Share

Belum Menerima

“Bener kok, kata Naren. Gue disana sama nenek,” tanggap Rara tersenyum.

“Kalau lo yang ngomong gini, gue baru percaya,” sahut Sandra sembari menatap Rara.

Naren tak menanggapi perkataan Sandra. Kalau ditanya, ia pun tidak percaya dengan Sandra sepenuhnya. Naren masih menyimpan rasa curiga, meskipun saat ia mencari tau tentang Sandra hanya pujian yang ia terima mengenai sosok gadis itu.

“Oh iya, gue denger dari bokap, entar lagi perayaan tujuh belas tahun berdirinya perusahaan bokap lo,” ucap Sandra menatap ponselnya.

“Lo datang gak?” tanya Sandra menyimpan ponselnya di atas meja.

“Um…” Rara melirik Naren sekilas, khawatir salah menjawab. Naren balas menatap Rara dengan wajah tak pedulinya.

“Gue datang kok,” ucap Rara.

“Gak sabar deh. Soalnya perusahaannya Kidan kalau ngadain perayaan itu gak main – main. Om Zarhan pernah nyewa dua hotel yang berbeda dan orang yang hadir dibolehin nginep,” ujar Sandra semangat.

“Wah kere

Anavya

Terima kasih sudah membaca~ Mohon dukungannya ~

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status