Share

Empat Puluh Empat

"Mira, kamu ini kenapa sih, kok malah ceramah begini? Sudah sana, minggir. Ana toh masih istri mas. Hak mas hendak melakukan apa terhadapnya!"

"Tapi bukan gini caranya Mas, aku gak bisa ngebiarin hal seperti ini terjadi di depan mata kepalaku. Aku ini juga perempuan Mas, Mas gak takut aku juga bisa mengalami apa yang Mbak Ana alami akibat kejahatan mas ini. Karma itu selalu ada, Mas. Dan aku gak mau mengalami itu gara-gara, Mas!"

"Ana ...!" teriak Mas Arya bertepatan dengan bunyi ponsel Mira yang berdering kencang yang sepertinya langsung diangkat oleh adik iparku itu.

[Halo, ya Ndre, iya. Mbak Ana ada di sini, di rumah ibu. Cepat, Mbak Ana pingsan!] Seru Mira di telepon.

Mungkin itu telepon dari Andre, adikku. Sebab setahuku mereka memang lumayan saling kenal,menanyakan apa aku ada di rumah ibu karena aku memang sempat memberitahu beliau sebelum pergi, kalau aku hendak menemui Mas Arya di cafe.

Itu sebabnya barangkali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yung
maka nya arya harus pikir dulu sebelum berbuat,main serobot aja terima tuh akibat ulah mu kalau nggak mati aja kau dasar bodo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status