"Ya Tuhan! Ada apa ini sebenarnya? Bagiamana bisa seorang Raja Bawah Tanah seperti Ares tunduk pada Pemuda dikenal itu?" Jendri Lau kembali terkaget-kaget melihatnya. Begitu juga dengan hampir seluruh manusia yang ada di sana. Mereka memandang takjub dan tidak percaya bahwa sekelas Ares Sang Raja Dunia Bawah Tanah bisa tunduk pada seorang pemuda macam Langit. "Aku tidak percaya, tapi ini kenyataan! Ares bahkan begitu menghormati Langit! Dia yang begitu ditakuti namanya, bahkan sampai ke Ibu Kota bisa seperti ini? Siapa Langit ini sebenarnya?" Rexsa bertanya keheranan. "Bukankah sudah kubilang dia adalah manusia hebat? Apa kalian tidak semua mendengar dari tadi aku bicara?" Odi kembali mengingatkan. "I.. Itu masih belum cukup. Kurasa ada hal yang kita tidak tahu tentang orang ini, aku merasakan familiar dengannya, aku merasakan pernah bertemu dengan orang ini, tapi dimana?" Herdian berusaha kembali mengingat. "Sialan! Sialan! Kenapa bisa seperti ini jadinya? Cukup sudah pembi
"Kenapa kamu tidak pernah sekalipun memanggilku, padahal aku yakin kamu punya banyak pertanyaan untukku Tuan?" Pria separuh baya itu dengan tenang. Sosoknya yang tegap dan gagah di usia senja menunjukkan kharismanya yang begitu kuat dan luar biasa. Raut wajah khas Eropa, dengan mata biru yang tajam, hidung yang mancung dan kokoh, rambut merah yang nampak selalu tersisir dengan rapi, dan kulit yang putih terawat, terlihat masih kencang, seolah mereduksi usianya yang sudah lebih dari setengah abad. Dialah Roman Archilles! Baru saja Langit selesai membereskan permasalahan keluarga angkatnya, menyelamatkan sang adik dari rencana busuk, akibat 'kebodohan dan sikap tamak' kakak-kakaknya. Dia ditunggu langsung oleh sang Taipan yang memang kebetulan sedang berada di Kota Banda. Lilian menyampaikan pesan bahwa Langit ditunggu oleh Roman Archilles di Mansion nya yang terletak di Pinggiran Kota, daerah Pegunungan Sejuk yang merupakan kawasan elit, tempat Raja-raja dan Tuan Tanah Ekspatri
Langit menatap hamparan hijau, kawasan pegunungan di depannya. Matanya menerawang jauh ke sana. Perkebunan teh yang melandai dan bergelombang, dengan luas beberapa puluh hektar. Sejauh mata memandang, hanya hijau yang membentang. Memanjakan hati dan menyejukan mata. Membuat otaknya merasakan nyaman dan rileks. Mampu menurunkan tensi dan ketegangan di urat syarafnya, karena hampir satu hari satu malam tadi berdebat dengan Roman. Lebih tepatnya berdiskusi dan sesekali beradu argumentasi, karena ternyata apa yang diketahuinya selama ini tentang silailah keluarganya yang seolah buram dan tersamarkan, di kupas oleh Roman satu persatu. Walau Roman sendiri tidak seluruhnya mengetahui, karena dia ternyata tidak diperkenankan untuk bisa merunut lebih jauh sampai ke tingkat pendirian awal silsilah keluarga Langit. Dan hasilnya Informasi yang di berikan Roman tidak sampai detail.Secara garis besar Roman menceritakan bahwa Keluarga Langit adalah keturunan Raja dan Bangsawan yang memegang dasa
Duduk di hadapan Langit seorang pria yang sudah lanjut, berusia sekitar delapan puluh tahun-an. Namun kondisi fisiknya yang masih kekar dan berotot menjadikan setiap orang menganggap usianya jauh di bawah itu. Dengan pakaian Putih Celana Hitam khas Tiongkok dengan renda Naga di kedua tangannya. Sebuah Outfit kebanggaan yang menjadi ciri khas dari seorang Master Tabib Hantu. Shin Wu!Salah satu Tokoh Penting di Roman Emperor yang keberadaannya berada di belakang layar, namun memegang peranan vital dalam kancah Dunia Bisnis Sang Taipan, sebagai Tangan Kanan dan kepercayaanmya untuk ikut mengatur perkembangan Bisnis dan merumuskan tujuan serta startegi, ikut menentukan kebijakan yang bersifat urgent, dan juga untuk menghilangkan segala bentuk rintangan, gangguan, obstacle yang mengganggu jalannya laju bisnis Roman Emperor selama ini."Terima kasih sudah mengizinkan aku untuk menemuimu Tuan Besar," Master Shin Wu menjura hormat. "Tidak masalah Master, suatu kehormatan bagiku bisa bertem
