Share

Bab 51

Bahkan ketika kami telah tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, aku masih saja tak bisa tenang. Pikiranku masih terfokus pada perhiasan itu.

“Sayang jam berapa sekarang?”

“Sebentar, Sayang!”

Aku berniat untuk melihat jam di ponsel. Namun, ternyata aku baru sadar kalau sejak tadi ponselku masih menampilkan potret keluarga kami saat lebaran tahun lalu. Aku lupa belum mengembalikannya.

Perhatianku sontak saja langsung mengarah pada giwang yang dipakai ibu. Model dan ukurannya terlihat sama persis dengan yang dipakai Teh Nadia.

“Kamu ditanya jam malah mainan hp,” sindir Kang Dadan.

“Jam 4 sore, Kang!”

“Lihat apa sih, sampai segitunya?”

Kang Dadan yang penasaran mulai mendekatkan kepalanya padaku, hanya untuk melihat apa yang sedang kuamati hingga membuatnya kesal.

“Kamu beneran kangen sama ibu, Yas. Heran padahal, ibu cerewet banget loh.”

Sekali lagi pr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status