Share

Bab 50

“Akang aku mau keluar sebentar!”

Aku tak bisa mengabaikan hal ini, sesakit apa pun luka yang ia torehkan, wanita itu tetap ibu kandung dari suamiku. Aku tak bisa menampik kenyataan itu. Lagi pula kalau memang benar ibu, kenapa dia berada di jalanan dengan penampilan lusuh seperti itu.

“Enggak bisa Sayang! Sebentar lagi mau berangkat? Ada apa sih?”

Aku melirik ke arah lampu rambu lalu lintas yang sudah berubah warna menjadi kuning.

“Sayang? Mau ke mana? Bahaya!”

Kang Dadan berteriak dari dalam mobil, tetapi ini sanga mendesak. Aku mungkin akan menyesal jika tak menuntaskan rasa penasaranku.

Beberapa mobil mulai menekan klakson, karena mobil yang ditumpangi Kang Dadan enggan melaju. Mungkin ia masih menunggu, sayangnya aku juga tak punya waktu menjelaskan. Takut ibu buru-buru meninggalkan lampu merah.

Kang Dadan hanya bisa melajukan mobilnya. Mencari tempat parkir yang aman, sehingga ia bisa menyusulk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
biak kan ajo lh orang tuo model tu..tu karma tu untuk mlut kasarnyo.kau pun saty yasmin.sok2 jdi betino baik pulo,beko di sakiti nangis loe kau.
goodnovel comment avatar
Moretho Mamio
iklan.nya 2 x buat baca bab berikutnya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status