Share

AIDEN (Menikah dengan Sepupu)
AIDEN (Menikah dengan Sepupu)
Penulis: Mommy_Ar

Bab 1

Aiden Pranata 35 tahun, cucu pertama di keluarga Pranata. Memiliki ibu tiri yang sangat menyayangi nya, beberapa tahun kemudian ia memiliki seorang adik perempuan yang sangat cantik bernama Caramel. Di umur yang sudah sangat matang, ia masih bangga dengan status jomblo nya. Bukan tanpa alasan ia menyandang status itu, setiap kali ia memiliki kekasih selalu saja tidak bertahan lama. Kedua adiknya selalu saja mengganggu hubungan nya hingga membuat gadis gadis itu lelah dan memilih putus.

šŸšŸšŸ

Fellicia Grace Sebastian, anak dari kakak nya ibu sambung Aiden. Sepupu sekaligus sahabat bagi adik Aiden. Sedari kecil mereka sudah sangat akrab dan dekat, bahkan tak sungkan Felly ikut tidur bersama Aiden dan Caramel.

Aiden memang memiliki rasa kepada sepupu cilik nya itu sejak masih kecil, namun ia berusaha menepis nya karena Felly adalah pacar adik sepupu nya dari sang ayah (baca JAVIER biar tau).

Sejak Javier menikah dengan gadis lain, yang membuat hati Felly terpuruk dan hancur. Aiden berusaha untuk menenangkan Felly dan menghiburnya, hingga kembali menumbuhkan perasaan yang dulu sempat ia kubur.

Aiden sangat marah kepada Javier karena sudah menyakiti hati Felly. 10 tahun menjalin hubungan bersama, Aiden mengira bahwa  mereka akan berjodoh dan bahagia. Tapi ternyata Aiden salah besar. Kenyataannya Javier malah menyakiti Felly. 

Selama beberapa bulan ia sudah berusaha menghibur dan mencoba membantu Felly agar bisa melupakan Javier, namun ternyata masih begitu sulit untuk Felly melupakan Javier.

Hingga hari ini saat ia berada di kantor, tiba tiba ia mendapatkan telfon dari sang Mami bahwa Felly tengah berada di rumah sakit. Aiden pun langsung pergi meninggalkan meeting dan segera menuju rumah sakit.

Brakk!

Aiden mendorong pintu dengan kasar, napasnya masih memburu, dan ia langsung menghampiri Felly yang kini tengah terbaring lemah di atas brangkar dengan selang infus dan pergelangan tangan yang di perban.

"Tante, kenapa dengan Felly?" tanya Aiden dengan begitu panik.

"Tadi Vier datang ke rumah dan mereka bertengkar," ucap Leona yang tak lain adalah ibu kandung Felly dengan begitu lirih.

Hati nya selalu merasa begitu sakit dan perih setiap kali melihat keterpurukan putri semata wayang nya. dulu, ia begitu berharap bahwa Javier bisa menjadi pelabuhan terakhir putri nya. laki laki itu begitu baik, perhatian dan sangat mencintai putri nya.

Tapi,.. kini semuanya berubah. memang benar, Manusia hanya bisa berharap dan merencanakan sesuatu. tapi semuanya kembali lagi kepada Takdir. nyatanya, Javier bukanlah takdir yang di pilihkan Tuhan untuk putri nya.

"Bertengkar? Kenapa? Kenapa Javier datang hanya untuk mengajak Felly bertengkar?" tanya Aiden yang memang belum tau kebenarannya.

"Hiks hiks hiks," Leona tidak sanggup bercerita, ia malah menangis dan Fahmi yang sedang berada di dekatnya pun langsung memeluk istrinya dengan erat.

"Mami?" tanya Aiden kini menatap sang mami Chaca.

"Ayo ikut Mami," Chaca mengajak Aiden untuk berbicara keluar, ia tidak mau bila sampai Felly mendengar dan histeris lagi.

Kini Chaca dan Aiden tengah duduk di sebuah bangku yang berada di taman rumah sakit.

"Ada apa Mi?" tanya Aiden.

"Aiden, apa kamu tau bahwa Felly terlibat dengan kematian Celena?" tanya Chaca pelan.