Shin Wu adalah seorang seniman bela diri yang berasal dari Kota Kecil Li Jiang. Salah satu Kota Tua yang cukup terkenal di Tiongkok sana. Tepatnya Di Desa Yunnan yang terkenal dengan keindahan alam dan pemandangannya. Sedari kecil bakatnya dalam ilmu bela diri sudah terlihat. Hingga ayahnya yang kebetulan seorang Perwira Menengah di Kepolisian Li Jiang, memasukan Shin Wu ke sebuah Sekte Perguruan Besar yang cukup terkenal di sana. Shin Wu selalu diajarkan tentang ajaran Budi Pekerti dan Falsafah Kebaikan mutlak oleh kedua orang tuanya. Dia selalu di jejali dengan dogma dan aturan-aturan yang kuat tentang sikap berani membela kebenaran, menjunjung tinggi keadilan, dan mengutamakan kebajikan dalam segala aspek kehidupan. Sedari usia remaja Shin Wu sudah masuk dalam Sekte Perguruan dan berhasil menjadi murid terbaik di sana. Bahkan dia bisa menamatkan ilmu bela diri di Perguruan tersebut hanya dalam kurun waktu tiga tahun saja. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengembara mencari P
Shin Wu akhirnya membuat keputusan! Dia tidak bisa mundur lagi, dia harus melawan mereka semua! Dengan modal kekuatan, kemampuan ilmu bela diri, serta keberaniannya menghadapi masalah, dia tidak gentar sedikitpun menghadapi mereka.Shin Wu menghadapi ratusan orang tidak dikenal tersebut dengan gagah berani. Dengan kekuatannya dia masih mampu mengimbangi mereka semua. Perkelahian satu lawan sekitar dua ratus orang itu berlangsung dengan brutal dan tidak seimbang. Namun sekali lagi, Shin Wu menghadapi semuanya tanpa berniat mundur setapak pun. Beberapa kali dia menyuruh kedua pengawalnya untuk segera melarikan diri dari sana. Namun kesetiaan keduanya tidak mengizinkan mereka, yang melihat Tuan Mastermya harus menjadi korban bulan-bulanan pertarungan yang tidak seimbang ini.Akhirnya kedua orang pengawalnya ikut menjadi korban, karena berusaha melindungi Masternya dari serangan brutal para pembunuh berdarah dingin yang tidak dikenal tersebut!Para pengeroyok ini, mereka adalah kumpu
Royal Knights adalah sebuah Organisasi Besar dan Rahasia yang sudah ada dan berdiri sejak lama di Dunia ini. Di buat sejak Ratusan Tahun yang lalu, ketika Dunia masih dalam keadaan terpecah-pecah, diluputi oleh sistem Monarki Oligarki, dengan istilah lain masih menganut Sistem Kerajaan. Organisasi ini didirikan oleh para Raja, Bangsawan dan para Pemimpin terdahulu sebagai Satuan Divisi Khusus Perlindungan bagi para Raja, Bangsawan dan Keluarganya, juga sebagai Benteng perlindungan Kerajaan atau Negara dari hal-hal yang bersifat korosif dan mengganggu, baik itu pada Kestabilan Politik, maupun Kedaulatan Negara. Namun seiring berjalannya waktu dan kemajuan jaman yang sangat cepat, dari mulai kemajuan teknologi yang sangat pesat dan perubahan besar Ideologi di seluruh dunia, menjadikan Organisasi ini seolah menghilang dan tenggelam secara misterus. Dan lambat laun digantikan dengan pertahanan yang lebih modern seperti para Agen Spionase, para Pasukan Khusus serta kecanggihan Senjata ber
Kampus hari ini nampak sangat ramai. Dari mulai pintu gerbang hingga menuju lapangan utama, terlihat cukup padat. oleh orang-orang. Selain para pengunjung yang sengaja datang, yang sebagian besar di dominasi oleh Mahasiswa dan anak-anak muda, di kanan kiri nampak berjajar orang-orang berpakaian jas hitam dengan kemeja putih berdasi yang juga berwarna hitam. Mereka terdiri dari pria dan wanita, berjumlah sekitar lebih dari dua puluh orang. Sebagian nampak terlihat sangat sibuk sambil memegang walki talky masing-masing. Beberapa diantaranya nampak aktif memeriksa setiap orang yang datang melewati gerbang Kampus. Bahkan para mahasiswa pun tidak ada yang luput dari pemeriksaan mereka semua nya. Langit yang keheranan pun harus mengikuti prosedur yang sama. Dia baru bisa diizinkan masuk ketika seluruh tubuhnya sudah lolos 'di geledah' dan dianggap 'clear' oleh mereka. "Hei, Langit! Kemarilah!" seseorang memanggilnya di keramaian. Langit langsung tersenyum mengenalinya. "Cahyo, apa k