Share

39. Keras Kepala

"Sayang!" 

Mereka berempat melerai pelukannya, menoleh ke arah pintu yang terdapat Papa Afnan dan Abang Justin dengan napas naik turun. Tidak lupa juga di wajah keduanya tersirat kepanikan. Tadi sewaktu berunding di ruang kerja, Papa Afnan tidak sengaja melihat cctv yang memperlihatkan Diva menangis histeris, alhasil mereka berlari kencang untuk melihat keadaan Diva. Mereka khawatir dan takut terjadi sesuatu dengan putri kesayangan keluarga purnama itu.

"Sayang," panggil Papa Afnan berjalan mendekati Diva yang masih sesenggukan.

Diva tidak menjawab melainkan langsung memeluk tubuh kekar sang Papa, super heronya. Dia selalu merasa aman dan nyaman jika berada di dekapan keluarganya. 

"Cup cup, jangan nangis terus nanti sesak," ucap Papa Afnan mengelus punggung Diva lembut.

Brak!

"Diva kenapa?" tanya Mama Githa panik yang memasuki kamar dengan membanting pintu.

"Ma, kaget tahu." 

Mama Githa tidak mempedulikan ucapan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status