruh serangan yang dilancarkan Kenta kepada Higiri, semuanya adalah serangan mematikan, terlebih lagi, Kenta tiba-tiba terlihat terlalu mahir mengendalikan senjatanya. Kali ini Nozomi langsung berdiri dari duduknya, dan langsung berusaha melerai mereka berdua sambil berteriak, "Kenta, Kenta! Sadar!!! Kenta! Itu suamimu, Kenta, hei!!!"Kenta lalu menatap Nozomi dengan tatapan tajam, kali ini, Nozomi sendiri yang justru sekarang menjadi targetnya. Kenta mulai berlari, dan melancarkan serangannya ke arah Nozomi, kali ini, tentu Nozomi harus mengeluarkan senjatanya, seruling panjang berwarna abu-abu. Higiri yang melihatnya, juga berteriak, "Kenta! Sadarlah! Kenta! Kita sedang tidak dalam perang, ini sebuah latiha
Setelah beberapa saat, ia akhirnya menjawab, “Kau benar, kekuatan darah campuran pada dirinya, justru akan berubah menjadi sangat berbahaya, karena semua serangan yang akan ia gunakan, adalah serangan untuk membunuh, serangan mematikan. Dan jika ia berhasil membuat luka fatal pada dirimu kau tidak akan punya waktu berbicara sama sekali. Senjata apapun yang ia gunakan dalam kondisi itu, akan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Berbeda seperti senjata yang kita gunakan yang mungkin hanya mampu melukai lawan saja, dan, berbeda dengan kematian yang selama itu kita saksikan. Kau, dalam akan sekejap akan langsung menghilang tertiup angin, menjadi debu cahaya, tanpa ada waktu untuk bisa berkata-kata. Dalam sekejap!"Nozomi sangat terkejut mendengarnya, lalu berkata, "Aku tidak menyangka, kita sudah membesarkan sesuatu yang berbahaya! X, aku tidak yakin Kenta bisa mengontrol energi sebanyak itu dalam dirinya, ia bisa saja dijadikan alat pembunuh massal jika suku Bass menangkapnya, ya ampun!
X membelai lagi kepala Kenta dengan lembut, lalu berbisik, "Tidak, tidak, kau jangan takut akan kekuatanmu, kau harus percaya dan jangan takut. Kami percaya kepadamu, sangat percaya, bahwa kau bisa menyelamatkan Dunia Musik ini dari perang akibat keserakahan suku Bass! Namun, tetap kau harus ingat, kekuatan dalam dirimu akan memberikan energi ganda yang terfokus, pada senjata apapun yang kau gunakan. Aku hanya berharap kau bisa mengendalikannya, tanpa harus takut kekuatan mematikan itu muncul kembali."Kenta lalu terdiam mendengar kata-kata X, lalu berucap, "Paman, terima kasih, kalian semua sudah percaya kepadaku. Aku akan berusaha menggunakan kekuatan ini sebaik-baiknya demi Dunia Musik."Mendengar itu, X tersenyum, lalu ia berdiri, dan mengucap pamit, "Kalau begitu, aku akan kembali, Kenta, jaga dirimu."Lalu ia beranjak pergi meninggalkan Kenta. Setelah kepergian X, Kenta yang sudah sendirian, lalu memulai lagi latihannya. Nampak suasana istana suku Harmoni mulai sepi, satu per sa
Kaito lalu mengangguk dan membalas, "Ah begitu. Aku lihat kau cepat sekali sudah menikah, kapan? Lihat, bahkan aku saja semakin hitam karena matahari di sini dan cuaca yang panas, mana ada gadis yang mau denganku, haha! Ah, iya, lalu, bagaimana dengan Ichigo? Bukankah kalian waktu itu pacaran?”Kali ini, Higiri mengubah wajahnya menjadi serius, lalu membalas Kaito, "Aku tidak ingin membicarakannya."Kaito sadar bahwa ucapannya kurang enak di dengar, karena Kenta berada di sebelah Higiri, ia lalu berucap, "Ah iya maaf, maaf, kalau begitu aku akan kembali ke depan, di sana. Panggil saja kalau kau butuh! Dah!"Kaito lalu berdiri, namun, Higiri tidak sengaja melihat lengan Kaito, ada sebuah luka bekas sayatan benda tajam yang agak panjang. Ia lalu teringat pria misterius yang menyerangnya di pantai waktu itu, yang berhasil ia lukai di bagian lengannya, terlihat sama persis seperti luka yang terdapat di lengan Kaito.Lalu tiba-tiba Higiri mendekati Kaito dan bertanya, "Kaito, dari mana kau