Kekacauan yang dibuat Awan sangat besar dan hampir mustahil dibersihkan begitu saja. Untungnya, hotel tersebut adalah milik keluarga Harsya. Sehingga, Erika bisa menutupi kejadian tersebut untuk sementara.
Meskipun begitu, bukan berarti ini adalah pekerjaan yang mudah bagi Erika. Karena dirinya sampai harus menelpon kakeknya sebelum bisa menggunakan koneksi keluarganya untuk meredam kejadian ini.
Dengan menggunakan nama keluarganya juga, Erika berhasil menekan nyonya besar Dehen dan keluarganya untuk tidak membuka mulut dan harus merahasiakan kejadian hari ini rapat-rapat.
Masalahnya adalah keluarga Winata.
Karena bagaimanapun, Latif Winata dan belasan pengawal pribadinya menjadi korban.
Hanya saja, Erika sangat cerdik dengan terlebih dahulu membuka rekaman cctv yang ada dalam aula dan menunjukkan kalau memang Latif dan para pengawalnya yang terlebih dahulu melakukan provokasi serta menyerang Awan.
Bukan pekerjaan yang solid mengingat
Lona tertegun lama merenungkan setiap ucapan Erika dan akhirnya ia menyadari darimana sebagian besar emosinya berasal.Seperti kata Erika, dia memang terkejut ketika melihat Awan membunuh banyak orang tepat di depan matanya dan saat Lona menyadari kalau tindakan tersebut dilakukan Awan demi melindungi wanita yang dicintainya, ia justru merasakan apa yang digambarkan oleh Erika padanya.Wanita yang mendapat perhatian dan perlindungan seperti itu pasti sangat beruntung dan sayangnya, wanita itu bukan dirinya tapi saudara sepupunya.Lalu, apa Lona bisa melupakan Awan atau membencinya? Ternyata, tidak!Setelah bergelut lama dengan perasaannya, Lona akhirnya memutuskan apa yang ingin dilakukannya.Lona justru semakin mengagumi Awan dan menyukainya."Tidak, aku tidak akan merebutmu dari Nadya. Tapi, selama kalian belum menikah aku akan berusaha mendapatkan sebagian kecil hatimu." Gumam Lona optimis dan seketika wajahnya yang semula terlihat muram berubah menjadi bersemangat.Di lain sisi,
Arya dan istrinya keluar dari sebuah kamar dan melihat ke sekeliling mereka dengan sedikit canggung. Terutama Alina, setelah apa yang dilakukannya kemarin dan kata-kata kasarnya terhadap Awan, namun Awan masih bersedia menampungnya.Bagaimana tidak? Alina diam-diam ternyata masih mengharapkan bisa memiliki menantu orang kaya raya. Tapi, apa yang dilakukan oleh Latif sebelumnya telah membuat semua bayangan indah Alina pupus. Jika saja bukan karena Awan, suaminya mungkin sudah mati hari ini dan putrinya mungkin juga akan kehilangan kehormatannya.Sekarang, perasaan Alina terhadap Awan menjadi sangat rumit antara takut, malu dan sekaligus berterima kasih.Takut karena kekejaman mengerikan yang ditunjukkan Awan hari sebelumnya.Malu karena setelah semua kalimat kasar dan penghinaan yang keluar dari mulutnya namun ternyata Awan masih mau menampungnya. Padahal, keluarganya sendiri dengan begitu tega membuang dan tidak lagi menganggap dirinya keluarga hanya karena ia dan keluarga kecilnya s
Di dalam kamarnya, Awan senyum-senyum sendiri saat membayangkan reaksi Nadya pagi ini. Ia kira Nadya masih marah padanya atas apa yang terjadi hari sebelumnya.Karena saat Awan membawa Nadya dan keluarganya pergi dari hotel waktu itu, Nadya hanya diam dan tidak berbicara sepatah katapun hingga mereka sampai di vila.Awan menyadari jika saat itu ia sedikit lepas kendali karena Latif yang mencoba menodai Nadya. Sangat wajar jika Nadya syok atau mungkin trauma melihat penampilan Awan yang seperti itu.Itu sebabnya, Awan sengaja membiarkan Nadya sendiri hingga pagi ini sampai ia tenang dan siap diajak bicara.Itu sebabnya, pagi-pagi buta Awan sudah membuat sarapan sebelum melakukan latihan ringan.mRencananya, setelah sarapan ia baru akan berbicara lagi dengan Nadya dan sekalian membahas rencana masa depan mereka.Kemudian, entah apa yang terjadi selama rentang waktu kemarin hingga lagi ini dan Awan sudah bisa melihat senyum Nadya kembali.Apa mungkin karena Nadya bisa sudah bisa menerima
"Apa? Kamu baru saja menolak sebuah hotel bintang lima berharga puluhan milyar?" Teriak Alina syok.Siang itu, Awan dan keluarga Nadya menyambut Erika dan juga Lona di ruang tamu vila. Selain karena Erika melaporkan bahwa situasi hari sebelumnya sudah berhasil dikendalikan, Erika juga memiliki pribadi tersendiri yaitu mendekati Awan secara diam-diam seperti yang diperintahkan oleh kakeknya.Itu sebabnya, Erika menceritakan apa yang sebenarnya telah dilakukan Awan sampai keluarga Harsya-nya bersedia mendukung Awan.Sampai pada cerita di mana Awan menolak pemberian kakek Erika sebagai bayaran atas jasanya, keluarga Nadya menjadi begitu terkejut.Bagaimana tidak? Aset yang diberikan oleh keluarga Harsya tidak sembarangan. Nilai paling rendah adalah tujuh puluh miliar dan Awan telah menolaknya begitu saja saja.Tentu saja yang paling histeris adalah Alina. Ibunya Nadya tersebut menatap Awan dengan kesal dan kepala seperti berasap. Ia berpikir bahwa tidak ada orang yang sebodoh Awan karen
