Share

Hampir Diculik

"Sayang gimana keadaan Anisa di dalam, dia baik-baik saja kan?" tanya Ola saat Eric masuk dalam mobilnya.

"Sangat baik, saking baiknya keadaannya sampai-sampai dari awal aku jenguk dia sampai pulang tadi enggak habis-habisnya dia maki-maki kita berdua. Ini terakhir kalinya aku nurut permintaan kamu buat jenguk adik sablengmu itu, ya. Lain kali, aku beneran ogah nemuin dia lagi." balas panjang lebar Eric. Melihat wajah kesal suaminya Ola tertawa.

"Iya-iya, sayang. Ini pertama dan terakhir kalinya aku minta tolong kamu. Udah, wajah kamu enggak usah di tekuk gitu. Gantengnya ilang tau!" goda Ola sambil mencubit pipi suaminya.

"Habisnya adik kamu ngeselin banget. Di penjara bukannya berubah malah makin menjadi!"

"Memangnya ngomong apa saja dia tadi?" tanya Ola penasaran.

"Ada dech. Kamu enggak perlu tahu. Btw, kita jadi ke mall kan?" Eric mengalihkan pembicaraan karena dia tak mau istrinya tahu tentang ancaman Anisa beberapa saat lalu.

"Iya jadi, dong. Nenek kamu kan ultah. Enggak mungkin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status