Share

Bab 31

Pernikahan itu bukan tentang siapa yang kalah dan menang. Inilah yang kutakutkan. Meski aku membenci setengah mati padanya, rasanya berbahagia di atas derita orang lain, seperti beban moral bagiku.

Aku tak menampik, ada sedikit rasa bangga ketika melihat pria itu lebih memilihku di banding istri mudanya. Namun, apa gunanya kebahagiaan semu ini pilihannya terlalu banyak, mungkin dulu akulah yang terlalu sombong. Memberikan pria itu pilihan harus memilihku atau ibunya, lalu ketika Tuhan menghadirkan satu perempuan lagi, aku baru tahu rasanya menjadi pilihan.

Sakit sekali, sampai-sampai aku merasa tercekik karenanya.

~

Aku memutuskan untuk pergi ketika aku baru sadar jika Kang Dadan malah semakin mendekat ke tempat di mana aku berdiri sambil mencuri dengar pembiacaraan mereka. Aku mempercepat jalanku, jangan sampai di sadar kalau sejak tadi aku berada di dekatnya.

Sungguh aku belum siap untuk bertemu dengannya.

Akhirnya aku sampai ke mobil. Ayah dan ibu sudah menunggu di sana. Rupanya y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status