Share

Bayaran

“Ada apa, Bi?” tanya Naren menatap wanita berumur itu.

“Bibi belum bilang kalau hari ini pelayan khusus Nona Rara, Bi Ica dan Bi Nia pulang jam sepuluh malam,” ungkap Bi Santi menatap Naren.

“Nona Rara sudah bilang ke saya. Tapi, apakah ini sudah dibahas dengan Tuan Besar?” tanya Naren.

“Ah itu…” Bi Santi tampak berpikir.

Naren menghela napas, ia menepuk pundak Rara. “Nona,”

“Jangan bangunkan Nona Rara,” cegah Bi Santi.

“Saya gak bisa ngobrol dengan benar kalau Nona Rara masih disini,” balas Naren kembali berusaha membangunkan Rara.

“Saya kan su-“

“Bi, bisa bantu saya bangunkan Nona Rara?” sela Naren.

Bi Santi akhirnya mengalah, ia mendekati Rara dan menepuk pelan pipi Rara. Rara yang merasa terganggu berusaha bangun dan mengumpulkan kesadarannya.

“Uhh…Naren? Bi Santi?” Rara tampak kebingungan.

“Nona, ayo saya antar ke kamar,” ucap Bi Santi lembut.

“Tidak Bi. Saya saja yang mengantar Nona

Anavya

Terima kasih sudah membaca~ Mohon dukungannya~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status