Share

Sembilan Bidadari

"Langiiiittt!" seseorang memeluknya dengan erat. Sesaat kemudian tangisnya terdengar lirih, makin lama makin meninggi. Cukup menyayat hati.

Langit terdiam.

Dia tidak bisa berkata-kata. Hatinya bergemuruh dengan kuat. Berbagai macam perasaan berrcampur aduk menjadi satu dalam sanubari nya.

Antara rindu, senang, bingung, kesal, khawatir, semuanya ada dalam hatinya.

Seseorang yang selama ini telah cukup lama raib dalam pantauan, pengamatan, penglihatan dan keseharian Langit. Seseorang yang selama ini tenggelam bersama waktu, hingga cukup menyita hati, sanubari dan pikiran Langit. Sang bidadari yang selama ini menghilang tanpa satupun kabar berita seolah bersembunyi dalam dimensi lain hingga tidak bisa terjamah oleh Langit!

Dewi!

Langit hanya bisa berdiri mematung, membiarkan gadis cantik ini menangis dengan puas di dadanya. Menumpahkan sisa air mata kepedihan yang selama ini mungkin terkuras karena keadaan dan keberadaanya yang memang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status