AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (109)"Gimana ini, Ya? Kita fokus jualan gorengan aja lagi ya? Mau gimana lagi? Kerja sama dengan Nining batal! Kita nggak punya pendapatan lain lagi kalau begini!" celetuk Bu Hasnah saat keduanya tiba di rumah kembali.Arya mengangguk lalu menghembuskan nafasnya."Iya, Bu. Mau gimana lagi? Terpaksa lah kita fokus jualan lagi saja sambil menabung biar suatu saat bisa tetap menyewa ruko untuk bikin usaha baru ya, Bu?" jawab Arya."Iya, Ya. Nggak ada jalan lain selain nabung soalnya. Mau pinjam bank keliling buat sewa ruko, nggak mungkin! Mau gadai BPKB motor, paling juga dapat sedikit.""Jadi ya sabar ajalah dulu ya. Nanti sambil jualan kita nabung,. Gitu aja. Semoga suatu saat kita bisa sewa ruko sendiri ya, Ya?""Iya, Bu!""Oh ya, istri kamu gimana sekarang, Ya? Masih jutek juga sama kamu? Dengar dengar kemarin dia mau buka usaha untuk adiknya. Apa nggak bisa kamu minta supaya usaha itu kamu aja yang mengelola, Ya, jangan adiknya?""Kamu kan suaminya.
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (110)Arya tersenyum puas saat melihat hasil masakan yang sukses dia buat sore ini. Ikan saos pedas manis, ayam bakar kecap, tumis kangkung campur petai dan gorengan spesial yang dari tampilannya sungguh menggoda selera.Sore ini sengaja dia memasak untuk Sri. Dia berniat ingin merayu dan meluluhkan kembali hati istrinya itu dengan sikap dan perlakuan lembut yang akan dia tunjukkan nanti, sesuai anjuran ibunya.Dia juga ingin memberikan servis terbaik pada Sri supaya perempuan itu senang dan luluh hatinya. Kalau sudah luluh, tentu saja apa yang dia minta akan dikabulkan oleh istrinya itu, minimal akan dipertimbangkan, seperti untuk mengurus dan mengelola usaha yang katanya hendak dibuka oleh Sri itu.Jika dia bisa merebut kembali hati Sri, tentu saja usaha tersebut tidak akan diserahkan pada adiknya begitu saja melainkan pada dirinya.Sore ini Sri masih belum pulang dari tempat kerjanya. Meski hubungan mereka akhir akhir ini memburuk usai mereka berseli
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (111)"Tunggu, Sri! Apa kamu bilang? Barusan kamu ngurus gugatan perceraian kita ke pengadilan agama? Kenapa, Sri? Apa yang salah sama rumah tangga kita kok kamu bisa mengambil tindakan seperti ini?" tanya Arya pura pura tak mengerti alasan Sri meminta perceraian dengan nada suara gugup, tak menyangka bila istrinya itu ternyata sudah mendaftarkan gugatan perceraian mereka di pengadilan agama.Meski pun dia tak pernah benar benar berniat ingin memperbaiki perkawinan mereka tapi dia juga tak pernah menyangka bila istrinya itu ternyata benar benar menginginkan perpisahan dengannya.Saat ini rasanya dia tak bisa percaya bila dirinya benar benar akan kehilangan Sri dan itu membuat Arya tiba tiba saja didera rasa takut yang amat sangat akan kehilangan istrinya itu.Sri pun tersenyum miris lalu membuka suaranya."Sudahlah, Mas. Nggak usah banyak basa basi lagi. Aku sudah tahu kalau kamu merencanakan sesuatu yang buruk denganku. Makanya aku tak akan pernah memb
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL MAS! (112)Mendengar itu, lagi lagi Arya hanya mampu menelan ludah yang tersekat di tenggorokan dan rasanya begitu pahit ditelan.Tapi dia tak bisa berbuat apa apa saat usai mandi, Sri buru buru mengeluarkan tas pakaiannya lalu satu per satu mulai memasukkan baju bajunya ke dalam tas pakaian besar itu. Di saat itulah Arya benar benar kehabisan akal. Ya, kalau tadinya dia hanya pura pura ingin memperbaiki perkawinan mereka saja karena dia hanya ingin Sri memberinya kesempatan untuk mengelola usaha milik perempuan itu demi mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri dan ibunya, sekarang dia benar benar ketakutan dan cemas membayangkan Sri benar benar akan meninggalkan dirinya seorang diri.Arya tahu dia butuh Sri dan masih merasa menyayangi istrinya itu. Apa daya Sri terlanjur marah dan nekad ingin mengakhiri perkawinan mereka. Sungguh di luar dugaan Arya semula."Sri, tolong jangan pergi! Tolong pertimbangkan sekali lagi keputusan kamu. Please Sri, Mas masih
