Di saat yang sama, di sebuah tempat yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, Di sebuah hutan yang cukup sunyi dan sedikit lebat, dengan berbagai vegetaai dan flora yang ada di dalamnya, seorang pemuda tampan dengan tampilan yang sederhana, berjaket Combat coklat dan celana jeans nampak terdiam, di depannya ada empat orang dengan pakaian yang sangat berbeda darinya. Mereka mengenakan kostum yang hampir sama satu sama lain. Setelan baju sekte warna merah yang menutupi dari kelapa sampai kaki, sambil memegang senjata berupa Pedang Katana panjang yang masih berada dalam sarungnya, dengan jarak posisi hanya beberapa meter tepat di depannya. Keempat orang-orang berjubah itu seperti tengah menghadangnya, dan tidak mengizinkan dia untuk pergi dari sana. "Apa kalian jauh-jauh kemari hanya untuk bertemu denganku, Royal Knight? Atau bisa ku bilang Golden Table?" tanya sang pemuda dengan tenang. "Hmmm, hebat juga! Kamu ternyata bisa mengenali siapa kami. Ya, aku mewakili apa yang menjadi tugas d
Pemuda itu, tidak lain adalah Langit. Dia hanya tersenyum tipis ketika Katana dengan kekuatan tenaga dalam yang besar siap membelah tubuhnya menjadi beberapa bagian. Kecepatan ayunan Katana Rolland cukup berbahaya! Dalam beberapa detik dia bisa menyerang dengan beberapa kali ayunan pedang yang bisa membuat lawannya kewalahan. Namun yang dihadapinya adalah Langit, walau gerakan Rolland terlihat sangat cepat, tidak ada satupun ayunan pedangnya yang berhasil menggores Langit. Padahal Langit tidak bergerak jauh-jauh dari sana. Hanya sekedar berkelit meliukan badannya, menghindar dengan mudah dari setiap sabetan pedang lawan, sambil pijakannya tetap berada di tempatnya semula! Rolland beberapa kali mengibaskan pedangnya dengan kecepatan yang sukar dilihat oleh mata manusia biasa. Namun tidak ada satupun dari serangannya yang bisa mengenai Langit, bahkan sebaliknya di serangan ke sembilan Langit berhasil menangkap ujung pedangnya dengan dua jari lalu dorong kan tangan lainnya menghantam
"Kalian berniat memburuku? Baiklah, aku tidak akan tinggal diam!" Langit berteriak dengan keras, lalu bergerak dengan cepat ke atas. Tubuhnya seperti memiliki sayap, terbang hampir sepuluh meter ke udara, berusaha untuk menghindari serangan ratusan anak panah yang melesat dengan sangat cepat mengurung ke arahnya! Ratusan anak panah itu hanya lewat beberapa senti meter di bawahnya, langit dengan ilmu meringankan tubuh yang sudah mencapai tahap Final Ranah Alam Master berhasil melewati ratusan panah tajam Itu dengan mudah. Ditambah dengan kemampuan indera keenamnya yang juga sudah mencapai tahapan yang tinggi saat ini, laju kecepatan serangan anak panah yang menyerang ke arahnya masih bisa terbaca dan terlihat lebih lambat di matanya! "Tembaaakkk!!!" seseorang dari mereka kembali berteriak. Langit bersalto dua kali di udara, kembali menghindari serangan anak-anak panah susulan yang seperti tidak pernah puas untuk menyerangnya dan membuatnya terjatuh ke tanah. Sekali lagi, ratusan
Semua orang melihat ke sumber suara. Seorang bertubuh tegap, bertampang dingin berdiri di depan mereka, dengan posisi tepat membelakangi Yumi. Hiroshi! Sang Pengawal Utama yang sejak tadi diam dan santai menyimak segala macam perdebatan yang terjadi di ruangan itu tiba-tiba saja berdiri dan buka suara. "Maaf, anda siapa? Apa anda berniat ikut campur dan memperkeruh suasana di sini?" tanya Lucas sambil mengerutkan keningnya. "Aku Hiroshi! Aku adalah Pengawal Utama Nona Yumi, yang bertanggungjawab atas keselamatannya! Siapapun yang berani menyentuhnya, berarti dia harus siap berhadapan denganku!" jawab Hiroshi tegas. Sorot matanya terlihat dingin. "Hei, kamu sebaiknya tidak ikut campur terlalu jauh! Tidak ada siapa yang akan menyerang siapa di sini! Ini adalah urusan internal Kampus, sama sekali tidak ada hubungannya denganmu!" Dave yang merasa tertantang ikut berdiri. "Dave, tenanglah! Jangan sampai kita terprovokasi dan membuat masalah baru," ujar Lucas berbisik mengingatka
