Bab 88 AIL GN"Nez, kau tidak berangkat ke pusat kesehatan?" tanya Nyonya Gisel."Dokter Roweina sedang cuti, Bu. Dia memintaku untuk cuti juga," jawab Vanesha."Tapi, bukankah kau baru bekerja sebulan menjadi perawat di sana. Masa sudah cuti?" Nyonya Gisel tersenyum seraya mencari tas kecilnya."Sepertinya dokter yang lain tak suka kalau aku jadi asisten mereka. Makanya Dokter Roweina menyuruh aku untuk cuti. Ibu kan tau, hanya dia dokter yang baik yang mau menerimaku bekerja," ucap Vanesha mengusap bahu ibunya."Apa memang mereka seperti itu?" Nyonya Gisel mengernyit."Entahlah, aku merasa jadi wanita hina dan kotor dengan perut buncit ini," sahut Vanesha."Nez, kau janji kan pada ibu untuk jaga anak itu dengan baik?" "Iya, aku janji. Aku hanya sedang kesal saja," sungut Vanesha."Ibu mau ke pasar tradisional dulu, ya. Kau jangan lupa makan. Oh iya, ada yang mau kau titip pada ibu untuk dibeli?" tanya Nyonya Gisel."Baik, Bu. Aku titip buah apel, ya," sahut Vanesha."Oke. Eh, Ibu t
Bab 89 AIL GN"Ma-maksudnya ini bagaimana, Nyonya?" tanya Jaehyung untuk memastikan pendengarannya tak salah."Vanesha sedang tidur. Kalau dia sedang terjaga, dia pasti tak mau bertemu denganmu. Maka ku izinkan kau melihat Vanesha saat dia tidur. Sudah sana langsung masuk saja," ucap Nyonya Gisel sampai membuat Jaehyung melongo. Hatinya sangat bahagia meski terbungkus rasa tak percaya."Ja-jadi, saya boleh langsung bertemu Vanesha, Nyonya?" Jaehyung bertanya lagi sampai tergagap untuk memastikan lagi.Jaehyung takut jika telinganya salah mendengar. Hatinya sangat bahagia dan ingin rasanya melompat dengan liar kala mendengar suara dari calon ibu mertuanya."Ayo, tunggu apa lagi?" Nyonya Gisel mempersilakan.Jaehyung menuju ke pintu kamar Vanesha. Dia mendorong pintunya perlahan agar deritnya tidak mengganggu Vanesha. Pria itu masuk dengan langkah pelan diiringi jantung berdegup kencang.Sempat menghela napas dalam dan meraup udara dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan agar membuat h
Bab 90 AIL GNJaehyung bersiap menerima teriakan dam makan dari Vanesha. Namun yang sebenarnya terjadi, Vanesha masih belum sadar kalau dia secara nyata berhadapan dengan Jaehyung. Dia hanya mengira kalau dirinya masih terbuai di alam mimpi."Hmmm, kenapa aku bisa memimpikanmu, Jae? Apa mungkin aku merasa ingin merindukanmu? Tapi aku sangat membencimu, tau! Huh, asal kau tau itu, ya, aku membencimu!" gumam Vanesha sampai membuat Jaehyung tertegun. Wanita yang mengira masih bermimpi itu ternyata masih juga memakinya. Jaehyung sedari tadi diam saja. Dia tak membuka mulut hanya tersenyum. Rupanya, Vanesha yang sedang berada dalam lingkupan kantuk berat menganggap keberadaan Jaehyung sebatas mimpi. Jaehyung mulai memberanikan diri untuk mengecup pipi Vanesha dan menunggu reaksi selanjutnya. Tak disangka, Vanesha malah menarik wajah pria itu dan menempelkan bibirnya di bibir Jaehyung dalam sekali kecupan."Rupanya, bayi ini ingin berada di s
Bab 91 AIL GN"Aku tak mencintaimu, aku tak ingin memiliki suami sepertimu, asal kau tahu itu!" tegas Vanesha berucap lagi seraya melempar apa pun yang ada di sekitarnya ke arah Jaehyung. "Oke, begini saja. Jika setelah kau melahirkan anak itu dan ingin pergi dari ku, silakan kau boleh pergi. Asal anak itu tetap bersamaku. Dia tanggung jawabku. Tapi aku yakin, aku akan bisa membuatmu mencintaiku, Nez. Lihat saja nanti, aku akan terus berusaha mendapatkan hatimu," ucap Jaehyung dengan pasti."Pergi! Pergi dari sini!" Vanesha tak peduli apa pun yang dikatakan Jaehyung. Saat ini ia hanya ingin menumpahkan segala beban yang menusuk dada. Marah, terluka, benci, dan malu bercampur jadi satu. Jaehyung menarik Vanesha dan mendekapnya dalam pelukan. Meskipun Vanesha menolak meronta, Jaehyung tetap tidak melepaskan dekapannya. Kepalan tangan Vanesha bahkan sampai memukuli punggung lebar pria itu. bahkan Vanesha sampai menggigit pundak Jaehyung. Dia j
