Share

41

Tangan Agam mengepal.

"Kamu mengancamku begitu?"

Neni mengggeleng pelan dengan santai.

"Tidak. Aku tidak mengancammu. Hanya saja aku ingin bersikap tegas kepadamu, agar tidak kamu injak injak."

"Tapi bukan begini caranya Neni. Mana bisa dengan penghasilan yang tidak seperti dulu, aku bisa menuruti semua kebutuhanmu ini?"

"Aku tidak mau tau ya Mas. Pokoknya kamu harus menuruti semua keinginanku. Aku tidak mau dibedakan dengan mantan istrimu. Titik," kata Neni penuh penekanan.

Agam mengusap wajahnya dengan kasar, dan ia memilih pergi. Ia merasa sumpek.

Entah kenapa tiba tiba pikiranya melayang kepada anak anaknya. Ah entah sudah berapa hari ia tidak mengunjungi darah dagingnya itu. Ia memilih memutar kemudi mobilnya ke kontrakan Aisyah.

Dari luar terdengar canda tawa di dalam. Sepertinya Aisyah sedang bermain bersama anak anaknya. Dan saat itu, hati Agam merasa damai, merasa hangat.

"Halo sayang," ucap Agam.

Sang putri memang menghampiri. Tapi tidak seantusias anak yang lain saat bertem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status