"Tuan, saya ingin melaporkan apa yang sedang terjadi saat ini. Apa yang anda khawatirkan sepertinya sudah dimulai, dan mereka sekarang telah memulai pertarungannya!" seseorang berbicara di ujung telepon. "Apa yang kamu ketahui? Apakah itu cukup valid?""Iya Tuan, kemarin saya berharap dia ada bersama kami, ternyata sudah tiga hari ini dia sama sekali tidak nampak. Dan kami mendapatkan informasi dia sudah menjalankan aksinya. Entah apa yang menjadi tujuan sebenarnya, kami juga tidak mengerti. Jika hanya bermaksud melindungi wanita itu, saya fikir tidak perlu seceroboh ini. Apa yang dia lakukan lebih seperti sengaja memancing Naga keluar dari sarangnya. Dan ini saya fikir sangat berbahaya sekali, Tuan!""Ya aku tahu. Dia memang agak ceroboh. Tapi mengenai cara berfikirnya, strategi yang sudah dia lakukan, aku rasa dia tidaklah sebodoh itu. Sepertinya dia sudah memperhitungkan segala sesuatunya dengan baik, walau mungkin masih agak terburu-buru. Aku juga belum bisa menyelami langkah yan
"Apa perintah dari Tuan?" Freed bertanya di balik kemudi. Matanya sangat tajam memperhatikan jalanan. Kecepatan laju kendaraan nya tidak kurang dari seratus kilometer pernah jam. Dengan skil mengemudinya yang berada di atas rata-rata, dia terus memacu kendaraan nya secara konstan dan stabil. Walau jalan di depannya nampak landai dan berkelok-kelok. "Kita harus secepatnya menghentikan pertarungan besar itu. Karena apa yang akan mereka lakukan pasti akan memberi dampak buruk pada diri mereka sendiri, pada alam sekitar, pada manusia dan mahluk hidup yang ada di sekitarnya, bahkan mungkin pada negara ini kedepannya," Lucu menerangkan. Wajah cantiknya nampak khawatir. "Aku tidak mengerti dengan pola fikir Lord Roman, kenapa kita berdua diharuskan mengawal orang yang secara nyata lebih hebat dari kita. Bahkan besar kemungkinan kedepannya dia pasti akan jadi sosok yang sangat berbahaya bagi organisasi! Aku lebih setuju mengikuti langkah saudara-saudara kita, walau pada kenyataannya mereka
Peristiwa menghebohkan segera terjadi! Kampus Wangsa Sanjaya kembali didatangi oleh beberapa orang tidak di kenal. Mereka masuk dengan tanpa permisi dan melumpuhkan beberapa security. Memasuki setiap ruang dan area kampus sambil memginterogasi siapaun yang ditemuinya. Bahkan tidak jarang melakukan tindak kekerasan kepada siapapun yang dianggap tidak kooperatif dan tidak sesuai dengan kehendak mereka. Beberapa orang yang melihat kejadian itu langsung memviralkan aksi anarkis mereka dan langsung menguploadnya di NewTube!Akhirnya setelah berhasil mengacak-acak hampir setengah isi kampus. Kelompok yang berjumlah lebih dari lima puluh orang, dengan Lima orang berkostum jubah merah dari kepala sampai kaki yang bisa disebut sebagai pucuk pimpinan mereka, langsung bergerak menuju ruangan besar yang biasa ditempati oleh para Four King, yang kini di sulap menjadi sebuah markas untuk Komunitas barunya yakni Sky Kingdom! Hazel, sang Pemimpin Silver Knight yang memimpin misi ini bergerak cepat,
Dihadapan mereka berdiri empat orang yang dua diantaranya bisa dikenali oleh tiga mantan Four King yang kini telah jatuh di timpa kekalahan telak oleh para Penyerang dari Silver Knight yang dipimpin oleh Hazel. "Kalian.. Huufh, kenapa lama sekali sobat!" keluh Andre, sambil menghela napasnya. Seolah baru saja melepaskan beban yang cukup berat di pundaknya. Tak urung senyumnya mengembang dengan seketika. "Gavin, Tuan Ares? Kalian... Datang tepat waktu!" Lucas ikut tersenyum senang. "Si.. Siapa mereka?" tanya Dave bingung. Karena dia hanya mengenal sosok Gavin, tiga sisanya dia tidak tahu sama sekali. "Mereka para penolong kita!" jawab Andre singkat. "Siapa kalian? Apa kalian bagian dari mereka dan mau ikut campur?" tanya Hazel dengan sorot mata tajam. Empat orang itu berdiri tegak di depan pintu. Sosok mereka terlihat kekar dan kokoh dengan ciri khas masing-masing. Tampak sangat gentle dan garang!Ares, si Dewa Perang, Sang Penguasa Bawah Tanah di Kota Banda, hadir dengan setela