Share

84. SEORANG PEMIMPIN PUN HARUS MENUNDUK

Mendengar kalimat berani Irvan, beny seketika berkeringat dingin.

Apa kakaknya itu tidak bisa membaca situasi? Bisa-bisanya ia memprovokasi Theo seperti ini. Apa dia tidak tahu dampak mengerikan yang akan menimpa mereka jika sampai Theo tersinggung dan membawa pamannya turun tangan?

Hanya saja, saat Beny hendak menyela dan meluruskan situasinya, suara dingin Theo sudah lebih dulu terdengar.

"Oh, sepertinya tuan pertama Wongso tidak terima? Baiklah, kalau begitu katakan padaku, bagaimana kamu ingin menyelesaikannya?" Tanya Theo dengan senyum main-main.

Di mata Beny, Theo seperti sengaja ingin memancing mereka. Jika kakaknya itu berkata yang tidak-tidak sekali lagi, bisa dipastikan kalau Theo tidak akan menahan diri untuk mengajak kakak dan pamannya untuk membuat perhitungan dengan mereka.

Lain halnya dengan Irvan, ia sama sekali tidak menyadari kegelisahan adiknya dan berkata dengan nada semakin angkuh, "Tentu saja, masing-masing kalian harus memata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
03. Ahmad Varos Sy
Mati Suri kak ?!
goodnovel comment avatar
ERIS RISO
mohon bersabar ya gess, author terkena dampak musibah banjir di sumbar, jadi mungkkn update agak lambat
goodnovel comment avatar
Romi
Biarkan autor mengembangkan imajinasi nya jangan di desak terus. ntar ujungnya seperti yg tulisan kemaren tu..akhirnya GK jelas dan GK da kesan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status