Share

Undangan Mantan

“Selamat, ya, Teteh.” Abel memelukku erat sekali, entah kenapa aku merasakan ketulusan kasih sayang anak ini, padahal kami kenal baru beberapa bulan, tapi aku sudah menganggapnya sebagai adik kandung sendiri.

“Ini semua berkat kamu juga, Bel. Kalau nggak ada kamu, mungkin aku gak akan pernah bisa buka butik ini,” ucapku saat kami melepas pelukan.

“Kok berkat aku, sih?” Wajahnya langsung berubah.

“Iya, lah. Kalau gak ada kamu, siapa yang mengantarku ke tempat para pelanggan? Tahu sendiri aku gak bisa motor, gak punya juga.” Mendengar ucapanku, Abel malah terkekeh.

“Nggak, lah. Semua ini berkat usaha dan kerja keras Teteh. Nah, mendingan nanti Teteh beli motor saja, kalau sewaktu-waktu Abel gak bisa nemenin Teteh ngejob, Teteh bisa pergi dan bawa motor sendiri.”

“Kok bicaranya begitu, sih, Bel?”

“Ya ‘kan manusia itu gak selamanya gak punya urusan mendadak atau dikasih kesehatan setiap hari. Jaga-jaga itu perlu.”

“Iya, sih. Tapi bagaimana mau belajar motor, pakai sepeda saja aku gak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Sarah Alina
Mau sama Abi, tapi mau juga ku pukul Abin...️
goodnovel comment avatar
Waty Rosilawaty
Begitu memang kebanyakan perempuan munafik, jelas2 hatinya masih cinta, eh malah pura2 menampik, nah setelah lakinya berpaling, berurai air mata pula, menyesalpun tdk gunanya, pdhal saya sendiri pribadi kepingin banget rujukkan antara Abi dan Imas, semoga ada keajaiban
goodnovel comment avatar
Jhon les
ko abi nya nikah sm dewi sih mau nya blikan sm imas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status