Share

Penyihir Datang

Dean tidak pulang ke rumah, Dena pulang di pagi harinya dengan rambut lembab dan satu atau dua tanda bekas kemerahan di leher. Semua itu saja sudah membuat Siera panas hati. Dan sekarang, siksaannya perempuan itu bertambah. 

Seharusnya ia tidak terima permintaan Dean untuk berhenti bekerja. Jika masih menjadi pegawai di Ramaji Kafe, mungkin ia tak perlu membukakan pintu untuk Nara. 

Tidak tahu malu. Kurang akhlak. Karakternya buruk. Semua makian itu Siera ucapkan dalam hati. 

Terlalu berani atau muka tembok tetapi siang ini kekasih suaminya itu datang ke rumah. Membawakan rantang yang katanya berisi makanan spesial untuk Dean. 

Mempersilakan wanita dengan gaun merah itu duduk di ruang tamu, Siera menatapi taja. Ia tidak repot-repot menyembunyikan rasa tidak sukanya. 

"Tinggal aja rantangnya. Nanti aku sampaikan sama Paksu." 

"Paksu?" 

"Bapak Suami." Puas, Siera memicing ke lawan bicara. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status