Bab 92 AIL GNVanesha mengikuti kata hatinya yang ingin membalas Tae Min. Apalagi tadi sang mantan terlihat sedang berbahagia dengan jodoh pasangan ibunya. Namun bisa jadi Vanesha mungkin mulai memikirkan nasib anak yang dia kandung membutuhkan sang ayah. Pada akhirnya Vanesha menerima Jaehyung sebagai suaminya. Dia menganggukkan kepalanya. "Aku mencintaimu, Nez. Terima kasih, Sayangku. Terima kasih kau akhirnya mau menikah denganku." Jaehyung memeluk Vanesha dengan erat. Tadinya Vanesha mau meronta lagi, tetapi kali ini dia menerima pelukan Jaehyung meskipun dia masih enggan untuk membalasnya. Nyonya Gisel yang melihat hal tersebut langsung memeluk Jaehyung dan Vanesha. Tangis penuh haru tercipta dari wanita yang mulai menginjak usia lima puluh tahun itu. Akhirnya, keinginannya terwujud. Melihat Jaehyung dan Vanesha menikah. Nyonya Gisel kini hanya bisa berharap kalau putrinya akan selalu mendapatkan kebahagian.Pesta p
Bab 93 AIL GNProsesi selesai. Para tamu undangan memberikan ucapan selamat untuk Vanesha dan Jaehyung. Nyonya Han Na datang bersama Tuan Kim, tetapi tidak dengan Tae Min. Pria itu beralasan sedang memiliki perjalanan bisnis. Namun, Tae Min mengirimkan kado pernikahan untuk Vanesha dan Jaehyung. Nyonya Han Na merasa sangat lega saat Jaehyung dan Vanesha menikah. Nyonya Gisel, Nathan, dan Jane juga memberi selamat pada Vanesha dan Jaehyung. Cassie juga memeluk erat Vanesha saat mengucapkan selamat. Begitu juga dengan Jane yang memeluk Jaehyung. Menyambut pria itu sebagai anggota keluarga baru Carter. Entah Vanesha yang mendengarnya harus senang atau sedih. Bergantian, Vanesha dan Jaehyung mendapatkan ucapan para tamu undangan yang mengucapkan selamat atas pernikahan mereka. Lalu, semua melanjutkan dengan makan malam. Pasangan pengantin itu duduk berdampingan dan menikmati acara. Vanesha terlihat letih dan ingin segera rasanya mengakhiri acara."Aku bahagia sekali, Nez. Senang rasanya
Bab 94 AIL GNVanesha lalu mandi dengan air hangat untuk menyegarkan tubuhnya. Namun, saat hendak tidur, Vanesha yang terbiasa meminum air putih bahkan menyiapkan segelas air putih di nakas samping ranjang ketika terbangun nanti, bergegas menuju dapur. Kala itu juga merasakan tenggorokannya kering.Akhirnya, Vanesha menuju ke dapur untuk minum. Akan tetapi, kala dia melewati kamar milik Jaehyung, ada suara desahan seorang wanita dan pria yang terdengar."Apa Jaehyung membawa seorang perempuan ke sini? Masa iya sih dia setega itu?" Vanesha lalu memilih untuk cuek. Dia melanjutkan langkahnya ke dapur untuk minum. Setelah meneguk segelas air dan membawa segelas air lagi di tangannya, dia kembali ke kamar. Namun, saat meraih handle pintu, dia mendengar suara dari kamar Jaehyung lagi. Vanesha menajamkan pendengarnya, dia menelan salivanya saat yang didengarnya adalah suara desahan seorang wanita, pria yang tak dikenal, dan juga suara Jaehyung. "Apa-apaan ini? Apa Jaehyung sedang berpesta
Bab 95 AIL GNVanesha sampai di sebuah kerumunan depan sebuah gedung. Wanita itu melihat Jaehyung yang sudah mengenakan kemeja pantai tanpa kancing. Pria tampan berbadan tegap dan atletis itu, bersiap memasuki kolam busa. Kolam yang sudah disiapkan di tengah jalan besar yang sudah disewa selama syuting."Mister Jhon, apa saya harus berfoto di tengah kerumunan banyak orang begini?" tanya Jaehyung pada pria keturunan Amerika itu. Jaehyung masih berusaha menutup dada bidangnya."Hahaha, justru ini seninya, Jae!" Tuan Jhon terbahak."Tapi, saya malu," sahut Jaehyung lagi.Seorang model pria bernama Andrew mendekat. "Sudahlah percaya diri saja," ucap Andrew lalu dengan bangganya membuka kemejanya dan membuat para penonton wanita berteriak histeris dengan bentuk tubuh atletis seksi menggoda."Ya, ya, ya, dasar playboy cap kaki kuda," keluh Jaehyung Salah satu model pria yang baru terjun sama seperti Jaehyung bernama Adam, masih menganga di samping Jaehyung. Pria kurus berkulit seputih sal