"Awan, terimakasih ya karena sudah mau memenuhi permintaan kakekku." Ujar Erika saat mereka berada di dalam mobil,"Hahaha, aku yang seharusnya berterimakasih karena sudah menyelamatkanku." Ujar Awan mengibaskan tangannya dan merasa lega karena sudah bisa jauh-jauh dari Lona.Sepupu Lona itu memang berbahaya dan Awan bahkan kesulitan menghadapinya.Jika saja, Erika tidak membawanya saat ini, entah kegilaan apalagi yang akan dilakukan oleh Lona.Bayangkan saja, masih ada Nadya di dekat mereka namun Lona berani diam-diam berbisik nakal padanya, "Aku sudah memutuskan untuk terus mengejarmu dan aku tidak keberatan jadi yang kedua."Nekad gak itu namanya?Untung saat itu Nadya tidak sedang melihat ke arah mereka. Jika tidak, entah bagaimana Awan harus menjelaskannya pada kekasihnya.Jadi, tanpa mempedulikan apa permintaan keluarga Erika, Awan langsung menyetujuinya tanpa ragu dan ingin segera pergi dari sana.”Hmn, sepertinya kamu begitu senang pergi denganku! Atau jangan-jangan kamu ingin
"Jalan ini bukan ke kediaman kalian?" Tanya Awan saat melihat arah yang sedang mereka tuju berbeda dengan kediaman utama keluarga Harsya.Memang Awan pertama kali berada di kota ini dan juga pertama kali baginya berkunjung ke rumah keluarga Harsya. Namun, memiliki ingatan yang sangat kuat. Ia bisa mengingat setiap detail yang pernah ia lihat meskipun hanya sekali pandang."Benar, tujuan kita adalah ke rumah keluarga jenderal Saka." Ucap Erika dengan jujur.Erika lalu menjelaskan kalau permintaan yang sebenarnya diminta tolong oleh kakeknya adalah menyembuhkan sahabat dekatnya, seorang jenderal bintang tiga, Aiman Saka.Keluarga Saka merupakan satu dari empat keluarga besar di kota Samarda.Berbeda halnya dengan keluarga Harsya yang kuat dalam dunia bisnis, keluarga Saka justru kuat dalam bidang militer dan pemerintahan.Hampir sebagian besar anggota keluarga mereka memegang peranan penting dalam dunia militer dan juga pemerintahan. Itu sebabnya, keluarga Saka dapat disejajarkan dengan
Mulai dari gerbang hingga depan pintu masuk rumah tampak beberapa penjaga bersenjata lengkap dan dengan ketat memeriksa setiap orang asing yang keluar masuk.Tidak terkecuali rombongan Erika.Meski keluarga Harsya berteman dekat dengan keluarga Saka tidak membuat Erika lepas dari pengecualian.Meski begitu, mereka masih bisa memakluminya.Bagaimanapun, kepala keluarga Saka memiliki status yang begitu istimewa. Dengann kondisinya sekarang, sangat rentan membuatnya berada dalam ancaman. Sehingga wajar saja jika keluarga Saka memberlakukan keamanan seketat ini.Meski begitu, begitu mereka bertemu dengan Dian, cucunya Aiman Saka yang sudah berdiri tepat di pintu masuk untuk menyambut mereka, Erika tetap saja memprotesnya seakan-akan ia baru saja ditindas oleh para penjaga keluarga Saka."Dian, lihatlah! Aku terlihat seperti penjahat saja saat masuk ke dalam rumahmu."Bukannya tersinggung, Dian justru tertawa ringan menanggapi protes dari sahabatnya tersebut."Hahaha, sejak kapan nona mud
"Serius, Awan itu baru berumur 20 tahun?" Ujar Lona hampir saja berteriak karena saking terkejutnya.Selepas kepergian Awan dan Erika, Nadya mengajak Lona ke kamarnya agar mereka bisa bertukar cerita. Khususnya, kenapa Awan bisa datang bersama Lona dan hubungannya dengan keluarga Harsya.Lalu, sampai pada giliran Nadya yang bercerita pada Lona karena sepupunya itu tampak begitu tertarik tentang hubungannya dengan Awan.Nadya tanpa berpikir macam-macam dan menceritakan semua tentang masa lalunya dengan Awan . Sampai ketika Nadya bercerita kalau sebenarnya Awan lebih muda lima tahun darinya membuat Lona terkejut bukan main,Pasalnya, Lona berpikir jika usia Awan sudah dua puluh tiga atau dua empat, selisih satu atau dua tahun dari dirinya melihat dari pembawaan Awan yang dewasa dan tenang. Siapa sangka, jika jarak usia mereka ternyata cukup jauh."Kenapa? Kamu sepertinya terkejut begitu mendengar usia Awan?""Tidak ada apa-apa! Aku hanya terkejut saja. Ngomong-ngomong, kamu berpacaran