Share

DUA PUTRA

Langit anakku!

Langit anakku!

Langit anakku!

Omong kosong! Aku tidak percaya. Hati dan akalku bersatu menertawai keputus asaan Yusuf. Ia kira, dengan membawa nama tuhan aku akan yakin? Oh, Yusuf. Tenggelamlah kamu di laut merah bersama Fir'aun raja pendusta.

Bagaimana aku harus percaya tipu dayanya, sedang alami kecelakaan yang mengakibatkan harus hilang ingatan saja tidak pernah. Maka sudah jelas, sekarang aku tidak dalam kondisi amnesia.

Lalu, jika aku tak geger otak, mengapa potongan kenangan mengenai Langit setitikpun tak kuingat?

Untuk pertanyaanku ini, aku rasa ia tidak punya jawaban. Kecuali hal tersebut adalah karangan maha hebatnya.

Mungkin, Yusuf kira satu dasawarsa berlalu maka kepalaku telah melupa saat-saat aku membawa Bumi dalam perut. Pria itu jelas keliru, karena hakikatnya masih jelas terekam semua kenangan bahagia tentang calon bayiku walau masih berupa janin kecil nan lemah.

Ck, payahnya diri ini. Dadaku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status