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (113)"Ya, kamu kenapa? Kok wajah kamu manyun gitu?" tanya Bu Hasnah saat melihat Arya menekuk mukanya saat dia datang."Sri, Bu ... ." Arya menyahut gundah sembari menggantung ucapannya."Sri? Kenapa dia?" Bu Hasnah mengernyitkan keningnya."Dia pergi, Bu. Pergi dari rumah ini ... ." jawab Arya lagi dengan nada lesu."Pergi? Pergi ke mana maksud kamu?" tanya Bu Hasnah tak mengerti."Nggak tahu, Bu. Mungkin ke kontrakan adiknya. Tapi bukan itu yang Arya pikirkan melainkan ... Sri bilang sama Arya tadi kalau dia sedang mengurus perceraian kami, Bu hiks hiks ..." Arya terisak.Bu Hasnah membulatkan bibirnya mendengar perkataan putranya itu, merasa terkejut tak kepalang mendengar jawaban dari Arya yang tidak dia sangka sangka itu."Apa? Sri minta cerai? Kenapa? Apa kalian habis bertengkar? Bukankah sudah ibu bilang supaya kamu pandai pandai merayunya agar dia mau menyerahkan semuanya sama kamu? Kok malah jadinya dia minta cerai sih? Kamu ini gimana sih, Ya
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS (114)"Sri! Keluar kamu!" teriak Bu Hasnah dengan nada keras begitu dia sampai di teras rumah kontrakan yang dihuni adiknya Sri dan sekarang Sri juga kelihatannya berada di rumah itu.Diketuknya daun pintu dengan keras sambil terus memanggil nama menantunya itu.Tak lama daun pintu pun terbuka dan memunculkan sosok Sri yang terlihat heran melihat kedatangan ibu mertuanya itu di depan teras kontrakan tersebut."Bu Hasnah? Ngapain Ibu ke sini?" tanya Sri dengan kening mengernyit.Bu Hasnah menyeringai sinis lalu membuka mulutnya."Nggak usah pura pura lugu kamu, Sri! Kamu apakan anakku heh? Kamu minta cerai dari dia? Iya?""Nggak usah gaya gayaan deh kamu, Sri! Kamu itu harusnya bersyukur ya, Arya itu mau menikah sama kamu dan menjadikan kamu istrinya! Eh, ini bukannya banyak banyak bersyukur, malah katanya kamu barusan minta cerai! Apa iya?""Benar itu, Sri? Kalau bener, apa alasan kamu minta cerai dari anak saya heh? Apa sudah kamu pikirkan masak masak se
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (115)"Apa? Arya jatuh di kamar mandi? Kok bisa? Kamu dari mana tahu?" tanya Bu Hasnah dengan nada kaget dan tak percaya."Tadi Mira ke rumah Ibu, tapi Ibu nggak ada jadi Mira ke kontrakan Mas Arya, eh pas masuk lihat Mas Arya sudah terkapar di kamar mandi. Mira cepat cepat minta ambulans datang terus bawa Mas Arya ke rumah sakit.""Ibu cepat ke sini ya, di rumah sakit umum. Mira takut soalnya Mas Arya belum sadar juga dari tadi, Bu," sahut Mira lagi.Bu Hasnah pun mengiyakan lalu setelah itu buru buru menyetop taksi yang kebetulan lewat dan minta diantarkan menuju rumah sakit yang dikatakan oleh Mira, tanpa menyadari kalau di belakangnya, tanpa diketahui oleh Bu Hasnah, diam diam Sri mendengar pembicaraan antara dirinya dengan Mira di telepon dan mengernyit kaget mendengar berita buruk soal Arya tersebut. Arya pingsan dan tak sadarkan diri karena jatuh di kamar mandi lalu sekarang sulit untuk diajak bicara? Ah, apa jangan-jangan ... Arya terkena seran
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS? (116)Setelah turun dari taksi, Bu Hasnah buru buru masuk ke dalam gedung rumah sakit dan menuju ruangan yang dikatakan oleh Mira, yakni ruangan ICU tempat Arya sedang dirawat saat ini.Mendapati kenyataan tu, Bu Hasnah baru sadar kalau keadaan Arya sepertinya memang benar benar mengkhawatirkan.Begitu dia datang, putrinya langsung memeluknya erat-erat dan menangis."Mas Arya, Bu ... kata dokter Mas Arya terkena serangan jantung dan sekarang koma. Gimana ini, Bu? Mbak Sri mana? Apa sudah dihubungi? Mira nggak sempat tadi, Bu," ujar Mira yang tak tahu kalau di antara Sri dan Arya sedang terjadi masalah besar dan kemungkinan akan bercerai. Mendengar pertanyaan Mira tersebut, Bu Hasnah mengibaskan tangannya."Jangan sebut sebut nama perempuan itu lagi! Dia bukan kakak ipar kamu lagi! Dialah yang sudah membuat Arya jadi begini! Gara gara perempuan s*alan itu Arya jadi sedih dan akhirnya mengalami musibah ini! Dasar perempuan nggak punya perasaan! Awas saja