Share

KEMESRAAN PALSU

Di halaman rumah, Vita mengisi pagi dengan bermain bersama anaknya. Setelah kemarin Lina pergi, suasana jadi lebih tenang. Hati menjadi lega meski terkadang iba membayangkan nasib kakaknya nanti.

Bukan salah Vita. Bukan pula salah Arum. Itu salah mereka yang tak sadar diri. Setelah kebaikan diterima, mereka justru membalas dengan pengkhianatan.

Terbit senyum di wajah Vita tatkala sorot matanya menangkap sosok seorang lelaki yang mengenakan setelan celana pendek dan kaos hitam polos memasuki pekarangan.

“Pagi, Zam!” Vita berinisiatif menyapa tamu yang tak lain adalah tetangganya.

“Pagi juga, Mbak! Kok enggak jualan?”

Pandangan Azam tertuju pada meja kosong di teras rumah. Biasanya, setiap pagi di meja itu berjejer aneka menu.

“Enggak! Kan Mbak Lina pergi.” Vita membopong anaknya lalu mengajak Azam ke teras. Bocah yang usianya memasuki tahun ke empat itu berlarian kecil ke dalam, sementara Vita dan Azam duduk di teras.

“Pergi ke mana?”

“Ya pergi. Dia udah enggak tinggal di sini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status