"Hah? Gak mungkin lah Mi, Felly gak mungkin ngelakuin kejahatan begitu," seru Aiden tak percaya.

"Tadi, Vier datang ke rumah Felly dengan marah marah. Vier juga ada bukti dimana Felly membayar orang yang akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang untuk Celena. Dan juga, setelah acara 7 bulanan waktu itu, Felly menemui Lena di dekat toilet dan mereka terlibat percakapan. Tak berapa lama, Celena pendarahan dan harus melahirkan prematur. Kondisi Celena sangat drop karena penyakit nya. Dan ia harus segera di operasi, namun pendonor menghilang karena Felly. Itulah yang membuat Vier marah dan melabrak Felly.

Felly sangat terpukul, dan depresi. Menurut Mami, Felly sangat tertekan dan sedikit stres, dia tidak bisa berfikir jernih dengan akal sehat nya. Dia terus mengigau sedari tadi karena merasa bersalah dengan Celena. Makanya dia berusaha bunuh diri agar bisa bertemu dengan Celena di akhirat," jelas Chaca panjang lebar membuat Aiden sangat terkejut.

"Aiden, Mami minta tolong sama kamu, hibur Felly, Mami yakin kamu bisa menghibur nya, karena Mami tau kamu dari dulu sangat dekat dengannya jadi mami yakin kamu bisa memberikan nya motivasi." Imbuh Chaca.

"Mami yakin Felly melakukan itu pada Celena?" tanya Aiden kurang percaya.

"Sebenarnya Mami tidak mau percaya dan yakin, tapi bagaimana kalau bukti sudah ada dan Felly sendiri mengakui nya," kata Chaca membuat Aiden menghela napasnya dengan kasar.

"Aiden masuk dulu Mi," ucap Aiden lalu ia masuk ke dalam ruang rawat Felly.

"Kakak," panggil Felly saat ia sadar dan melihat Aiden membuka pintu.

Aiden tak tega melihat mata sayu Felly dan juga suara yang begitu rendah, membuat hatinya sedikit tersayat.

"Aiden, nitip Felly sebentar Om dan Tante akan menemui Dokter," ujar Fahmi sambil menepuk bahu Aiden.

"Iya Om," jawab Aiden lalu ia mendekati Felly.

"Kakak juga benci sama Felly? Hiks hiks kakak juga akan menjauhi Felly? kakak juga gak akan mau dekat Felly lagi hiks hiks," Felly langsung terisak saat melihat Aiden mulai mendudukkan dirinya di kursi samping tempat tidur nya.

"Enggak! Kakak masih akan tetap disini sama kamu, jangan sedih lagi oke," ujar Aiden pelan sambil menggenggam tangan Felly.

"Kakak janji?" ucap Felly.

"Iya, udah jangan nangis lagi. Kamu harus tenang jangan lakukan hal seperti ini lagi oke!" kata Aiden lalu ia memeluk Felly.

"Bagaimana caranya Felly bisa melupakan Vier kak? Bagaimana hiks hiks," 

"Felly ingin melupakan dia, Felly mau pergi hiks hiks dia udah benci smaa Felly. Dia gak mau ketemu Felly lagi, Felly menyesal hiks hiks. Felly mau minta maaf sama Lena, Felly mau ketemu sama Lena hiks hiks,"

"Kenapa Mama malah bawa Felly kesini? Harusnya mama biarin Felly pergi biar Felly bisa ketemu sama Lena dan bisa minta maaf langsung sama Lena hiks hiks." ucap Felly dengan isak tangis nya.

"Jangan gegabah! Ini semua sudah takdir. Memang sudah jalan ceritanya seperti ini, kita jalani saja, jangan banyak berpikir oke. Kakak akan bantu kamu melupakan Vier," kata Aiden mengecup kening Felly dengan lembut.

"Kakak " panggil Felly sambil melepaskan pelukannya dan mengadahkan wajahnya ke atas menatap wajah Aiden.

"Iya," jawab Aiden sambil merapikan rambut Felly ke belakang Telinga agar tak menutupi wajahnya.

"Felly mau menikah biar bisa melupakan Vier," ucap Felly datar.

"Hah!" Aiden terkejut mendengar ucapan Felly. Menikah? Yang benar saja.batin Aiden.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status